SUDDEN DEATH
Artinya :
TENGGANG WAKTU :
Camps : < 48 jam.
WHO
: < 24 jam sejak
timbul
gejala
Parikh
ANATOMI JANTUNG
Dalam Mediastinum Medius,
dibungkus pericardium.
Berat +/ 295 g (pria), +/ 240 g
(wanita) dalam keadaan tanpa
darah.
Saat kontraksi sebesar kepalan
tinju orang tersebut.
jantung berisi darah 300 ml
(saat dilatasi).
RUANGAN DAN
MEKANISME
ALIRAN
DARAH:
Atrium dextra.
Atrium sinistra.
Ventrikulus dextra.
Ventrikulus
sinistra.
DINDING JANTUNG :
1.Epikardium : membrane visceral,
2.Miokardium : jaringan otot (untuk memompa
darah).
3.Endokardium : lapisan endothelial yang
melapisi jantung, katup dan menyambung
dengan lapisan endothelial yang melapisi
pembuluh darah yang masuk dan keluar
jantung.
PERICARDIUM.
Sebagai pelindung dan juga ruang
pergerakkan.
Bagian luar disebut Pleura Perietale
(jaringan Fibrous).
Bagian dalam disebut Pleura visceral
(jaringan serose/ lapisan sel Mesothelium).
Ruang antara membran viseral dan
parietal, berisi cairan (5 20 cc), untuk
melumasi membran dan mengurangi friksi.
MYOCARDIUM.
Otot jantung.
Fungsi : membantu menutup klep/ katup
jantung serta kontraksi/ mendorong
darah (keluar jantung) ke seluruh tubuh
dengan rata-rata sebanyak 72 x tiap menit.
Kontraksi dilakukan melalui system serabut
Conductie pada dinding jantung.
Sinu Atrial Node (SA Node).
Atrio Ventricular Node (AV Node).
Atrio Ventricular Bundle (Hiss Bundle).
ARTERIALISASI JANTUNG.
Oleh 2 Arteri Coronaria :
A.Coronaria Dextra (kanan) : merupakan
pangkal di atas klep/ katup kanan dari Aorta
dan
B.Coronaria Sinistra (kiri) : merupakan
pangkal di atas klep/ katup kiri dari Aorta.
A. ATEROSKLEROSIS KORONARIA.
Penyakit Arteri Koronaria :
Paling dominan untuk jenis kematian mendadak
dibandingkan penyakit jantung lainnya.
Terjadi karena kerusakan endotel pembuluh
darah (kelainan degeneratif) pada dinding
pembuluh darah, sehingga intima menjadi
tidak rata dan menebal (pada usia 60 thn),
oleh karena terkalsifikasi akibat
pengendapan zat kalsium.
B. PENYAKIT JANTUNG
HIPERTENSIF.
Disebabkan tingginya tekanan darah.
Manifestasi klinis berupa :
Penyakit Jantung Hipertensif, ditandai
Hipertrofi Ventrikel Kiri (HVK) dan berlanjut
pada Penyakit Jantung iskemik (PJI).
Mengakibatkan gagal jantung, disritmiakordis/
aritmia kordis dan mati mendadak (sudden
death).
PEMERIKSAAN FORENSIK :
Penebalan dinding ventrikel kiri disertai
pembesaran dan penambahan berat jantung
(hipertrofi ventrikel kiri).
Lebih 2,5 cm dari normal dan berat 500 700 g.
Diagnosis ditegakkan bila tidak ditemukan
anomali jantung yang lainnya (kelainan katub,
kelainan bawaan dan penyakit aorta yang
didapat).
C. TROMBOSIS KORONARIA.
Trombus :
Suatu benda padat yang tersusun dari unsur
unsur darah (trombosit, fibrin, eritrosit, dan
leukosit) di dalam pembuluh darah jantung
sewaktu masih hidup.
Proses pembentukan trombus disebut trombosis
(antemortem clot).
D. INFARK MYOCARD.
Nekrosis miokard akibat aliran darah (proses
oksigenasi) ke otot jantung terganggu.
