Anda di halaman 1dari 43

REFERAT

EFUSI PLEURA
YULIA DEWI ASMARIATI
(1018011129)
Perceptor
dr. Tantri Dwi K, Sp. Rad.

SMF RADIOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ABDUL MOELUK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2015

BAB I

PENDAHULUAN

Efusi pleura: suatu


keadaan dimana terdapat
penumpukan cairan dari
dalam kavum pleura

Berupa cairan transudat


atau cairan eksudat

Di negara-negara barat,
terutama disebabkan oleh
gagal jantung kongestif,
sirosis hati, keganasan,
dan pneumonia bakteri

Di negara-negara
berkembang seperti
Indonesia, lazim
diakibatkan oleh infeksi
tuberkulosis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana


terdapatnya cairan pleura dalam jumlah yang
berlebihan di dalam rongga pleura, yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
pembentukan dan pengeluaran cairan pleura.
Dalam keadaan normal terdapat 10-20 cc cairan.

JENIS CAIRAN YANG BISA BERKUMPUL DI


DALAM RONGGA PLEURA

ANATOMI PLEURA

FISIOLOGI PLEURA

EPIDEMIOLOGI

Estimasi prevalensi efusi pleura adalah 320


kasus per 100.000 orang di negara-negara
industri, dengan distribusi etiologi terkait
dengan prevalensi penyakit yang mendasarinya.

ETIOLOGI

Perubahan permeabilitas
Peningkatan
Pengurangan
permeabilitas
tekanan
tekananhidrostatik
onkotik
dalam
membran
kapiler
ruang
intravaskular
kapiler
atau
pleura
pleura,
gangguan
dalam
(mencegah
radang,
(hipoalbuminemia,
sirkulasi
pembuluh
keganasan,
ekspansi
sistemik
darah
paru
sirosis)
emboli
dan
( penuh
trauma
/ paru)
atau(

Penurunan drainase
Perpindahan
Peningkatan
Pembentukan
tekanan
cairan
cairanperitoneal,
dari
limfatik
onkotik
edema
atau
didengan
cairan
paru
penyumbatan
kemigrasi
pleura
pleura
yang
diviseral
lengkap,
diafragma
persisiten
termasuk
melalui
menyebabkan
obstruks
limfatik

KLASIFIKASI

Transudat
Dalam keadaan normal cairan pleura yang
jumlahnya sedikit itu adalah transudat.
Transudat terjadi apabila terjadi
ketidakseimbangan antara tekanan kapiler
hidrostatik dan koloid osmotic, sehingga
terbentuknya cairan pada satu sisi pleura
melebihi reabsorpsinya oleh pleura lainnya.

Eksudat
Eksudat merupakan cairan yang terbentuk
melalui membrane kapiler yang permeabelnya
abnormal dan berisi protein berkonsentrasi
tinggi dibandingkan protein transudat.
Bila terjadi proses peradangan maka
permeabilitas kapiler pembuluh darah pleura
meningkat sehingga sel mesotelial berubah
menjadi kuboidal dan terjadi pengeluaran cairan
ke dalam rongga pleura.

PATOFISIOLOGI

Dalam keadaan normal, selalu terjadi filtrasi


cairan ke dalam rongga pleura melalui kapiler
pada pleura parietalis tetapi cairan ini segera
direabsorpsi oleh saluran limfe, sehingga terjadi
keseimbangan antara produksi dan reabsorpsi.
Kemampuan untuk reabsorpsinya dapat
meningkat sampai 20 kali. Apabila antara
produk dan reabsorpsinya tidak seimbang
(produksinya meningkat atau reabsorpsinya
menurun) maka akan timbul efusi pleura.

MANIFESTASI KLINIS
Anamnesis:
Sesak nafas bila lokasi efusi luas
Rasa berat pada dada
Batuk pada umumnya non produktif dan ringan,
terutama apabila disertai dengan proses
tuberkulosis di parunya. Batuk berdarah pada
karsinoma bronchus atau metastasis
Demam subfebris pada TBC, demam menggigil
pada empiema

Pemeriksaan fisik (pada sisi yang sakit)


Dinding dada lebih cembung dan gerakan
tertinggal
Vokal fremitus menurun
Perkusi dull sampal flat
Bunyi pernafasan menurun sampai
menghilang
Pendorongan mediastinum ke sisi yang sehat
dapat dilihat atau diraba pada treakhea

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rontgen dada
USG Dada
CT Scan Dada
Torakosentesis
Biopsi Pleura
Analisa cairan pleura
Bronkoskopi
Scanning Isotop
Torakoskopi (Fiber-optic pleuroscopy)

DIAGNOSIS
Anamnesis dan gejala klinis
Pemeriksaan fisis
Pemeriksaan radiologik

RONTGEN THORAK
Jumlah cairan minimal yang terdapat pada thoraks
tegak adalah 250-300ml. Bila cairan kurang dari
250ml (100-200ml), dapat ditemukan pengisian
cairan di sudut costofrenikus posterior pada foto
thorak lateral tegak.
Cairan yang kurang dari 100ml (50-100ml), dapat
diperlihatkan dengan posisi lateral dekubitus dan
arah sinar horizontal dimana caran akan berkumpul
disisi samping bawah.


