Anda di halaman 1dari 40

TINJAUAN PUSTAK

A
DEMAM TIFOID

10/12/15

Definisi
Demam Tifoid adalah penyakit sistemik
yang ditandai dengan demam dan nyeri
perut yang diakibatkan oleh penyebaran
kuman Salmonella typhi dan Samonella
paratyphi

10/12/15

Pendahuluan

10/12/15

Carl Joseph Eberth who discovered the


typhoid bacillus in 1880.

Georges Widal who described the


Widal agglutination reaction of the blood in 1896.

10/12/15

1. The best known carrier was "Typhoid


Mary; Mary Mallon was a cook in Oyster
Bay, New York in 1906 who is known to
have infected 53 people, 5 of whom died.
2. Later returned with false name but
detained and quarantined after another
typhoid outbreak.
3. She died of pneumonia after 26 years in
quarantine.

10/12/15

Epidemiologi

10/12/15

Penyebaran tifoid di Dunia

10/12/15

Patofisiologi

10/12/15

10/12/15

Patofisiologi

10/12/15

Lanj patofisiologi

10/12/15

Lanj patofisiologi

10/12/15

Lanj Patofisiologi

10/12/15

10/12/15

Gejala Klinis
Setelah Masa inkubasi = 10-14 hari
Gejala klinis

Gejala Klinis bervariasi dari ringan, sedang sampai


berat dan dapat berakhir dengan kematian

10/12/15

Minggu I

Demam (meningkat perlahan2 terutama di sore hari)


Nyeri kepala
Anoreksia
Konstipasi
Atau diare
Mual muntah
Rasa tidak enak diperut
Epistaksis
Batuk dll
10/12/15

Minggu II

Gejala-gejala lebih jelas


Demam
Bradikardi relatif
Lidah berselaput
Hepatosplenomegali
Meteorismus
Gangguan mental: somnolen, stupor, koma, delirium
atau psikosis
Roseola (jarang ditemukan pada orang indonesia)
10/12/15

10/12/15

Pemeriksaan laboratorium

Pemeriksaan rutin
Darah perifer lengkap: paling sering leukopeni, dapat
normal atau leukositosis
Anemia ringan
Trombositopenia
LED meningkat
SGOT dan SGPT meningkat

10/12/15

Uji Widal
Deteksi antibodi dasarnya rx silang antara antigen S.t
yphi dengan antibodi aglutinin
Aglutinin O = badan kuman, H= flagel kuman, Vi = sim
pai kuman
10/12/15

Uji Tubex
Uji semikuantitatif kolorimetrik yang cepat (menit)
Mendeteksi antibodi anti-S.typhi 09
Dapat mendeteksi penyakit secara dini (hari ke 4-5 )
Sensitifitas dan spesifisitas kuat

Skor

Interpretasi

Keterangan

<2

Negatif

Tidak menunjukkan infeksi aktif

Borderline

Tidak dapat disimpulkan


ulang

4-5

Positif

Infeksi tifoid aktif

>6

Positif

Indikasi kuat infeksi tifoid


10/12/15

Typhidot

Mendeteksi antibodi IgM dan IgG pada membran lua


r S typhi
Hasil positif dapat ditemukan 2-3 hari
Sensitifitas dan spesifitas baik
Reinfeksi igG meningkat IgM sulit dideteksi
10/12/15

Uji Dipstick

Khusus mendeteksi IgM spesifik yang ada pada serum


atau WB
Mudah dan cepat (1 hari)
Akurat bila pemeriksaan setelah 1 minggu gejala
10/12/15

Kultur darah

Hasil biakan positif memastikan demam tifoid


Hasil negatif tidak menyingkirkan
Dipengaruhi oleh:
Pemberian antibiiotik
Volume darah kurang
Darah mesti langsung dimasukkan ke dalam media e
mpedu
Riwayat vaksinasi
Pengambilan darah lebih dari 1 minggu aglutinin
meningkat
10/12/15

Penatalaksanaan

10/12/15

Istirahat dan perawatan

Tirah baring= aktivitas ditempat


Menjaga kebersihan
Posisi cegah dekubitus dan pneumonia ortostatik
10/12/15

Diet dan terapi suportif

Dulu diet bubur saring bubur kasar nasi (tergant


ung tingkat kesembuhan)
Beberapa penelitian: pemberian makan padat dan lau
k, rendah serat aman
10/12/15

Antibiotika

Kloramfenikol
Di Ina pilihan utama
Dosis 4 X 500 mg s/d 7 hari bebas demam
Penurunan demam rata2 setelah 5 hari

Tiamfenikol
Dosis hampir sama dengan kloramfenikol
Penurunan demam rata2 setelah 5 hari
Supresi sumbsum tulang lebih rendah
10/12/15

Kotrimoksazol

Efektifias obat hampir sama dengan kloramfenikol


Dosis dewasa 2 x 2 tablet (2 x 960 mg)
Diberikan 2 minggu
10/12/15

Ampisilin dan amoksisilin

Kemampuan menurunkan demam lebih rendah


Dosis 50-150 mg/kg/hari
Diberikan selama 2 minggu
10/12/15

Sefalosporin generasi ke 3

Yang terbukti efektif = seftriakson


Dosis 3-4 gram/hari
3-5 hari
10/12/15

Flurokuinolon

Norfloksasin dosis 200-400 mg/hari (14 hari)


Siprofloksasin 2 x 500 mg/hari (6 hari)
Oflofloksasin 2 x 400 mg (7 hari)
Pefloksasin dosis 400 mg/hari (7 hari)
Flerofloksasin dosis 400 mg/hari (7 hari)
10/12/15

Azitromisin

Dapat mengurangi kegagalan terapi


Mengurangi relaps
Dosis 2 x 500 mg
10/12/15

Kombinasi antimikroba

Di Indikasikan pada tifoid toksik, peritonitis, perforasi,


syok septik atau penyakit yang pernah ditemukan dua
macam organisme dalam kultur darah selain salmone
lla
10/12/15

Kortikosteroid

Diindikasikan pada tifoid toksik atau demam tifoid ya


ng mengalami syok septik
10/12/15

Obat yang aman untuk Wanita ham


il

Ampisilin
Amoksisilin
Sefriakson
10/12/15

Komplikasi tifoid

10/12/15

Intestinal

Perdarahan intestinal
Perforasi usus
10/12/15

Ekstraintestinal

Hematologi KID
Hepatitis tifosa
Pankreatitis tifosa
Miokarditis
Manifestasi neuropsikiatrik (tifoid toksik)
10/12/15

Terima kasih

10/12/15

Anda mungkin juga menyukai