Konjungtivitis Akut
Pembimbing:
dr. Agah Gadjali, Sp. M
dr. Gartati Ismail, Sp. M
dr. Henry A. Wibowo, Sp. M
dr. Hermansyah, Sp. M
dr. Mustafa K. Shahab, Sp. M
Disusun oleh:
Nikko
07120110041
Identitas Pasien
: Nn. R
* Nama
: 21 tahun
* Umur
: Perempuan
* Jenis Kelamin
* No. Rekam Medis : 743318
: 3 Oktober 1993
* Tanggal lahir
* Agama : Islam
* Bangsa / Suku : Indonesia / Jawa
* Pendidikan : Mahasiswa
:* Pekerjaan
* Alamat : Jl. Warung Asem RT 06/04, Jakarta Timur
: Belum menikah
* Status
* Tanggal pemeriksaan : Jumat, 30 Januari 2015
*Riwayat pengobatan :
Pasien sudah mencoba memakai obat tetes mata Rohto, tapi
tidak membaik.
Pemeriksaan Fisik
* Status Generalis :
* Keadaan umum : Baik
: Compos Mentis
* Kesadaran
* Tanda Vital
Tekanan darah: 120/80
Nadi
: 76 kali/menit
Respirasi : 19 kali/menit
Suhu
: 36.5 C
Status Oftalmologi
OD
OS
Visus
5/5E
5/5E
TIO
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
PosisiHirschberg
Ortoforia
Gerakanbolamata
Palpebrasuperior
Palpebrainferior
spasme (-)
spasme (-)
Konjungtivatarsalissuperior
Konjungtivatarsalisinferior
Konjungtivabulbi
Kornea
Bilikmatadepan
(-)
(-)
(-)
(-)
siliar (-)
siliar (-)
infiltrat (-),
sikatriks (-)
sikatriks (-)
3mm
3mm
Lensa
Jernih
Jernih
Vitreus
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Fundus
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Iris
Resume
Pasien perempuan berumur 21 tahun datang dengan
keluhan mata kiri merah dan gatal sejak 4 hari sebelum
ke Poliklinik Mata RS Polri. Tidak ada penurunan visus.
Pasien juga mengeluh mata kirinya bengkak,
mengeluarkan sekret hijau, dan terasa perih bila
berkedip.
* Diagnosis Kerja
Konjungtivitis akut OS et causa infeksi bakteri
* Diagnosis Banding
1. Konjungtivitis alergi
2. Konjungtivitis virus
Komplikasi
* Blefaritis bakterial disebabkan oleh bakteri yang
menyebabkan konjungtivitis ini berkoloni dan menginvasi
ke dalam jaringan kelopak mata, mengganggu sistem imun
atau kerusakan jaringan karena toksin atau enzim yang
dikeluarkan bakteri.
Penatalaksanaan
* Farmakologi
1. Antibiotik : FLOXA MD ( Ofloxacin 3mg/ml )4dd gtt
1
2. Artificial tears : Protagenta ( Polivynilpyrrolidon
20mg/ml ) 6 dd gtt 1
* Edukasi
1. Pemakaian obat yang teratur.
2. Tidak menggosok-gosok mata atau menekan mata.
3. Mencuci tangan sebelum dan setelah kontak dengan
mata.
Prognosis
* Quo Ad Vitam
: Ad Bonam
* Quo Ad Fungsionam
: Ad Bonam
* Quo Ad Sanactionam
: Dubia ad Bonam
* Quo Ad Cosmetican
: Ad Bonam
Anatomi Konjungtiva
* Lakrimasi
* Eksudasi
Viral
Bakterial
Chlamydial
Alergi
Gatal
Minimal
Minimal
Minimal
Berat
Hiperemis
Umum
Umum
Umum
Umum
Lakrimasi
Banyak
Sedang
Sedang
Sedang
Eksudasi
Minimal
Banyak
Sedang
Minimal
Adenopati
preaurikuler
Sering
Jarang
Sering pada
konjungtivitis
inklusi
Tidak ada
Pewarnaan
apusan /
eksudat
Monosit
Bakteri, PMN
PMN, sel
plasma,
badan inklusi
Eosinofil
Tanda
Bakterial
Viral
Alergi
Injeksi
Mencolok
Sedang
Ringan-sedang
Pseudomembran +/-
+/-
Papil
+/-
Folikel
konjungtivitis
Hemoragi
Organisme Penyebab
Neisseria gonorrhoeae
Neisseria meningitidis
Streptococcus pneumoniae
Staphylococcus aureus
Haemophilus influenza
Staphylococcus aureus
Moraxella lacunata
Pseudomonas
Proteus spp
- Stadium Supuratif
1. Sekret purulen kental berwarna kuning
*Akut, subakut
1. Sekret mukopurulen
2. Sekret cair dan sedikit menggumpal
3. Hiperemis
4. Terkadang dapat terjadi pendarahan subkonjungtiva
*Kronik
1. Biasanya unilateral
2. Biasa terjadi karena obstruksi duktus nasolakrimal, blefaritis
dan disfungsi kelenjar Meibom
Diagnosa
* Anamnesa keluhan pasien.
* Pemeriksaan fisik dan oftalmologi.
* Diperlukan pemeriksaan penunjang untuk
mendapatkan diagnosis yang lebih pasti.
1. Kultur sekret / pewarnaan sediaan apus
2. Pewarnaan Gram
Penatalaksanaan
* Lokal :
1. Antibiotik topikal spektrum luas ( neomisin, polimiksin,
ciprofloksasin, ofloksasin, levofloksasin ) selama kurang lebih
4-5 hari.
2. Steroid bila disertai edem palpebra akibat reaksi inflamasi.
* Sistemik :
1. Antibiotik sistemik hanya untuk konjungtivitis gonococcal.
2. Antipiretik dan analgesik hanya untuk simtomatik.
Penegakan Diagnosis
Diagnosis kerja :
Konjungtivitis bakterial akut OS
Gejala :
Mata merah, visus normal, sekret pada mata yang banyak terutama pada
pagi hari, edem pada palpebra inferior, rasa gatal yang tidak dominan,
tidak terdapat hipertrofi papil (cobble stone), tidak terdapat folikel pada
konjungtiva, mata berair yang tidak dominan.
Pemeriksaan fisik :
Injeksi konjungtiva, hiperemis pada konjungtiva tarsalis inferior dan
edem pada palpebra inferior.
THANK YOU