POSISI TEGAK POSTEROANTERIOR (PA)

Efusi pleura sinistra. Sudut Costophrenicus yang tumpul


karena efusi pleura

Efusi pleura dextra

Efusi pleura sinistra massif. Tampak mediastinum terdorong


Kontralateral

Efusi pleura bilateral

Loculated pleural effusion. Tampak berbatas


cukup tegas dan biconvex. Sering disebabkan oleh
empiema dengan perlekatan pleura

POSISI LATERAL

Bila cairan kurang dari 250ml (100-200ml),


dapat ditemukan pengisian cairan di sudut
costofrenikus posterior pada foto thorak lateral
tegak.

Gambaran efusi pleura


pada foto posisi lateral

POSISI LATERAL DECUBITUS

Radiografi dada lateral decubitus digunakan


selama bertahun-tahun untuk mendiagnosis
efusi pleura yang sedikit. Cairan yang kurang
dari 100ml (50-100ml), dapat diperlihatkan
dengan posisi lateral dekubitus dan arah sinar
horizontal dimana caran akan berkumpul disisi
samping bawah.

Efusi pleura pada posisi right lateral decubitus


(penumpukan cairan yang ditunjukkan dengan panah
biru).

Efusi pleura pada posisi left lateral


decubitus

COMPUTED TOMOGRAPHY SCAN

CT scan dada akan terlihat adanya perbedaan


densitas cairan dengan jaringan sekitarnya.
Pada CT scan, efusi pleura bebas diperlihatkan
sebagai daerah berbentuk bulan sabit di bagian
yang tergantung dari hemithorax yang terkena.
Permukaan efusi pleura memiliki gambaran
cekung ke atas karena tendensi recoil dari paruparu.

CT Scan pada efusi


pleura (kiri atas : foto
rontgen thoraks PA)

ULTRASONOGRAFI

Penampilan khas dari efusi pleura merupakan


lapisan anechoic antara pleura visceral dan
pleura parietal. Bentuk efusi dapat bervariasi
dengan respirasi dan posisi.

Menunjukkan posisi siku dengan meletakaan


transduser selama pemeriksaan untuk
melihat keadaan rongga pleura kanan.

MAGNETIC RESONANCE IMAGING


(MRI)

MRI dapat membantu dalam mengevaluasi


etiologi efusi pleura. Nodularity dan / atau
penyimpangan dari kontur pleura, penebalan
pleura melingkar, keterlibatan pleura
mediastinal, dan infiltrasi dari dinding dada
dan / atau diafragma sugestif penyebab ganas
kedua pada CT scan dan MRI.

TORAKOSENTESIS
Aspirasi cairan pleura (torakosentesis) sebagai
sarana diagnostik maupun terapeutik.
Pelaksanaannya sebaiknya dengan posisi duduk.
Aspirasi dilakukan pada bagian bawah paru sela
iga garis aksilaris posterior dengan jarum
abbocath nomor 14 atau 16. Pengeluaran cairan
pleura sebaiknya tidak melebihi 1000-1500 cc
pada setiap aspirasi.

PENATALAKSANAAN
Obati penyakit yang mendasarinya
Torakosentesis
Pleurodesis
Chest tube

KOMPLIKASI
Infeksi
Fibrosis

PROGNOSIS

Prognosis pada efusi pleura bervariasi sesuai


dengan etiologi yang mendasari kondisi itu.
Namun pasien yang memperoleh diagnosis dan
pengobantan lebih dini akan lebih jauh terhindar
dari komplikasi daripada pasien yang tidak
memedapatkan pengobatan dini.

KESIMPULAN
Efusi pleura adalah penimbunan cairan didalam
rongga pleura akibat transudasi atau eksudasi
yang berlebihan dari permukaan pleura
Biasanya manifestasi klinisnya adalah yang
disebabkan oleh penyakit dasar
Ukuran efusi akan menentukan keparahan
gejala.
Efusi pleura harus segera mendapatkan
tindakan pengobatan karena cairan pleura akan
menekan organ-organ vital dalam rongga dada.
Ada beberapa macam pengobatan atau tindakan
yang dapat dilakukan pada efusi pleura masif.

DAFTAR PUSTAKA

Firdaus,

Denny. 2012. Efusi Pleura. RSUD Dr.H.Abdul Moeloek. Bandar Lampung.


Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProses Penyakit.Vol 2. Ed. 6. Jakarta EGC.
Halim H. Penyakit-penyakit pleura, dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit dalam, Jilid
II, edisi ke-3, Gaya Baru.Jakarta.2001; 927-38
HANLEY, M. E. & WELSH, C. H. 2003. Current diagnosis & treatment in
pulmonary medicine. [New York]: McGraw-Hill Companies.
Rofiqahmad. 2001. Thorax. http://emedicine.medscape.com/article/299959-overview
diakses tanggal 8 Mei 2013
Bahar, Asril. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Ed. 3. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI
Halim, Hadi. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Ed. 3. Jakarta: Balai
Penerbit FK UI
Price, Sylvia A. dan Lorraine M. Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis ProsesProses Penyakit.Vol 2. Ed. 6. Jakarta EGC.
Rofiqahmad. 2008. Thorax. http://www.efusi pleura/080308/thorax/weblog.htm.
diakses tanggal 13 Maret 2008 jam 13.20 WIB
Smeltzer c Suzanne, Buku Ajar Keperawatan medical Bedah, Brunner and
Suddarths, Ed8. Vol.1, Jakarta, EGC, 2002.

Anda mungkin juga menyukai