Anda di halaman 1dari 18

Effect of Valsartan on the Incidence

of Diabetes and Cardiovascular


Events
Presentan : Dini Mudira Sari
Pembimbing : dr. Adri Rivai, Sp. PD
Kepaniteraan Klinik Penyakit Dalam
Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi
Universitas Muhammadiyah Jakarta
2016

Pendahuluan
Pasien dengan toleransi glukosa terganggu
memiliki resiko tinggi terkena diabetes melitus
tipe-2 dan penyakit kardiovaskuler.
Beberapa
penelitian
menunjukkan
bahwa
perubahan gaya hidup, peningkatan aktivitas
fisik, dan penurunan berat badan dapat
mengurangi resiko diabetes.

Pendekatan farmakologis untuk mengurangi risiko


diabetes dan penyakit kardiovaskuler adalah
dengan penghambatan renin angiotensin system.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ACEI
dan ARB mengurangi kejadian diabetes dan resiko
kardiovaskuler.
TGT:
Diagnosis TGT ditegakkan bila setelah
pemeiksaan TTGO didapatkan glukosa plasma
puasa 2 jam setelah beban antara 140-199 mg/dl.
GDPT: Diagnosis GDPT ditegakkan bila setelah
pemeriksaan glukosa plasma puasa didapatkan
antara 100-125 mg/dl.

Valsartan
Valsartan

adalah sebuah obat antihipertensi


dari golongan ARB (Angiotensin Receptor
Blocker)
Valsartan memberikan efek langsung sebagai
antagonisme pada reseptor angiotensin II
(AT2),.Valsartan menggeser angiotensin II dari
reseptor AT1 dan menghasilkan efek penurunan
tekanan
darah
melalui
mengantagonis
vasokonstriksi yang diinduksi AT1, pembebasan
aldosteron, katekolamin, vasopresin arginin,
pengambilan air dan respon hipertropik.

Latar belakang
Untuk

mengetahui apakah obat yang menghambat


sistem
renin-angiotensin
mengurangi
risiko
diabetes dan kejadian kardiovaskular pada pasien
dengan toleransi glukosa terganggu.

Metode
Waktu

: Januari 2002 Januari 2004


Lokasi Pengambilan Sampel : pasien di 806
center di 40 Negara
Metode yg digunakan adalah doubel-blind
dan randomisasi.
Jumlah
pasien menjalani pemeriksaan
sebesar 43.502, hanya 9518 pasien yg
diberikan
pengobatan.
212
pasien
dikeluarkan dari percobaan karena kurang
patuh. 9306 yg dievaluasi. 4631 menerima
valsartaan dan 4675 menerima plasebo.

Kriteria inklusi
Pasien

yg mengalami toleransi glukosa terganggu,


GDP 95 - 126 mg/dl,
memiliki 1 atau lebih faktor resiko
kardiovaskuler(jika umur 55 tahun), atau
penyakit kardiovaskuler.
Hasil TTGO 140 200 mg/dl

Kriteria eksklusi

kelainan laboratorium
penggunaan ACEI atau ARB untuk pengobatan
hypertensi,
pengobatan anti diabetik dalam 5 tahun terakhir.

Studi

pengobatan
Dosis
valsartan mulai dari 80mg
1xsehari, meningkat setelah 2 minggu
menjadi 160mg1xsehari.
Dilakukan pengurangan dosis atau
penghentian karena dampak buruk,
atau karena alasan klinis lainnya.

Modifikasi

gaya hidup
Semua
pasien
diminta
untuk
berpartisipasi dalam studi intervensi
gaya hidup untuk mengurangi resiko
diabetes.
Tujuan
intervensi
adalah
untuk
membantu
pasien mencapai dan
mempertahankan
penurunan
BB
sebesar 5%, mengurangi asupan lemak
jenuh, dan meningkatkan aktifitas fisik
menjadi 150menit perminggu.

Studi

prosedur
Pemantauan per 6 bulan setelah
penyesuaian obat terpenuhi
Pemeriksaan GDP dilakukan tiap 6
bulan selama 3 tahun pertama dan
kemudian setiap tahun.
Tes toleransi glukosa oral dilakuan
tiap tahun.

Efek samping
Nasofaringitis ,Nyeri punggung ,arthralgia efek merugikan
yg sering dilaporkan
Tidak ada disfungsi ginjal atau hiperkalemia pd kelompok
valsartan, namun efek hipotensi lebih sering ada
kelompok valsartan.

Hasil
Insiden diabetes pd kelompok valsartan
1532 pasien(33,1%) dan 1722 pasien (36,8
%) pada kelompok plasebo.
Proporsi pasien minum obat antidiabetes
pada kunjungan studi terakhir mereka
lebih kecil pada kelompok valsartan
daripada di kelompok plasebo (P <0,001)
Perbandingan
antara
valsartan
dan
plasebo menunjukkan bahwa valsartan
tidak
signifikan
mengurangi
insiden
kardiovaskuler.

selama penelitian tersebut, kadar gula


darah puasa berkurang dengan rata-rata
0,59 mg per desiliter pada kelompok
valsartan dibandingkan dengan plasebo (P
<0,01).
Glukosa plasma 2 jam PP berkurang
dengan rata-rata 3,15 mg per desiliter
pada kelompok valsartan (P <0,001).
kardiovaskular terjadi pada 672 pasien
(14,5%) pada kelompok valsartan dan 693
pasien (14,8%) pada kelompok plasebo

Kesimpulan

Di antara pasien dengan toleransi glukosa terganggu dan


faktor risiko atau penyakit kardiovaskular, penggunaan
valsartan selama 5 tahun, bersama dengan modifikasi
gaya hidup, menyebabkan pengurangan relatif 14% pada
kejadian diabetes tetapi tidak mempengaruhi hasil
kardiovaskular pada pasien dengan toleransi glukosa
terganggu.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai