Anda di halaman 1dari 34

P EN G K A JIA N S IS TEM

K A R D IO VA S K U LER PA D A A N A K

NAMA AN
GGOTA K
ELOMPOK
MARIA Y.
T H EIN
NOVY LO
UDOE
OCTAVIA
N A D . DO
S SANTO
RICARD N
S
DAPANGA
DUNG

P EN G K A JIA N
Pengkajian sistem Kardiovaskuler
pada anak meliputi :
1. ANAMNESIS

Jantung menyeluruh harus mulai


dengan masa perinatal yang
rinci, menanyakan adanya

diabetes kehamlan, pemanjanan

obat,

atau

penyalagunaan

bahan-bahan,

dapat

dihubungkan
jantung.

dengan

Jika

masalah

gejala-gejala

jantung mulai pada masa bayi,

Gejala-gejala dan tanda lain


meliputi gejala-gejala distress
pernapasan yaitu pernapasan
cepat,

pernapasan

cuping

hidung dan retraksi dada. Pada


anak

yang

lebih

tua,

gagal

misalnya kesukaran

mengikuti kwan sebaya


selama olaraga atau
perlu tidur siang
sesudah pulang dari
sekolah atau
pertumbuhan nya jelek.

2. Riwayat kesehatan pada


anak

1. identitas anak
identitas

anak

lengkap,

nama

orang

tua,

pekerjaan

meliputi

nama

panggilan,

nama

umur,

orang

jenis

tua,

kelamin,

penanggung

jawab biaya, alamat, no Hp yang bisa


dihubungi.

2.

Keluhan utama

gunakan

pertanyaan

pembukaan singkat seperti


apa

yang

dirasakan

sehingga datang kerumah


sakit ? catat semua kata-

3. Riwayat penyakit sekarang

termasuk uraian keluhan utama secara


kronologis. uraian menjawap pertanyaan
yang berhubungan dengan dimana, apa
faktor-faktor
meringankan

yang

memperburuk

gejala,

kapan

atau
terjadi

(serangan durasi, frekuensi) dan seberapa


tingkat keparahan. orang tua atau anak
harus juga ditanya tentang manifestasimanifestasi yang berhubungan.

4. riwayat kelahiran
termasuk riwayat prenatal

(kesehatan
obatan

infeksi,

yang

perdarahan

obat-

diminum,
abnormal,

kondisi saat lahir).

PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan ini UMUM.
harus dimulai dengan
penilaian umum penderita dengan perhatin
khusus

pada

adanya

sianosis,kelaianan

pertumbuhan, dan apakah ada bukti distress


pernapasan. Tidak jarang bagi pemeriksa
pemula

menempatkan

penekanan

yang

tidaksemestinya pada bising jantung untuk


mengesampingkan sisa pemeriksaan.

Pemeriksaan Mata
Palpebra.Adanya

palpebrarum xantoma( bintik


kekuningan, lunak atau plak
pada kelopak mata

Konjuntiva. Pucat (anemia),

ptechiae(perdarahan bawah kulit


atau selaput lendir)
pada endocarditis bakterial.
Skelera. Kuning(ikterus), pada

gagal jantung kanan, penyakit hati


dll.

Kornea.

Akut

senellis(garis

melingkar putih atau abu-abu ditepi


kornea)

berhubungan

peningkatan
penyakit

dengan

kolesterol

jantung

koroner.

pada
Tapi

normal bila ditemukan pada pasien


lanjut.

Eksopthalmus.Berhubungan

dengan

tiroksikosis,

dapat

ditemukan pada CHF dengan


hipertensi pulmonal.
Gerakan

bola

mata..Lateral,

medial,bawah nasal, atas, dll.

Reflek

kornea.Kapas

disentuhkan pada kornea, maka


mata akan terpejam ( nervus V )
Funduscopi.

dengan

Pemeriksaan

oftalmoskop

menilai kondisi pembuluh

untuk

darah retina. Untuk melihat perubahan

arteri dan vena karena hipertensi, arteri


skelerossis, diabetes,
hiperkolesteromia,endokarditis..
Pemeriksaan Hidung.

Simetris/

tidak,

Adanya

peradangan,

Adanya kelainan bentuk, Mukosa membran


terdapat edema, exudat atau perdarahan.

