Nama Lenkap
Tgl Lahir
Status
Alamat
Sleman, DIY
email
Riwayat Pendidikan
Pelatihan di bidang HIV/AIDS
Riwayat Pekerjaan
Organisasi
Tempat Tugas
: setyo_triwibowo@yahoo.com
ASUHAN
KEPERAWATAN
PASIEN HIV / AIDS
OUT LINE
Pendahuluan
Pengertian HIV / AIDS
Epidemiologi HIV / AIDS
Penularan HIV / AIDS
Stadium Klinis HIV / AIDS
Asuhan Keperawatan
Discharge Panning
Kesimpulan
PENDAHULUAN
Jumlah odha semakin meningkat
setiap tahun
0.14-0.2 % orang umur 15-49
terinfeski HIV
Estimasi ODHA di Indonesia: 186,257
(2009)
Problem pasien ODHA kompleks
sehingga melibatkan banyak
profesional tenaga kes.
Perawat harus mampu memberikan
HUMAN ( Manusia )
IMMUNODEFICIENCY (Penurunan Daya Tahan Tubuh)
VIRUS
HIV adalah virus yang hidup,
HIV
AIDS
Singkatan
Singkatan dari
dari Acquired
Acquired Immune
Immune Deficiency
Deficiency
Syndrome
Syndrome
Bentuk
Bentuk lanjut
lanjut dari
dari infeksi
infeksi HIV
HIV yang
yang berjalan
berjalan
progresif
progresif merusak
merusak sistem
sistem kekebalan
kekebalan tubuh
tubuh
manusia
manusia
Cepatnya
Cepatnya dipengaruhi
dipengaruhi oleh
oleh oleh
oleh Viral
Viral Load
Load dan
dan
hitung
hitung sel
sel CD4
CD4 makin
makin tinggi
tinggi viral
viral load
load makin
makin
rendah
rendah CD4
CD4 dan
dan makin
makin tinggi
tinggi perubahan
perubahan
progresi
progresi ke
ke AIDS
AIDS dan
dan kematian.
kematian.
Seminar
Pengenda
Tanpa
Tanpa terapi
terapi kebanyakan
kebanyakan akan
akan mati
mati dalam
dalamInfeksilianbeberapa tahun setelah tanda pertama AIDS UII
HIV Prevalence
Estimation
PLHIV Estimation
25
24
20
16
15
13
12
10
8
12
10
0
JAN
FEB
MAR
APR
MEI
JUN
JUL
AGT
SEP
OKT
NOV
120
90
105
80
100
70
80
60
50
60
33
40
40
30
24
20
20
10
0
SEX
PRIA
WANITA
0
USIA
< 20 th
20 - 30 th 31 - 50 th > 50 th
FAKTOR RISIKO
N; 129 pasien
116
120
100
80
60
40
20
3
7
2
0
unsafe sex
IDU
waria
gay
F.suami
230.000
penasun
230,000
Wanita
Pekerja seks
1,6 Juta
menikah
dg pria risiko
tinggi
800,000
GWL
Anak-anak
Laki-laki
Perempuan
Commission on AIDS in Asia Projections and
Implications 14
Estimasi ODHA
Berdasarkan Kelompok Berisiko Tahun 2009
Prisoners; 3%
Partners of Client; 7%
IDU; 33%
Clients of SW; 25%
Partners of IDU; 4%
MSM; 15%
FSW; 8%
Transgender; 4%
18
Gambaran Klinis
3.
4.
Asimptomatik
Limfadenopati generalisata
Berat badan menurun 10%
Simptomatik, aktifitas normal
Kelainan kulit dan mukosa yang normal seperti dermatitis seboroik,
prurigo, onikomikosis, ulkus oral yang rekuren, kheilitis angularis
Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
Infeksi saluran nafas bagian atas seperti sinusitis bakterialis.
III
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pada
umumnya
lemah
aktifitas
diitempat tidur kurang dari 50%.
IV
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
I
II
1.
2.
1.
2.
Skala Aktifitas
Asimptomatik, aktifitas normal
Wasting
Batuk 2 3 minggu
Demam hilang timbul lebih 1 bulan
Keringat malam tanpa aktifitas
Penurunan BB tanpa sebab jelas
Pembesaran kel. Getah bening > 2cm
Perjalanan penyakit
HIV/AIDS
Infeksi HIV
beresiko
Tidak Terinfeksi
Mulainya AIDS
HIV
AIDS
Terminal
Infeksi
HIV
<5 %
<10 %
Typical Progressors
7-10 tahun
Rapid Progressors
<3 tahun
Long-term
Non-progressors
>10-15 tahun
PENGGUNAAN APD
APD yg digunakan dalam merawat pasien HIV/AIDS:
Sarung tangan : kontak cairan tubuh/darah
ada kelainan kulit terbuka
Masker
: ada IO pneumonia, TB paru
Gaun/celemek : kelainan kulit terbuka, ada muntah
Sepatu
: saat tind. Op, Bongkar ruang
pasien
Goegle
: adanya risiko percikan ke muka
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Antibodi HIV :
Rapid test : digunakan untuk uji tapis (skrining)
ELISA
Western Blot : sebagai pemeriksaan konfirmasi ,
mahal biayanya.
