Anda di halaman 1dari 11

RENCANA PENUTUPAN TAMBANG

Pendahuluan
Industri pertambangan sangat volatile, dapat
dihentikan (suspensi) dan/atau ditutup kapan saja
atau perusahaan bangkrut dan tidak bertanggung
jawab.
Pertambangan, penggunaan lahan berganda
(multifungsi) dan bersifat sementara (temporary
landuse)
Kewajiban
bagi
perusahaan
untuk
melaksanakannya

Mengapa Reklamasi dan Penutupan Tambang


perlu Direncanakan???
Reklamasi segera (contemporanous reclamation);
Efisiensi penggunaan lahan
Penambangan tuntas
Pengelolaan batuan penutup dan media tumbuh

Kemajuan tambang diikuti dengan;


Kemajuan reklamasi
Antisipasi penutupan tambang (ketidakpastian, high risk)

Planning for closure, penutupan tambang harus dipertimbangkan


sejak awal
Reklamasi dan penutupan tambang sebagai bagian dari siklus
pertambangan
Harus dilakukan perlindungan lingkungan sejak operasi hingga
pasca operasi untuk mendukung pembangunan berkelnajutan

Prinsip Reklamasi dan Penutupan Tambang


1. Lingkungan Hidup
a.
b.
c.
d.
e.

Kualitas air permukaan, airtanah, air laut, tanah dan udara


Stabilitas dan keamanan timbunan batuan penutup, dam
tailing dan lahan bekas tambang
Keanekaragaman Hayati
Pemanfaatan lahan bekas tambang
Aspek Sosial, ekonomi dan budaya

2. Keselamata dan Kesehatan Kerja


Penciptaan kondisi aman sesuai dengan peraturan perundangundangan

3. Konservasi Bahan Galian


Pengumpulan data tentang bahan galian yang tidak ter-eksploitasi
dan/atau diolah serta sisa pengolahan bahan galian

Penyampaian Rencana Reklamasi dan Rencana


Penutupan Tambang
Perusahaan
wajib
menyusun
dan
menyampaikan
Rencana Reklamasi
dan
Rencana Penutupan Tambang sebelum kegiatan
eksploitasi (operasi/produksi)
Rencana reklamasi disusun unyuk jangka waktu
pelaksanaan 5 tahun dengan rincian tahunan
Rencana reklamasi dan rencana penutupan
tambang disusun berdasarkan AMDAL atau UKL
dan UPL yang telah disetujui

Pelibatan Stakeholders dan


Penempatan Jaminan
Lahan bekas tambang harus mempunyai manfaat ekonomi,
sosial, dan lingkungan bagi masyarakat dan pemda setempat
Pemanfaatan lahan bekas tambang sejalan dengan rencana
pengembangan wilayah dan masyarakat
Kebutuhan (needs) dan aspirasi (wants) dari masyarakat dan
pemda perlu dipertimbangkan dalam menentukan opsi terbaik
program reklamasi dan penutupan tambang
Perlu dipetakan pihak-pihak yang menjadi stakeholder yang
refresentatif
Jaminan keunagan untuk melindungi pemerintah dan
masyarakat akibat kegagalan reklamasi dan/atau penutupan
tambang

Metodologi Penyusunan Dokumen


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Persiapan
Observasi dan Pengumpulan Data
Analisis dan Pengolahan Data
Penyusunan Dokumen dan Diskusi
Evaluasi dan Konsultasi dengan Stakeholder
Pembahasan Dokumen
Penyempurnaan Dokumen

Tahapan Kegiatan Penyusunan RPT


Koordinasi dengan perusahaan dalam rangka
Persiapan Penyusunan Dokumen dan Inventarisasi
Data Awal

Stage
I

Stage
II

Stage I

Penyusunan Dokumen dengan Mengacu


kepada Dokumen AMDAL, FS dan
RUTR/RDTR

Sosialisasi, Kegiatan Lapangan dan


Koordinasi dengan Perusahaan
mengenai Kemajuan Tambang saat ini

Tahapan Kegiatan Penyusunan RPT


Stage
IV

Stage
V

Penyusunan dan penyempurnaan Dokumen dengan


mengakomodir hasil kegiatan sosialisasi dan site visit

Penyampaian hasil penyempurnaan Dokumen


kepada Perusahaan dan persiapan untuk
presentasi di stakeholder

Stage
VI

Presentasi dan Konsultasi dengan


Stakeholder, Perbaikan Dokumen dan
Pengesahan

Pedoman Perencanaan Peruntukan & Pemanfaatan Lahan

RTRW
Kabupaten / Provinsi

AMDAL

Alih Fungsi Lahan


disesuaikan dengan
Fungsi Tata Ruang

RPT
RPT

Peraturan-peraturan lain

Kegiatan Utama pada Penutupan Tambang


Permen ESDM No. 18 Tahun 2008
PP No. 78 Tahun 2010
PP No. 7 Tahun 2014

Reklamasi

Pemeliharaan

1. Tapak Bekas
Tambang
2. Fasilitas Pengolahan
3. Fasilitas Penunjang

1. Sarana & Prasarana


2. Revegetasi

SOSEK

1. Karyawan
2. Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai