Anda di halaman 1dari 35

PELAYANAN OBAT & ALAT

KESEHATAN
DI ERA JKN

Dr. Endang Diarty


Kepala Cabang BPJS Samarinda
www.bpjs-kesehatan.go.id

POKOK BAHASAN

POKOK BAHASAN

Regulasi PELAYANAN
OBAT & ALKES
1.
2.
3.
4.

Permenkes No. 71 Tahun 2013


Kepmenkes No. 328/MENKES/SK/VIII/2013
SE Menkes No. 31 Tahun 2014
SE Menkes No. 32 Tahun 2014

Regulasi yang
diterbitkan
KEPMENKES
NOMOR
328/MENKES/SK/VIII/2013

PERMENKES
NOMOR 71 TAHUN 2013

Lanjutan..
SE Menkes
NOMOR
HK/MENKES/31/I/2014

SE Menkes
NOMOR
HK/MENKES/32/I/2014

PT. Askes (Persero)

SIMPLIFIKASI DAFTAR OBAT ERA


JKN
DOEN (REFERENSI UTAMA)
Perluasan
DAFTAR OBAT (FORNAS) DAN BMHP +
HARGA

Pembagian peran & tanggung jawab

Sumber : Kemenkes RI

Matriks Pelayanan Obat (1)


No.

Uraian

Era JKN

1.

Ruang Lingkup

1. Obat RJTP/Obat RITP


2. Obat RJTL/Obat RITL

2.

Pemberi Layanan
Tingkat Pertama

1. PKM : Depo Farmasi


2. Klinik : Ruang Farmasi/Apotek
Jejaring
3. Dokter Praktek Perorangan:
Apotek Jejaring
4. Dispensing hanya untuk daerah
terpencil yang tidak ada
Apotek

3.

Pemberi Layanan
Tingkat Lanjutan

IFRS atau IFRS beserta Apotek


jejaring RS

4.

Sistem Pembiayaan
obat dan BMHP

1. ORJTP : komponen kapitasi


2. ORITP : komponen paket per
diem
3. ORJTL dan ORITL : Komponen
Paket INA CBGs

Matriks Pelayanan Obat (2)


No
.

Uraian

Era JKN

5.

Daftar Obat

Formularium Nasional (Fornas) yang


ditetapkan Menteri

6.

Harga Obat

Harga Obat yang ditetapkan oleh Menteri


(E-Catalog)

7.

Tata Cara
Pemesanan
Obat

1. PKM : Melalui E-purchasing yang


dilakukan oleh Dinkes Kota/Kab
2. RS Pemerintah: E-purchasing atau
pengadaan lain sesuai mekanisme
perundang-undangan
3. Faskes Primer lainnya/RS Swasta : Surat
Pemesanan Obat mengacu E-catalog
tanpa legalisasi oleh BPJS Kesehatan

8.

Peresepan
Obat diluar
Daftar dan
Harga Obat

berdasarkan persetujuan Komite Medik dan


Kepala/Direktur Rumah Sakit. Biaya sudah
termasuk paket INA CBGs dan tidak
ditagihkan terpisah ke BPJS Kesehatan dan

PERMENKES No 71 Tahun 2013


Pasal 24

tentang Pelayanan Kesehatan pada JKN

1) Pelayanan obat, Alat Kesehatan, dan bahan medis


habis pakai pada Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat
lanjutan merupakan salah satu komponen yang
dibayarkan dalam paket INA CBGs.
2) Dalam hal obat yang dibutuhkan sesuai indikasi medis
pada Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan tidak
tercantum dalam Formularium Nasional, dapat
digunakan obat lain berdasarkan persetujuan Komite
Medik dan kepala/direktur rumah sakit.

Biaya tidak dapat ditagihkan tersendiri kepada BPJS


Kesehatan serta tidak dapat dibebankan kepada
Peserta.

POKOK BAHASAN

Pasal 25

PERMENKES nomor 71 tahun


2013
tentang Pelayanan Kesehatan
pada JKN

1.BPJS Kesehatan menjamin kebutuhan obat


program rujuk balik melalui Apotek atau depo
farmasi Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
2.Obat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dibayar BPJS Kesehatan di luar biaya kapitasi.
3.Ketentuan lebih lanjut mengenai prosedur
pelayanan obat program rujuk balik diatur
dengan Peraturan BPJS Kesehatan.

Pelayanan Obat rujuk balik


Dilayani dan ditagihkan oleh Apotek atau Depo
Farmasi Fasilitas Kesehatan tingkat pertama
yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan
Daftar Obat Program Rujuk Balik ditetapkan
oleh BPJS Kesehatan
Klaim secara kolektif dari Apotek atau Depo
Farmasi
Tagihan Fee For Service dengan Faktor
pelayanan dan embalage sesuai SE Menkes
No.31 Tahun 2014

PELAYANAN OBAT PRB


N
O.