Pemeriksaan terhadap virusnya : P24 antigen, Viral Load
Pemeriksaan tingkat kekebalan tubuh:
CD4 dan CD8
Pemeriksaan lain :
darah lengkap, HBsAg
SGOT,SGPT,Ureum Kreatinin, Kolesterol
Sputum BTA, analisis LCS
Penatalaksanaan
Setelah klien terdiagnose HIV positif melalui proses
Voluntary Counseling and Testing (VCT) atau
Provider Initiated Testing and Counseling (PITC)
kemudian klien masuk dalam program Care Suport
and Treatment (CST) dilakukan penilaian terhadap
stadium klinis WHO dan nilai CD4nya
Pengobatan Antiretroviral diberikan pada saat klien
telah memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut :
- Stadium IV WHO tanpa memandang jumlah CD4
- Stadium III WHO , jumlah CD4 < 350/mm3
- Stadium I atau II WHO , jumlah CD4 < 200/mm3.
- Pasien dan keluarga siap menjalani terapi.
Penatalaksanaan
Karena ART diberikan seumur hidup,perlu kesiapan
pasien dan keluarga untuk memiliki komitmen terhadap
manfaat ART.
Konseling kepatuhan obat (adherence) meliputi
manfaat, efek samping dan resistensi dilakukan
sebelum klien/keluarga memberikan inform consent.
Jenis ARV berupa kombinasi NRTI ( Nucleoside
Reverse Transcriptase Inhibitor) dan NNRTI (Non
Nucleoside Reverse Transcriptase) yang bekerja
secara sinergis untuk menghambat perkembangan
virus dalam darah.
Kepatuhan yang tinggi merupakan kunci keberhasilan
terapi dan menjaga ODHA tetap survival
DOSIS
TOKSISITAS
300 mg (3 x sehari)
Reaksi hipersensitif
300 mg (2 x sehari)
Anemia / netropenia
Gangguan GIT
Asidosis laktat
Stavudin / d4T
Lamivudin / 3TC
> 60 Kg : 40 mg (2 x sehari)
Asidosis laktat
< 60 Kg : 30 mg (2 x (sehari)
Lipoartrof
Neuropati perifer
150 mg (2 x sehari)
Nevirapin / NVP
3TC:
d4T:
ddI:
Nevirapine:
Efek samping PI
Nelfinavir:
ASUHAN KEPERWATAN
PENGKAJIAN
1. Health promotion
2. Nutrition
3. Elimination / exchange
4. Activity / rest
5. Perception / cognition
6. Self perception
7. Role relationships
8. Sexuality
9. Coping / stress tolerance
10. Life principles
11. Safety / protection
12. Comfort
13. Growth / development
1. Health promotion
2. Nutrition
Adanya penurunan BB ( std.3,4)
Gangguan menelan/mengunyah
( candidiasis esofagus/oral)
Penurunan nafsu makan
3. Elimination / exchange
Urinary sistem:
Pola BAK, warna, jumlah, kencing nanah
Gastro intestinal sistem:
adanya diare kronis > 1 bln
Integumentary sistem:
kulit kering, kelainan kulit (std.2)
Pulmonary sistem:
pertukaran gas tdk adekuat (Sesak nafas, hipoxia) t.u
pada IO pneumonia dan TB paru
4. Activity / rest
Kemampuan aktifitas
Penggunaan alat bantu
Kebiasaan tidur
Gangguan tidur / insomnia ( terapi ARV)
5. Perception / cognition
Tingkat pendidikan
Gangguan orientasi
Status mental
Tingkat kesadaran
Respon emosional
6. Self perception
Kecemasan
Merasa dihukum tuhan
Merasa kehilangan
Putus asa
Keinginan mencederai diri
7. Role relationships
Status perkawinan
Dukungan keluarga / orang dekat
Dukungan sosial / Sebaya
Perubahan dalam gaya hidup
8. Sexuality
Kebiasaan melakukan hub.sex (tidak
mudah)
Keamanan hub.sex (pakai kondom)
Partner dlm melakukan hub.sex
12. Comfort
Perasaan sehat / sakit
Kel. nyeri (PQRST)
Perasaan tdk nyaman
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diare
Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Hipertermia
Kerusakan membran
mukosa oral
Keletihan
Kekurangan volume cairan
Kerusakan integritas kulit
Perfusi jaringan cerebral
tdk efektif
Kerusakan pertukaran gas
Diare (00013)
NIC : Manajemen diare (0460)
Hipertermi (00007)
NOC : Termoregulasi (0800)
NIC : Penanganan Demam (3740)
Cemas (00146)
NOC:
Status imun (0702)
Pengetahuan : kontrol infeksi (1807)
Kontrol risiko (1902)
NIC:
Proteksi infeksi (6550)
Pertahankan teknik aseptic dalam tiap tindakan
Ganti peralatan perawatan pasien per prosedur protocol
Ganti letak IV perifer dan dressing sesuai dengan
prosedur.
Tingkatkan cairan dan nutrisi
Inspeksi kulit dan membran mukosa thd tanda infeksi
Lakukan pemeriksaan kultur bila suspek infeksi
Tingkatkan intake nutrisi dan cairan
Tingkatkan tidur dan istirahat
Kelola pemberian antibiotik
Ajarkan pada pasien & kelg cara mencegah infeksi
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
DISCHARGE PLANNING
KESIMPULAN
Jumlah odha semakin meningkat dari
tahun ketahun
Faktor Resiko dominan unsafe sex
Bentuk lanjut infeksi HIV akan
berkembang ke arah AIDS
IO terbanyak pada HIV / AIDS TB paru
Penggunaan APD dalam merawat pasien
HIV / AIDS tergantung IO nya
Terima Kasih
Semoga Bermanfaat