DEFINISI INFERTILITAS
Belum terjadi kehamilan pada pasangan
suami istri yang telah berhubungan teratur
selama satu tahun tanpa memakai
alat/metode kontrasepsi.
Definisi waktu tidak berlaku pada suami
atau istri dengan penyebab infertilitas
yang jelas seperti haid tidak teratur,
salpingitis, endometriosis, tidak turunnya
testis atau orkitis.
Pembagian Infertilitas
Infertilitas Primer :
jika istri belum berhasil hamil walaupun
bersenggama teratur dan dihadapkan pada
kemungkinan kehamilan selama 12 bulan
berturut-turut
Infertilitas Sekunder :
istri pernah hamil, akan tetapi istri tidak
hamil lagi walaupun bersenggama dan
dihadapkan kepada kemungkinan
kehamilan selama 12 bulan
PENYEBAB INFERTILITAS
1. Faktor istri
2. Faktor suami
3. Faktor suami-istri
4. Faktor yang tidak dapat dijelaskan
Faktor Istri
Faktor Suami
PROSES KEHAMILAN
Volume
pH
Konsentrasi
Sperma total
Motilitas
Vitalitas
2.0 ml
7.2 8.0
20 juta / ml
40 juta / ejakulat
25 % gerak cepat
50 % gerak maju
75 % hidup
25 % mati
30 % bentuk
Morfologi
normal
Leukosit
< 1 juta / ml
Liquefication time dalam 30 menit
Uji imunobead
< 50 %
MAR
< 50 %
Tentukan ovulasi
Pastikan apakah siklus
haidnya berovulasi
Gambaran siklus yang
tidak berovulasi :
Oligomenorrhea
atau amenorrhea
Kadar progesteron
yang rendah pada
fase luteal
Polimenorea
(<25 hari)
Oligomenorea
(> 31 hari)
Amenorea
Pengukuran suhu
basal badan (SBB)
Progesteron akan
meningkatkan suhu
basal badan sebesar 0.2 0.5oC
Endometrial dating
Cara melakukan
deteksi ovulasi
menggunakan kit
LH
(-)
(-)
(+)
(+)
(X)
21
Day 6
29
Day 12
22
Day 6
30
Day 13
23
Day 7
31
Day 14
24
Day 7
32
Day 15
25
Day 8
33
Day 16
26
Day 9
34
Day 17
27
Day 10
35
Day 18
28
Day 11
Estrogen
Progesteron
Uji pasca sanggama (UPS) terbukti tidak memiliki nilai untuk memprediksi
fertilitas, namun lebih merupakan bioassay untuk menunjukkan perubahan pola
hormon. Mukus yang mampu membenang berada di bawah pengaruh
estrogen, sementara ketidakmampuan membenang karena dipengaruhi oleh
progesteron The routine use of postcoital testing of cervical mucus in the
investigation of fertility problems is not recommended because it has no
predictive value on pregnancy rate. (A)
Pemeriksaan HSG
Infertilitas tuba terjadi pada 15
50 % pasangan
HSG menggambarkan kavum
uteri dan kedua tuba falopii
Dilakukan pada 10 hari pertama
siklus haid, di mana tidak ada
risiko kehamilan dan tidak boleh
dilakukan saat pasien masih
berdarah
Pemeriksaan HSG
SONOSALPINGOGRAFI
Disebut juga Sion test dg memakai
sonografi transvaginal utk melihat patensi
tuba dengan melihat spill (cairan yg keluar
dr ujung fimbrae dr tuba falopii), pd USG
tuba isoekoik dan tdk terlihat utk itu
dimasukkan cairan salin steril atau media
kontras positif (Hy-Co-Sy) kedalam kateter
Foley no.8 yg dimasukkan kedalam uterus
Noninvasif, lebih murah.
PERBANDINGAN 3 PROSEDUR
Serviks
Kel.kongenital
Servisitis
Histereskopi
Miometrium
++
Endometrium
++
Morfologi
Mobilitas
Patensi
+ SSG
Uterus
Kel.kongenital
Tuba
PERBANDINGAN 3 PROSEDUR
HSG LAPAROSKOPI SONOGRAFI
Ovarium
Morfologi
Folikel
++
Perlengketan
++
Kavum Douglas
Harga/waktu
++
+++
Radiasi
Nilai terapi
Back
BACK
Siklus haid
Eumenorea
(25 -35 hari)
Polimenorea
(<25 hari)
Oligomenorea
(> 31 hari)
Amenorea
(-)
(-)
(+)
(+)
(X)
21
Day 6
29
Day 12
22
Day 6
30
Day 13
23
Day 7
31
Day 14
24
Day 7
32
Day 15
25
Day 8
33
Day 16
26
Day 9
34
Day 17
27
Day 10
35
Day 18
28
Day 11