II. HIDRODINAMIKA
II. HIDRODINAMIKA
II.1. Persamaan Hidrodinamika Sederhana 1-D
II.2. Pengerjaan Eksplisit Persamaan Hidrodinamika Sederhana 1-D
II.3. Pengerjaan Implisit (Crank - Nicholson)
II.4. Pemodelan Hidrodinamika di Kanal 1-D dgn Topografi bervariasi
II.5. Pemodelan Hidrodinamika di Kanal 1-D dgn Memperhatikan :
Gesekan dasar dan Stress angin
II.6. Pemodelan Hidrodinamika di
Kanal 1-D dgn Memperhatikan :
Gesekan dasar
Stress angin
Suku non linier
Penampang melintang yg bervariasi
(2)
Persamaan kontinuitas
Sistem persamaan (1) dan (2) adalah persamaan yang diintegrasikan terhadap kedalaman
jadi kecepatan u adalah kecepatan yang dirata-ratakan terhadap kedalaman.
(3)
(4)
(1)
(2)
Sistem persamaan (1) dan (2) dapat disederhanakan menjadi
(5)
(6)
Persamaan kontinuitas
pada persamaan gerak, suku non linier, gaya disipasi dan gaya luar kita abaikan.
solusi numerik
baik
untuk mendapatkan solusi eksak dari sistem persamaan (5) dan (6),
maka sistem persamaan tsb perlu diubah bentuknya menjadi persamaan gelombang :
??
??
??
??
(5)
(I)
(6)
( II )
persamaan gelombang :
Sistem 1 Dimensi
j-1
j+1
j+2
j+3
FTCS
FTCS
Tidak Stabil !!
Kasa Richardson
Sistem 1 Dimensi
j-1
j+1
j+2
j+3
j-1
j+1
j+2
j+3
waktu
n+2
n+1
n-1
j-1
j+1
ruang
j+2
j+3
waktu
n+2
n+1
n-1
j-1
j+1
ruang
j+2
j+3
waktu
n+2
n + 3/2
n+1
n + 1/2
n
n 1/2
n-1
n 3/2
Kasa Richardson
j-1
j+1
ruang
j+2
j+3
Letak dipindah
thd waktu
FTCS
waktu
n+2
n + 3/2
n+1
n + 1/2
n
n 1/2
n-1
n 3/2
j-1
j+1
ruang
j+2
j+3
FTCS
Persamaan Kontinuitas
(I)
(II)
FTCS
waktu
n+2
n + 3/2
n+1
n + 1/2
n
n 1/2
n-1
n 3/2
j-1
j+1
ruang
j+2
j+3
(I)
(II)
2
3
letaknya berjarak
(I)
(II)
dimana
Persamaan II dapat ditulis dengan n n-1 :
Cara Fourier
Dalam rumus
Kita dapat menuliskan :
Ingat
terletak
terletak
dari
dari
(II)
Dengan cara yang sama kita juga dapat menulis (I) dalam bentuk matriks sbb :
(I)
jika
atau
atau
Nilai eigen :
Akarnya imajiner
Dari
2 &
waktu
n+2
n+1
n-1
j-1
j+1
ruang
j+2
j+3
waktu
n+2
n+1
n-1
j-1
j+1
ruang
j+2
j+3
Persamaan selisih dari persamaan (5) dan (6) diselesaikan secara implisit adalah :
(I)
(II)
Untuk menyelesaikan sistem persamaan (I) dan (II) di atas, kita tentukan
dari (I)
(I)
Kemudian harga
dan
dan
dimana :
Dengan persamaan ini kita dapat menghitung
Hasil perhitungan ini kita substitusikan ke dalam (I) untuk memperoleh
(I)
dimana
(I)
(II)
dimana
Pengerjaan Eksplisit dari persamaan I dan II perhatikan kasa yang digunakan !
EKSPLISIT
waktu
n+2
n + 3/2
n+1
n + 1/2
n
n 1/2
n-1
n 3/2
j-1
j+1
ruang
j+2
j+3
j+1
ruang
(I)
(II)
dimana
Pengerjaan Eksplisit dari persamaan I dan II adalah
(I)
(II)
Atau dapat juga ditulis dalam bentuk lain sbb :
(I)
(II)
= stress angin
Arti Fisis
Persamaan model yang dipakai adalah persamaan hidrodinamika dalam kecepatan
(persamaan 5 dan 6 + gesekan).
(I)
??
??
b. Bentuk kuadratif:
koefisien gesekan dasar yang merupakan bilangan tak berdimensi = 3,0 x 10-3
Pengerjaan Eksplisit
Untuk pendiskritan suku gesekan dasar, kita tinjau persamaan gerak yang disederhanakan :
(I)
b. Bentuk kuadratif:
b. Bentuk kuadratif:
H kecil
1
gesekan mengubah arah arus
tidak dikehendaki !
KELEBIHAN dan KEKURANGAN dari kedua cara pendiskritan di atas kita tinjau dua kasus berikut :
H besar
1
Energi kinetik dihilangkan hanya
oleh gesekan dasar
tidak dikehendaki !
Kelemahan pendiskritan cara pertama juga berlaku bila kita menggunakan persamaan hidrodinamika dalam bentuk
transport (volume) :
Bentuk penyelesaian eksplisit dari persamaan hidro dalam bentuk transport dan
menggunakan pendiskritan cara pertama untuk gesekan dasar adalah :
waktu
n+2
n + 3/2
n+1
n + 1/2
n
n 1/2
n-1
n 3/2
j-1
j+1
ruang
j+2
j+3
Bentuk penyelesaian eksplisit dari persamaan hidro dalam bentuk transport dan
menggunakan pendiskritan cara pertama untuk gesekan dasar adalah :
dimana
waktu
n+2
n + 3/2
n+1
n + 1/2
n
n 1/2
n-1
n 3/2
j-1
j+1
ruang
j+2
j+3
Bentuk penyelesaian eksplisit dari persamaan hidro dalam bentuk transport dan
menggunakan pendiskritan cara kedua untuk gesekan dasar adalah :
dimana
(II)
Sistem persamaan (I) dan (II) ini kita transformasikan dalam bentuk persamaan debit (Q), dimana :
Q = Kecepatan x penampang yang dialiri
= u x A = u x H x B ; B : lebar kanal
Q = UB U = Q/B
Persamaan model yang dipakai adalah persamaan dalam bentuk transport, sbb :
(I)
(II)
(I)
(II)
Perubahan (turunan) dalam ruang dari lebar kanal diabaikan terhadap variasi ruang
dari Q dan
waktu
n+2
n+1
n-1
j-1
j+1
ruang
j+2
j+3
waktu
n+2
n+1
n-1
j-1
j+1
ruang
j+2
j+3
(I)
(II)
Diskretisasi (IMPLISIT) dari sistem persamaan dalam bentuk debit di atas diberikan oleh :
(I)
(II)
Diskretisasi (IMPLISIT) dari sistem persamaan dalam bentuk debit di atas diberikan oleh :
(I)
(II)
(I)
(II)
(I)