DEMAM TIFOID
Oleh
Ali Akbar
I1A010015
PEMBIMBING : DR. dr. Edi Hartoyo, Sp.A(K)
BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNLAM/RSUD ULIN
BANJARMASIN
Februari, 2014
Pendahuluan
Demam Tifoid
1100 kasus/
100.000
penduduk di
Indonesia
Anak
kelompok
umur 5 tahun
atau lebih
Definisi
Demam
Tifoid
Epidemiologi
Data WHO tahun 2003 memperkirakan
terdapat sekitar 17 juta kasus demam tifoid
di seluruh dunia dengan insidensi 600.000
kasus kematian tiap tahun
urutan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak
pasien rawat inap di rumah sakit di
Indonesia
1,5% per 100.000 penduduk Indonesia
Pada anak kelompok umur 5 tahun atau
lebih
Faktor Resiko
Faktor Host : Manusia adalah sebagai
reservoir bagi kuman Salmonella thypi.
Faktor Agent : Demam tifoid disebabkan
oleh bakteri Salmonella thypi.
Faktor Environment : Demam tifoid
merupakan penyakit infeksi yang dijumpai
secara luas di daerah tropis terutama di
daerah dengan kualitas sumber air yang
tidak memadai dengan standar hygiene dan
sanitasi yang rendah.
Patofisiologi
Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi
masuk kedalam tubuh manusia melalui
makanan yang terkontaminasi kuman.
Sebagian kuman dimusnahkan oleh asam
lambung dan sebagian lagi masuk ke usus
halus dan berkembang biak.
Salmonella typhi meninggalkan sel-sel fagosit
dan kemudian berkembang biak di luar sel
atau ruang sinusoid dan selanjutnya masuk
ke dalam sirkulasi darah lagi yang
mengakibatkan bakterimia
Manifestasi Klinis
Demam
Ganguan pada saluran pencernaan
Gangguan kesadaran
Gejala lain : sakit kepala, anoreksia, mialgia
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Penunjang
1. isolasi kuman penyebab demam tifoid,
Salmonela typhi, melalui biakan kuman dari
spesimen seperti darah, sumsum tulang, urin,
tinja, dan cairan duodenum
2. uji serologi untuk mendeteksi antibodi terhadap
antigen S. typhi dan menentukan adanya
antigen spesifik dari S. typhi
3. pemeriksaan pelacak DNA kuman S. Typhi
Terapi
Istirahat (Tirah baring)
Diet rendah serat, tinggi kalori, tinggi
protein
kloramfenikol dengan dosis pada anak 100
mg/kgBB/hari dibagi dalam 4 dosis
Laporan Kasus
Identitas Penderita
Nama
: An. RH
Jenis Kelamin: Laki - Laki
TTL
: Banjarmasin, 23 September 2007
Umur
: 6 tahun 5 bulan
Nama ayah : Tn. H (69 tahun)
Nama Ibu : Ny. R (40 Tahun)
Alamat
: Sei Tabuk, Jl Martapura Lama
Keluhan utama :
DEMAM
Pasien demam disertai batuk sejak 10 hari sebelum masuk rumah
sakit. Demam muncul perlahan, tidak mendadak, tidak terlalu tinggi,
pada malam hari demam lebih tinggi dibanding siang hari, dan
berangsur-angsur meningkat setiap harinya. Demam disertai
dengan pusing, keringat dingin dan menggigil. Batuk terdapat dahak
tetapi tidak keluar, Batuk terdapat dahak tetapi tidak keluar, pasien
mengeluh gatal dan rasa tidak nyaman ditenggorokan dan dibawa ke
puskesmas. Terapi yang didapatkan di puskesmas berupa obat
paracetamol, ambroxol, dan cepadroxil dan didapatkan perubahan
yaitu demam menurun. Panas kembali meninggi 1 hari sebelum
dibawa ke RS disertai keluhan BAB cair sejak pagi sebanyak 3 kali,
konsistensi cair dengan rujukan dari puskesmas. Keluhan tidak
disertai sesak, nyeri perut, mual dan muntah. Tidak ditemukan
keluhan yang sama pada keluarga pasien.
RPD
Menurut Ibu pasien sebelumnya pasien
tidak pernah menderita sakit
Riwayat Perkembangan/Pertumbuhan
Tiarap
Merangkak
Duduk
Berdiri
Berjalan
:
:
:
:
6 bulan
: 8 bulan
9 bulan
12 Bulan
13 Bulan
Riwayat Imunisasi
Nama
Dasar
(umur dalam hari/bulan)
Ulangan
(Umur dalam
bulan)
BCG
Polio
Hepatitis B
DPT
Campak
Riwayat makanan
Pasien diberikan ASI hanya sampai 1 bulan dan
dilanjutkan dengan pemberian susu formula
laktogen. Sejak usia kurang lebih 6 bulan selain
di beri susu formula pasien juga di berikan buah
seperti pisang dan bubur nasi. Pasien saat itu
makan teratur. Saat ini, frekuensi makan kurang
lebih 3 kali sehari dengan menu nasi, ikan, dan
kadang kadang sayur. Kadang pasien sulit di
suruh untuk makan karena pasien kurang suka
makan sayur dan buah.
Kesimpulan: kualitas dan kuantitas makanan
kurang baik
Riwayat keluarga
Riwayat Psikososial
Anak tinggal serumah dengan ayah, ibu dan
saudar pasien dalam rumah yang terbuat
dari kayu terdiri dari 2 kamar.
