Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PARU
MELY PEBRIANSARI (406148073)
DINDA VALUPI NURFITRIANI (406138079)
DEFINISI
Keganasan pada paru yang merupakan
penyebaran dari proses keganasan di
organ/tempat lain.
Epidemiologi
Metastasis paru terlihat pada 20-54%
keganasan di luar thoraks. Paru-paru adalah
tempat metastasis kedua yang paling sering dari
keganasan di luar thoraks. Dua puluh persen dari
penyakit metastasis terletak di paru-paru.
Perkembangan metastasis paru pada pasien
dengan keganasan mengindikasikan perluasan
penyakit dan pasien tergolong dalam stadium IV
pada sistem TNM (tumor, nodus, metastasis).
PATOFISIOLOGI
METASTASIS KE PARU
1.Penyebaran
3.Penyebaran
5.Penyebaran
Kelenjar Limfe
CT sangat akurat dalam mendeteksi pembesaran
kelenjar limfe hilus dan mediastinum. Limfangitis
karsinomatosa dapat menyebabkan kongesti
kelenjar limfe sentral dengan pola pulmonal linear
yang menyebar kearah luar dari kelenjar hilus,
garis septum, dan efusi pleura.
Invasi lokal
Dapat bermetastasis ke perikardium yang
menyebabkan efusi pericardium yang bersifat
ganas ; kompresi atau obstruksi vena kava
superior; paralisis nervus frenikus; tumor
Pancoast. Juga ke costae dan vertebra thorakalis.
GEJALA
Metastasis paru dapat dikatakan tanpa gejala
akibat metastasisnya, namun pasien dapat
memiliki gejala akibat tumor primernya. Apabila
gejala tumor primernya tidak ditemukan namun
terdapat metastasis paru curiga akan adanya
silent tumor, seperti tumor pankreas atau
kandung empedu.
Gejala biasanya muncul pada pasien metastasis
multiple (80 95%).
Dyspneu dapat terjadi akibat dari masa tumor
yang menggantikan jaringan parenkim paru,
obstruksi jalan nafas, maupun efusi pleura.
Gejala
Dyspneu yang tiba tiba berhubungan dengan
perkembangan yang cepat dari suatu efusi
pleura, pneumothoraks,maupun perdarahan
ditempat lesi.
Pasien limfangitis karsinomatosa biasanya
mengalami dyspneu yang progresif, dan batuk
kering.
Metastasis endobronkhial biasanya
menyebabkan wheezing atau hemoptosis.
Metastasis yang menjalar ke pleura dapat
menyebabkan nyeri pleura, dan metastasis
apikal, dapat menyebabkan sindrom pancoast.
1.
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI
FOTO X - RAY DADA
Foto thoraks PA :
Kekurangan :
X-RAY sering memperlihatkan
hanya satu metastasis pulmonal
padahal ada banyak metastasis.
CT Scan lebih sensitif dalam
mendeteksi metastasis pulmonal,
dan dapat mendeteksi lesi yang
diameternya lebih kecil dari 5
mm.
Gambaran metastase
Limfangitis
Metastase limfangitis
Pleural metastase
Metastase alveolar/pneumonik
Metastasis Karsinoma
Paru tipe miliar
Differensial Diagnosa
2.
COMPUTED TOMOGRAPHY
Gambaran metastase
Nodul
CT Scan dapat mendeteksi nodus sebesar 3 mm,
namun sensitivitas CT terbentur dengan
spesifisitasnya. Banyak nodul yang terlihat pada CT
Scan yaitu granuloma, dan bukan sebuah
metastasis. Spesifisitas CT Scan tergantung tipe
dan stadium dari keganasan primer.
Berbagai hal yang dapat dicurigai sebagai metastasis
paru :
1.
2.
3.
4.
5.
Tingkat ketelitian
Penemuan pada CT Scan tidak spesifik dan tidak dapat
membedakan antara metastasis dengan lesi jinak
seperti granuloma dan kelenjar getah bening paru.
Spesifisitas CT Scan lebih tinggi pada daerah yang
jarang terjadi granuloma.
Contoh kasus :
Gambar A
Gambar B
Gambar A
Gambar B
Gambar A
Gambar B
3.
4.
ULTRASONOGRAPHY
Penggunaan ultrasonografi tidak membantu dalam
mendiagnosis adanya suatu metastasis paru
USG dapat digunakan dalam aspirasi efusi pleura
untuk mendeteksi sel-sel ganas dan untuk
memperoleh spesimen biopsi dari nodul pleura.