Oleh karena aterosklerosis koroner.
Sering disertai rupture arteri koroner dengan
stenosis ringan.
Kerusakan dari endokardium ke epikardium,
(komplit dan irreversibel) 3 4 jam.
Daerah infark miokard sulit dikenali pada
24 28 jam pertama.
Di atas 24 28 jam : serat serat, miokard
membengkak dan nuklei menghilang.
E. RUPTUR JANTUNG.
Biasa umur lebih 60 tahun,
Sering terjadi pada hari ke 2 atau ke 3
dimana otot miokard (infark) telah lunak dan
nekrotik.
Menyebabkan darah masuk ke cavum/ rongga
pericard (Haemopericardium) dapat
mengakibatkan kematian mendadak : karena
temponade jantung, > 250 cc.
F. FIBROSIS JANTUNG
(MYOCARDIAL FIBROSIS).
Dalam 2 bentuk yaitu :
Fibrosis lokal,
Fibrosis difus.
G. ANEURISME JANTUNG.
Terjadi jika suatu full thickness fibrosis
tertekan, biasa pada bagian anterior atau
lateral dari apex (dekat percabangan).
Mengakibatkan pecah/ ruptur dan bisa
menyebabkan kematian mendadak.
Kebanyakan terjadi pada wanita,
terutamanya sewaktu selesai bersalin.
H. PERICARDITIS.
Peradangan pericard.
Penyebabnya :
Idiopatik, infeksi, trauma dan lain lain,
tersering adalah ischemic heart disease.
Komplikasi perikarditis temponade
jantung, dan ini bisa berakibat fatal
(kematian) akibat peninggian tekanan
intrapericard dan restriksi ventrikel.
I. MIOKARDITIS.
Peradangan pada otot jantung atau miokard.
Penyebab : infeksi (bakteri, riketsia, virus,
protozoa dan jamur), penyakit demam
rheumatik, artritis rheumatoid, racun (obat atau
bahan kimia).
Pada autopsi :
(akut) didapat konsistensi otot jantung yang
lembek dengan perdarahan setempat.
(kronik) jantung akan membesar dan hipertrofi.
J. ENDOCARDITIS BACTERIALIS.
Diagnosa : pertumbuhan bakterial pada
katub jantung.
Umumnya menggantung pada tepi katub
katub sebagai massa rapuh dan tidak
teratur.
vaskularisasi di bawah daun katup
menunjukan dan reaksi radang yang tidak
khas.
K. PENYAKIT JANTUNG
REUMATIK.
Suatu penyakit sistem akut atau kronik,
dapat sembuh sendiri, menimbulkan
cacat
pada katup jantung secara lambat.
L. KARDIMIOPATI.
Gangguan fungsi jantung akibat kelainan
miokardium (otot jantung).
Penyebab : hipertensi, alkohol atau genetik.
N. GANGGUAN FISIOLOGI
JANTUNG.
Kematian mendadak terjadi pada sindrom
Wolf Parkinson White dan Sindrom sela
Q T.
Dibagi atas 2 jenis :
Keturunan dan Didapat (akibat narkotika,
gangguan elektrolit, bahan beracun,
hipotermia dan anoreksia).
O. TUMOR JANTUNG.
Misalnya : Miksoma atrium dan
Rabdomiomata.
Pemeriksaan post mortem :
edema paru paru yang berat, serta tumor
miksoma yang di jumpai dalam dan perdarahan.
MENENTUKAN DIAGNOSA :
1.Mencari Riwayat Perjalanan Penyakit.
2.Tanda Dan Gejala.
3.Pemeriksaan Enzim Darah :
SGOT dan SGPT pada Miocard infark.
4.Pemeriksaan Kimia Makro :
Penilaian infark dengan melihat hilangnya
enzim dehidrogenase (laktat, suksinil atau malic)
pada jaringan infark, setelah diberi beberapa
larutan khusus.
5. Pemeriksaan Histologi.