URAIAN

KONDISI SAAT INI

BPJS KESEHATAN

1. Landasan
Hukum

SE Direksi PT Askes
(Persero) No. 24 Tahun
2012

Peraturan BPJS

2. Pemberi
Layanan

Apotek yang bekerja


sama dengan PT Askes
(Persero)

Apotek yang bekerja


sama dengan BPJS
Kesehatan untuk
Program Rujuk Balik

3. Cakupan PRB

DM, HT,

DM, HT, Jantung,


Asma, Penyakit
Paru Obstruktif
Kronis (PPOK),
Epilepsi,
Skizofrenia,
Sirrosis Hepatis,
Stroke, Sindroma
Lupus
Eritromatosus

Asma

TB Paru,

KONSEP PELAYANAN OBAT PRB


NO.

URAIAN

KONDISI SAAT INI

BPJS KESEHATAN

7.

Proses legalisasi

Menggunakan Aplikasi
Legalisasi Online

Menggunakan
Legalisasi Apdaline

8.

Pembiayaan

Dibebankan pada
anggaran Obat RJTL

Dibebankan pada
anggaran RJTL Non INA
CBGs

9.

Inovasi

Inovasi dapat berupa


sistem deliveri obat,
dll

Tidak dianjurkan,
karena :
1.Sesuai dengan tujuan
PRB, agar terjalin
intensitas komunikasi
antara pasien dan
dokter
2.Untuk memantau
kepatuhan pasien
Restriksi obat mengacu kepada Fornas, Peresepan maksimal mengacu kepad
Ditetapkam lebih lanjut oleh SK Direksi

Daftar Obat PRB (Diabetes


Mellitus )

No
.

Golongan
Obat

Nama Generik, Sediaan


dan Kekuatan

Kondisi
Saat ini
(DPHO)

Forna
s

Daftar
obat
PPK

1.

Sulfonil Urea

Glibenkamid tab 5 mg

Gliclazide tab 30 mg dan 80


mg

Glipizide tab 5 mg

+ tab
10 mg

Glikuidon tab 30 mg

Glimepiride tab 1, 2, 3 dan 4


mg

Biguanid

Metformin tab 500 mg dan


850 mg

Alfa
Glukosida
Inhibitor

Acarbose tab 50 mg dan 100


mg

Tiazolidinedio
n

Pioglitazone tab 15 dan 30


mg

5.

Antidiabetik
Parenteral

Human insulin injeksi,


cartridge, penfill

Basal Insulin Analog

Daftar Obat PRB (Hipertensi 1)


No
.

Golongan
Obat

Nama Generik, Sediaan dan


Kekuatan

1.

Ace
Inhibitor

Kaptopril tab 12.5 mg, 25 dan


50 mg

Lisinopril tab 5 mg dan 10 mg

+tab 20
mg

Ramipril 1.25 mg, 2.5 mg, 5 mg


dan 10 mg

Imidapril tab 10, 20 dan 30 mg

Tab 5 dan
10 mg

Perindopril Arginine tab 5 mg

Propranolol HCl tab 10, 40 mg

Atenolol tab 50 dan 100 mg

Bisoprolol tab 5 mg

Nifedipin tab 10 mg, 20 mg dan


30 mg oros

Tab 10, 30
mg

Amlodipin tab 5 mg dan 10 mg

Verapamil tab 80 mg

Tab 240
mg

Diltiazem tab 100 mg dan 200

2.

3.

Beta
Blocker

Kalsium
Antagonis

Kondisi
Saat ini
(DPHO)

Fornas

Daftar
obat PPK

Daftar Obat PRB (Hipertensi 2)


No
.

Golongan
Obat

4.

Angiotensin Valsartan tan 80 mg dan


II Antagonis 160 mg

5.

Anti
hipertensi
lain

Nama Generik, Sediaan


dan Kekuatan

Kondisi
Saat ini
(DPHO)

Forna
s

Daftar
obat
PPK

Irbesartan 150 mg dan


300 mg

Telmisartan tab 80 mg

+tab
40 mg

Candesartan Ciletil tab 8


mg dan 16 mg

Klonidin HCl tab 0,15 mg

Metildopa tab 250 mg

Reserpin tab 0,25 mg

Beraprost sodium tab 20


mg

Terazosin HCl tab 1 dan

Apotek yang PKS untuk


Pelayanan Obat PRB Wilayah
Kaltim

Keterangan :
- Untuk KC Samarinda, Apotek yang mengajukan klaim obat PRB adalah Apotek Ask Jaya , karena untuk
Apotek
Rahman baru melayani peserta PRB dibulan Maret 2014 (tagihan belum masuk)
- Untuk KC Tarakan, Apotek yang menagjukan klaim obat PRB adalah Apotek Sugih Waras dan Apotek
Kasih Ibu,
karena untuk Apotek Tanjung Selor belum ada peserta PRB