Rumah memiliki 3 jendela dan ventilasi. WC
terletak di dalam rumah.
Keluarga menggunakan air ledeng untuk
minum dan memasak.
Rumah berada di pinggir sungai.
Untuk BAB dan BAK dikerjakan di jamban.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran
: komposmentis, GCS 4-5-6
Tanda vital
Tensi
: 90/60 mmHg
Nadi
: 105 kali/menit
Suhu
: 35,8 C
Respirasi : 26 kali/menit
Berat Badan : 16,5 Kg
Tinggi Badan : 110 cm
LLA
: 13 cm
LK
: 46,5 cm
Pemeriksaan Fisik
Kulit : Turgor cepat kembali
Kepala : Mesosefali
Mata: konjungtiva anemis (-)
Hidung : nafas cuping hidung (-)
Telinga : simetris
Mulut
: bibir lembab
Lidah
: Bentuk simetris, anemis, tidak
tremor, sedikit kotor, warna merah keputihan.
Leher
: Tidak terdapat massa
Pemeriksaan Fisik
Toraks
: tidak ditemukan retraksi dinding
dada
Abdomen :
Ekstremitas
Akral dingin pada ekstremitas bawah
Genitalia
: tidak ada kelainan
Anus
: tidak ada kelainan
Hasil
Nilai Rujukan
Satuan
Hemoglobin
11,8
11.0 16,00
g/dL
Lekosit
8,0
4,000 10,500
rb/L
Eritrosit
4,90
3.90 5.50
Juta/L
Hematokrit
35,9
32 44
Vol%
Trombosit
301
150 450
ribu/L
RDW-CV
14,7
11.5 14.7
MCV
73,3
80.0 97.0
Fl
MCH
24,0
27.0 32.0
Pg
MCHC
32,8
32.0 38.0
HEMATOLOGI
MCV.MCH.MCH
C
Pemeriksaan
Hasil
HITUNG JENIS
Gran%
41,2
50,0-70,0
Limfosit %
49,3
25,0-40,0
MID%
9,5
4,0-11
Gran#
3,30
2,50-7,00
ribu/ul
Limfosit#
3,9
1,25-4,0
ribu/ul
MID#
0,8
ribu/ul
UJI SEROLOGI
TES WIDDAL
Salmonella Typhi O
1/320
Negative
Salmonella Typhi H
1/160
Negative
Salmonella Typhi AO
1/160
Negative
Salmonella Typhi AH
1/90
Negative
Salmonella Typhi BO
1/320
Negative
Salmonella Typhi BH
1/40
Negative
Salmonella Typhi CO
1/320
Negative
Diagnosis
a. Diagnosa Banding
Demam Tifoid
DHF
Malaria
b. Diagnosa Kerja
Demam Tifoid
Penatalaksanaan
Prognosis
Quo ad vitam
: dubia ad bonam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
(12-15 Februari 2014)
Pemeriksaan
12/02/2014
Tanggal Perawatan
13/02/2014
14/02/2014
15/02/2014
Subjektif
Demam
Sakit Kepala
Batuk
BAK
BAB
Makan
Minum
Muntah
Keluhan lain
Objektif
+
+
+
1 kali
Sedikit
-
+
+
Sedikit
Sedikit
-
+
Sedikit
Sedikit
-
! liter
3X1
-
TD (mmHg)
N (bpm)
RR (bpm)
T (oC)
Assesment
Planning
90/60
105
26
37,9
Demam Tifoid
100/70
109
20
38,8
Demam Tifoid
100/70
107
40
36,6
Demam Tifoid
110/80
90
25
35,9
Demam Tifoid
Terapi
Transfusi
IVFD D5 1/2 NS 16
tpm
Inj. Kloramfenikol
4x400 mg
Parasetamol 3x1,5 cth
-
IVFD D5 1/2 NS 16
tpm
IVFD D5 1/2 NS 16
Inj. Kloramfenikol
tpm
4x400 mg
Parasetamol 3x1,5 cth
Parasetamol 3x1,5 cth
-
Diskusi Kasus
Demam 10 Hari
Diare
Pusing dan menggigil
Pemeriksaan Fisik
Lidah
: Bentuk simetris, anemis, tidak tremor, sedikit kotor,
warna merah keputihan.
Abdomen
: Hepar teraba 1 cm dibawah arcus costa, lien
tidak teraba, tidak ditemukan adanya massa, dan tidak terdapat
nyeri tekan.
Ekstremitas : Akral dingin pada ekstremitas bawah
Pemeriksaan Penunjang
Hasil Laboratorium
MCV
: 73,3 Fl
MCH
: 24,0 Pg
Gran%
: 41,2%
Limposit% : 49,3%
PEMBAHASAN
Teori
Sensitivit
as
Spesifitas
NDP
NDN
Uji Widal
38,8%
16,7%
73,7%
50%
35,9%
Uji Tubex
81,6%
100%
52,6%
76,9%
100%
PENUTUP
Telah dilaporkan sebuah kasus An.RH, laki laki, berumur 6 tahun 5
bulan dengan Demam Tifoid dengan berat 16,5 kg yang dirawat di
ruang Sedap malam RSUD Ulin Banjarmasin. Diagnosis didapat dari
anamnesa, pemeriksaan fisik dan ditegakkan melalui pemeriksaan
penunjang
Terima Kasih