TATALAKSANA
Intervensi
Dalam keadaan tertentu, sampel histopatologi
diperlukan dari lesi paru-paru.
Beberapa skenario tersebut meliputi :
( 1 ) temuan pencitraan atipikal
( 2 ) perkembangan nodul paru soliter pada pasien
yang diketahui memiliki keganasan
( 3 ) metastasis paru tanpa diketahuinya tumor primer
( 4 ) penilaian respon terhadap terapi
Sampel jaringan dapat diambil dengan
transthoracic aspirasi, transthoracic biopsi,
transbronchial aspirasi dan biopsi,
ablation ( RFA )
ablasi
laser
-Cryoablation
Kelebihan :
Komplikasi :
Pneumotoraks
perdarahan paru
fistula bronkopleural
Pneumonia
Radiofrequency ablation
Microwave ablasi
dilakukan menggunakan microwave antena dan
microwave generator dengan pengaturan daya
dari 35-45 W dan waktu ablasi 15 5 menit
panduan CT Scan. Kemanjuran pengobatan
ditentukan oleh ukuran tumor preablation dan
lokasi terhadap hilus .
Cryoablation
Cryoablation dilakukan dengan menggunakan
cryoprobe dengan argon bertekanan tinggi dan
gas helium untuk pembekuan dan pencairan
atas dasar prinsip Joule - Thomson . Tiga siklus
freeze-thaw dilakukan untuk membekukan
tumor berukuran 2,5-3 cm
Ablasi laser
Keuntungan dari ablasi laser adalah
penggunaan sinar laser dan konduksi yang baik
di jaringan paru-paru.
Diagnosa Banding
Pola yang paling umum dari metastasis paru
adalah adanya beberapa nodul.
Diagnosis banding untuk beberapa nodul paru :
infeksi ( histoplasmosis, coccidioidomycosis di
daerah endemik, infeksi kriptokokus,emboli septik,
abses, paragonimiasis, hidatidosa)
penyakit
granulomatosa (tuberkulosis,
sarkoidosis)
penyakit
Prognosis
Adanya metastasis paru biasanya
menunjukkan penyebaran penyakit secara luas.
Mortalitas tergantung pada tumor primer.
Misalnya, pada Ca pankreas dan Ca bronkogenik,
tingkat kelangsungan hidup selama 5 tahun pada
pasien dengan metastasis paru kurang dari 5 %.
Diagnosis dini sangat penting dalam
perencanaan terapi yang efektif pada pasien yang
bisa disembuhkan.
Tergantung pada beberapa faktor, metastasis
dapat direseksi, dengan tingkat kelangsungan
hidup selama 5 tahun sampai dengan 30-40 %.
Kesimpulan
1. Metastasis pada paru adalah keganasan pada paru yang
merupakan penyebaran dari proses keganasan di organ/tempat
lain.
2. Struktur paru merupakan salah satu tempat yang paling sering
terjadi metastasis.
3. Mekanisme penyebaran metastasis paru meliputi penyebaran
langsung dari pusat primer, penyebaran hematogen, penyebaran
melalui saluran limfe, penyebaran melalui ruang pleura,
penyebaran endobronkhial.
4. Computed Tomography (CT) scan memiliki resolusi yang lebih
tinggi daripada foto X Raya dada, dan dapat memperlihatkan
nodul nodul yang lebih kecil daripada teknik lainnya.
5. High Resolution CT (HRCT) merupakan pemeriksaan pilihan
untuk memperlihatkan adanya limfangitis karsinomatosis dan
penjalarannya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Patel, R. Pradip. Lecture Notes : Radiologi. Edisi 2. Jakarta.
Penerbit Erlangga. 2007.Hal 34 35
2. Webb, W Richard. Thoracic imaging. Pulmonary and
cardiovascular radiology .Philadelphia : Lippincott Williams &
Wilkins.2005.hal 112 124.
3. Sutton, David. A Textbook of radiology and imaging .Volume
1. Edisi 5. ChurcillLivingstone. 1994. Hal 403 407.
4. Rasad, Sjahriar. Radiologi diagnostik . Edisi 2. Jakarta. Balai
penerbit FKUI. 2006. Hal148 151.
5. Maleuka, RG. Radiologi diagnostik . Pustaka Candika Press.
Yogyakarta. 2007. Hal 63 65.
6. Hasan, Iscac. Lung, Metastasis. [online 2009] [cited 2009
oktober 11]. Available from
:http://emedicine.medscape.com/article/358090-media36