POKOK BAHASAN

Obat Penyakit Kronis


1) Jangka waktu masa transisi adalah sejak diberlakukannya SE
Menkes Nomor 32 tahun 2014 sampai dengan adanya ketetapan
lebih lanjut dari Kementerian Kesehatan RI.
2) Yang dimaksud penyakit kronis adalah penyakit yang
membutuhkan obat untuk pemakaian rutin selama 30 hari
setiap bulan sesuai indikasi medis, diluar yang sudah diatur
dalam Surat Edaran Menkes Nomor 32 Tahun 2014 poin 3 (DM,
HT, Jantung, asma, PPOK, epilepsi, Skizofren, sirosis hepatis,
stroke dan SLE). Tambahan jenis penyakit kronis yang kondisi
belum stabil : Hepatitis B kronik, Penyakit pasca cangkok organ,
Parkinson , BPH, Rheumatoid Arthritis dan penyakit lainnya yang
membutuhkan obat untuk pemakaian rutin 30 hari setiap bulan
sesuai indikasi medis.
3) Dalam hal Dokter Spesialis/Sub Spesialis menyatakan pasien
dengan penyakit kronis tersebut dalam kondisi stabil maka pasien
dirujuk balik ke faskes tingkat pertama. Pengobatan selanjutnya
diteruskan oleh faskes tingkat pertama sesuai dengan
rekomendasi Dokter Spesialis/Sub Spesialis

Lanjutan.
4) Peserta yang menderita penyakit kronis yang belum stabil
diberikan resep obat untuk kebutuhan 30 hari sesuai indikasi
medis:
a) kebutuhan obat untuk sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari
disediakan oleh Rumah Sakit, biaya sudah termasuk dalam
komponen paket INA CBGs.
b) kebutuhan obat untuk sebanyak-banyaknya 23 (dua puluh
tiga) hari dapat diambil di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
/Apotek/Depo Farmasi yang bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan. Biaya obat ditagihkan secara fee for service
kepada BPJS Kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.
5) Pelayanan obat mengacu kepada Formularium Nasional
baik nama generik, jenis, kekuatan maupun restriksinya.
6) Dalam hal obat yang diresepkan tidak tercantum dalam
Formularium Nasional, maka biaya obat termasuk dalam
komponen paket INA CBGs.

Lanjutan.
7) Obat yang diresepkan pada poin 4a dan 4b hanya untuk obat
kronis. Apabila pasien membutuhkan obat akut maka obat
tersebut disediakan oleh Rumah Sakit dan biaya sudah termasuk
dalam komponen paket INA CBGs.
8) Obat pada poin 4b dibayar oleh BPJS Kesehatan mengacu kepada
harga e-catalogue ditambah dengan faktor pelayanan dan
embalage sesuai Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor HK/31/Menkes/I/2014.
Sebelum adanya ketetapan e-catalogue obat dan BMHP tahun 2014,
maka sesuai surat Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
KF/Menkes/50/I/2014 tanggal 22 Januari 2014 tentang Harga Obat
Rujuk Balik dan Paket (Obat dan BMHP) Pelayanan Continuous
Ambulatory Peritonial Dialysis (CAPD) harga obat mengacu pada
e-catalogue obat tahun 2013. Jika obat yang diresepkan
tercantum dalam Formularium Nasional Tahun 2014 namun tidak
tercantum dalam e-catalogue obat tahun 2013, maka harga
mengacu pada DPHO PT Askes (Persero) Tahun 2013.

IFRS yang PKS untuk


Pelayanan Obat Kronis
Wilayah Kaltim

Keterangan :
- Untuk IFRS yang baru mengajukan obat kronis adalah IFRS A.
Wahab Sjahranie
Samarinda dan IFRS dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan

POKOK BAHASAN

PT. Askes (Persero)

SE MENKES NO
HK/MENKES/32/I/2014
Pemberian Obat Kemoterapi, Thalassemia dan Hemofilia
a.
Selama masa transisi berlaku ketentuan sebagai
berikut:
1) Pengajuan
klaim
pada
pemberian
obat
kemoterapi berlaku sesuai dengan tarif INA
CBGs ditambah dengan obat kemoterapi
2) pengajuan klaim pada pelayanan rawat jalan
thalassemia dilakukan dengan input data pasien
sesuai pelayanan thalassemia rawat inap dalam
INA CBGs
b. Pada pelayanan rawat inap hemofilia A dan hemofilia
B, berlaku penambahan pembayaran klaim di luar tarif
INA CBGs yang besarannya sama untuk semua tingkat
keparahan kasus serta semua kelas perawatan.

PT. Askes (Persero)

SE Menkes No 31 Tahun 2014

30

Pelayanan Prothesa Gigi


SE Diryan No. 011 Tahun 2014

33

Lanjutan..

34

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai