Anda di halaman 1dari 16

Assalamualaikum

w.r.w.b

Khasiat Lidah Buaya


Galuh Prahari Rimbawani
(H1A012021)

Kimia medisinal

Obat Herbal

Lidah Buaya

Kandungan Lidah
Buaya

Kimia medisinal adalah ilmu pengetahuan yang


merupakan cabang ilmu kimia dan biologi, digunakan
untuk memahami dan menjelaskan mekanisme kerja
obat pada tingkat molekul.

Indonesia memiliki berbagai tumbuhan yang berbeda


jenisnya sehingga banyak yang digunakan sebagai obat.
Saat ini orang mulai sadar akan pentingya kembali pada
pola hidup sehat,lebih memilih untuk back to nature,
sehingga banyak yang mengkonsumsi obat herbal.

Tanaman lidah buaya (Aloe vera L) merupakan tanaman


yang telah lama dikenal di Indonesia karena
kegunaannya sebagai tanaman obat untuk aneka
penyakit. Pada umumnya digunakan sebagai penyubur
rambut dan penyembuh luka. Tanaman lidah buaya juga
bermanfaat bagi bahan baku industri farmasi dan
kosmetik. Sekarang ini banyak pemanfaatan lidah buaya
sebagai pengobatan.

Kandungan yang Terdapat


dalam Lidah Buaya
Kandungan yang terdapat dalam lidah buaya 18 macam
asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral,
enzim, hormon, dan zat golongan obat. Antara lain
antibiotik, antiseptik, antibakteri, antikanker, antivirus,
antijamur, antiinfeksi, antiperadangan,
antipembengkakan, antiparkinson, antiaterosklerosis,
serta antivirus yang resisten terhadap antibiotik.
Kandungan zat aktif lidah buaya yang sudah
teridentifikasi antara lain saponin, sterol, acemannan,
antrakuinon.

BAGIAN LIDAH BUAYA


1. Kulit daun
Kulit daun adalah bagian terluar dari struktur daun lidah buaya yang
berwarna hijau. Dalam buku pengobatan menyatakan bahwa teh yang
terbuat dari kulit daun lidah buaya dapat menghilangkan kecanduan
merokok
2. Eksudat
Eksudat adalah getah yang keluar dari daun saat dilakukan
pemotongan. Eksudat berbentuk cair, berwarna kuning dan rasanya
pahit. Zat- zat yang terkandung di dalam eksudat adalah: 8dihidroxianthraquinone (Aloe Emoedin) dan glikosida
(Aloins), biasa digunakan untuk pencahar.
3. Gel
Gel adalah bagian yang berlendir yang diperoleh dengan cara

Lidah Buaya sebagai Antibakteri


Kesehatan merupakan satu hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia,
namun untuk menjaganya perlu dilakukan tindakan pencegahan (preventif) dan
pengobatan. Infeksi Staphylococcus aureus pada manusia dapat ditularkan secara
langsung melalui selaput mukosa yang bertemu dengan kulit. Bakteri ini dapat
menyebabkan endokarditis, osteomielitis akut hematogen, meningitis, ataupun
infeksi paru-paru. Sedangkan bakteri Escherichia coli adalah bagian flra normal
gastrointestinal manusia. Pada kondisi tertentu bakteri Escherichia coli
menyebabkan penyakit diare, infeksi saluran kemih, pneumonia dan meningitis
pada bayi baru lahir serta infeksi luka dalam. Pemberian antibakteri merupakan
salah satu pilihan dalam menangani penyakit infeksi. Namun penggunaan
antibakteri yang tidak terkontrol dapat mendorong terjadinya perkembangan
resistensi terhadap antibakteri yang diberikan. Adanya resistensi ini dapat
menimbulkan banyak masalah dalam pengobatan penyakit infeksi, sehingga
diperlukan usaha untuk mengembangkan obat tradisional berbahan herbal yang
dapat membunuh bakteri untuk menghindari terjadinya resistensi tersebut.

CARA MEMBUAT EKSTRAK


Metodologi yang digunakan yaitu daun lidah buaya
dikupas untuk memisahkan kulit daun lidah buaya
dengan daging daun (gel) kemudian dikeringanginkan.
Kulit daun lidah buaya dihaluskan dengan cara diblender
dan ditimbang 100 gram untuk maserasi dengan 500 ml
metanol pro analisis pada suhu kamar selama 72 jam.
Filtrat yang diperoleh melalui penyaringan diuapkan
dengan Vacum Rotary Evaporator pada suhu 35oC
dengan tujuan untuk memisahkan solven dan ekstrak,
sehingga diperoleh ekstrak kental.

PEMBUATAN SUSPENSI BAKTERI


Pembuatan masing-masing suspensi bakteri dilakukan
dengan cara mengambil 2-3 koloni dari media Tryptic Soy
Agar (TSA) dengan ose steril, dimasukkan dan
dihomogenkan ke dalam 4 ml Nutrient Broth (NB) dan
diinkubasi pada suhu 37C selama 24 jam. Suspensi
bakteri tersebut kekeruhannya disetarakan dengan
standar McFarland 0,5 yang setara dengan 108 CFU/ml.

Uji Daya Hambat


Uji yang digunakan adalah uji sensitivitas dengan
menggunakan metode Kirby-Bauer. Media Mueller Hinton
Agar (MHA) ditambah 1 ml suspensi biakan bakteri
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli pada masingmasing cawan petri dan dihomogenkan dengan cara
digoyang secara simultan. Kertas cakram didedahkan
sebanyak 20 l ekstrak kulit daun lidah buaya dengan
konsentrasi 10%, 25%, 50%, 75%, 100% dan 0% sebagai
kontrol tanpa ekstrak kulit daun lidah buaya, kertas
cakram diletakkan pada media MHA dengan pinset steril
dan diinkubasi pada suhu 37C selama 24 jam dengan

Hasil Penelitian

Kesimpulan
Kandungan zat aktif lidah buaya yang sudah teridentifiasi
antara lain Saponin, Sterol, Acemannan,Antrakuinon.
Ekstrak kulit daun lidah buaya (Aloe barbadensis Miller)
memiliki kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus ATCC 25923 dan bakteri Escherichia
coli ATCC 25922.
Konsentrasi ekstrak kulit daun lidah buaya yang paling tinggi
menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
ATCC 25923 pada konsentrasi 100% dan Escherichia coli ATCC
25922 pada konsentrasi 75%.

Wassalamualaikum w.r. w. b

Anda mungkin juga menyukai