Pulse Oxymetry
Pemberian terapi oksigen harus dipandu dengan pulse oxymetry
Berikan oksigen pada anak dengan kadar SaO2 < 90%, dan naikkan
pemberian oksigen untuk mencapai SaO2 > 90 %
Pulse oxymetry merupakan suatu alat untuk mengukur saturasi
oksigen dalam darah secara non-invasif
Saturasi oksigen diukur pada pembuluh arteri kecil, sehingga disebut
arterial oxygen saturasion (SaO2)
Nilai saturasi oksigen yang normal pada anak adalah 95-100 %,
pada anak dengan pneumonia berat, yang ambilan oksigennya
terhambat, nilai SaO2 ini menurun
3. Kateter nasofaring
Kateter berukuran 6 atau 8 yang dimasukkan ke dalam faring tepat
di bawah uvula. Letakkan kateter pada jarak dari sisi cuping hidung hingga
ke arah telinga. Jika alat ini diletakkan terlalu kebawah, anak dapat
tersedak, muntah dan dapat timbul distensi lambung. Pasang aliran oksigen
sebanyak 1-2 lietr/menit, yang memberikan kadar inspirasi 45-60 %. Perlu
diperhatikan kecepatan aliran tidak berlebih karena dapat menimbulkan
distensi lambung. Perlu dilakukan kelembapan. Kateter nasofaring
membutuhkan pemantauan yang ketat dan reaksi cepat apabila kateter
masuk ke esofagus atau timbul komplikasi lainnya
Pemantauan
Latih perawat untuk memasang dan mengerjakan nasal
prongs atau kateter dengan tepat.
Periksa secara teratur bahwa semua alat berfungsi dengan
semestinya dan lepaskan serta bersihkan prongs atau
kateter sedikitnya dua kali sehari
Pantau anak sedikitnya setiap 3 jam untuk mengidentifikasi
dan memperbaiki masalah yang terjadi :
1. Nilai Sa02 menggunakan pulse oxymetry
2. Kateter nasal atau prongs yang bergeser
3. Kebocoran sistem aliran oksigen
4. Kecepatan aliran oksigen tidak rapat
5. Jalan napas anak tersumbat oleh lendir/kotoran hidung
(bersihkan hidung dengan ujung kain yang lembab atau
sedot perlahan)
6. Distensi lambung (periksa posisi kateter dan perbaiki, jika
diperlukan)