PELVIS
OLEH :
- SANDI KARTA PUTERA MUNDE
Analisis Data
Data Subjektif :
DO:
KU lemah
Klien tampak meringis
Klien tampak gelisah
Klien tampak terpasan kateter
Klien tampak terpasang pengikat elastis pada
panggul
klien tampak tidak dapat melakukan aktivitas
Klien tampak di bantu oleh keluarga
TTV : TD: 100/60 mmhg
S : 35,4C
N : 72 x/m
P : 18 x/m
Diagnosis keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan fraktur pelvis
2. Hambatan imobilitas fisik berhubungan
dengan fraktur velvis
3. Resiko
infeksi
dengan
faktor
yang
berhubungan
Klien tampak lemah
Klien tampak terpasan kateter
Klien tampak terpasang pengikat pada
panggul
INTERVENSI
Confort level
Kriteria Hasil :
1.Mampu mengontrol nyeri (tahu
penyebab
nyeri,
mampu
menggunakan
tehnik
nonfarmakologi
untuk
mengurangi nyeri).
2.Melaporkan
bahwa
nyeri
berkurang dengan menggunakan
manajemen nyeri.
3.Mampu mengenali nyeri (skala
intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri).
4.Menyatakan
rasa
nyaman
setelah nyeri berkuran.
Pain managemen :
1.Lakukan pengkajian nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
prepitasi.
2.Observasi reaksi nonverbal
dari ketidak nyamanan
3.Gunakan tehnik komunikasi
terapiutik
untuk mengetahui
pengalaman nyeri klien
4.Kaji
kultur
yang
mempengaruhi respon nyeri
5.Evaluasi pengalaman
nyeri
masa lampau
6.Evaluasi bersama klien dan tim
kesehatan lain tentang ketidak
efektifan kontrol nyeri masa
lampau
7.Bantu pasien dan keluarga
untuk mencari dan menemukan
dukungan
Analgesic administrasion
1.Cek riwayat alergi
2.Pilih analgesik pilihan, rute
pemberian secara iv
3.Berikan teknik nonfarmakologi
ditandai dengan:
DS :
klien mengatakan
susah untuk
bergerak
klien mengatakan
susah untuk berjalan
DO :
KU lemah
klien tampak
susah bergerak
Klien tampak
terpasang pengikat
klien tampak
dibantu oleh
keluarga
NOC
Joint movement: aktive
Mobility level
Self care: ADLs
Tranfer peformance
Kriteria Hasil :
Klien meningkat dalam aktivitas
mobilitas
Mengerti tujuan dan peningkatan
mobilitas
Memverbalisasikan perasaan dalam
peningkatan kekuatan dan kemampuan
berpindah
Memperagakan penggunaan alat.
Bantu untuk mobilisasi (walker)
NIC
Exercise therapy: ambulantio
1.Monitor vital sing
2.Konsultasikan dengan tera
fisik tentang rencana ambulasi
3.Kaji kemampuan klien dala
mobilisasi
4.Bantu klien dalam perubah
posisi
5.Bantu klien dalam perawat
diri
HARI/
TANGGA
L
DIAGNOSIS
TINDAKAN (NIC)
NIC
Infeksion Control
1.Pertahankan tehnik asept
2.Intruksikan
un
mengganti sarung
1 k
sehari
3.Cuci tangan sebelum d
sesudah melakukan tindaka
4.Monitor tanda-tanda infek
5.Batasi pengunjung
6.Dorong masukan cairan
7.Beri terapi ambulansi b
perlu
TERIMA KASIH