Pemeriksaan

Mulut

dan

pharinx
Bibir sianosis ( pada penyakit

jantung bawaan ), Bibir pucat (


anemia
basa,

),

Pharinx

tidak

terjadi

hals

dan

exudat,

Pemeriksaan Leher.
Pada pemeriksaan leher dinilai

JVP,

pulsasai

kelenjar tiroid
dan trakea.

arteri

karotis,

Pemeriksaan Perut.
- Adanya bruit atau bising

pembuluh

yang

disebabkan

oleh

yang

dapat
stenosis

menyangkut

pembuluh-pembuluh

Pada payah jantung dapat ditemui

hepatomegali, kadang-kadang disertai


acites. Hepar terasa kenyal dan nyeri
tekan,

tetapi

pada

keadaan

kronik

nyeri tekan tidak terasa.


- Pada TI berat, kadang teraba hepar

berdenyut

sesuai

kontraksi

atrium,

kadang terdapat bendungan pada lien.

Pada AI pulsasi aorta abdominal teraba kuat

di daerah abdomen sebelah kiri.


- Pada aneurisma aorta abdominal, aorta

teraba

amat

besar

dengan

pulsasi

yang

nyata.
Pemeriksaan Kulit/ekstremitas.
- Temperatur/acral yang dingin atau hangat,

kulit basah dapat mencerminkan tanda gagal


jantung ( low output ).

Kadang-kadang tedapat sianosis perifer pada

dasar kuku.
- Sianosis yang lebih terlihat dibagian atas

tubuh mencerminkan adanya pirauintra cardial


karena adanya kelainan jantung bawaan.
-

Pada

santomata

hiperlipidemia
yang

terlihat

merupakan

penumpukan

lemak pada nodul-nodul dibawah kulit.


- Adanya edema.

adanya

Pada

sindrom

vena

cava

superior,

mungkin akan terlihat adanya pelebaran


vena di bawah kulit pada daerah thorax
bagian atas sebagai garis-garis biru kecil
yang mencolok.
-

Perdaran kecil pada kulit kuku atau

jaringan

mukosa

endokarditis.

dapat

menjadi

tanda

Pemeriksaan kuku.
- Warna : kebiruan mengidentifikasikan adanya

sianosis perifer
- Clubbing ( jari tabuh ) mengidentifikasikan

adanya hipoksia kronik.


- Splinter hemoragic : garis merah kehitaman

dibawah dasar kuku yang muncul dari dasar


sampai

ujung

kuku.

Kemungkinan

mengindikasikan adanya endokarditis bakterial.

pemeriksaan vena jugularis


pemeriksaan jantung

jantung harus diperiksa secara sstematis


mulai dengan inspeksi dan palpasi.

Benjolan prekornial sebelah kiri sternum

dengan

aktivitas

prekordial

bertambah

memberi kesan pembesaran jantung.

dorongan

substernal

menunjukan

adanya

pembesaran ventrikel kanan.


perikordium

tenang

dengan

implus apeks yang hampir tidak


terlihat

memberi

kesan

efusi

apeks

jantung

berpindah

menunjukan adanya pembesaran


ventrikel kiri.
prekordium

hiperdinamik

memberi kesan beban volume


seperti

yang

terdapat

shunt dari kiri ke kanan.

pada

Auskultasi

sering kali suara jantung kedua

tampak

tunggal

selama

ekspansi. adanya suara kedua


yang membela secara normal
merupakan bukti kuat melawan
diagnosis defek sekat atrium,
defek

yang

disertai

dengan

pembelahan yang lebar ditemukan

pada

defek

stenosis

sekat

atrium

pulmonalis,

dan

anomali

ebstein, anomali total muara vena


pulmonalis,

tetralogi

fallot,

blokade cabang berkas kanan.

dan

komponen pulmonal suara kedua yang mengeras


dengan

pembelahan

sempit

menandakan

hipertensi pulmonal. suara kedua tunggal terjadi


pada atresia pulmonal atau aorta

atau stenosis

berat,

sering

trunkus

transposisi

arteriosus,

arteri-arteri

dan

besar.

suara

pada

jantung

ketiga paling baik terdengar dengan corong (bell)


pada apeks pada mid-diastol. suara jantung ke
empat, terjadi bersama kontraksi atrium.

dapat terdengar tepat sebelum suara


jantung pertama pada akhir diastol.
suara jantung ketiga dapat normal
pada

remaja

dengan

frekuensi

jantung relatif rendah, tetapi pada


penderita dengan tanda-tanda klinis
gagal

jantung

takikardia,

kongestif

dan

suara ini dapat terdengar sebagai irama

gallop dan mingkin bergabung dengan


suara jantung ke empat, disebut gallop
sumasi. irama gallop dianggap berasal
dari kelenturan

ventrikel yang jelek

dengan penguatan suara jantung ketiga


normal akibat pengisian ventrikel.

P EM ER IK SA A N P EN U N JA N G

pemeriksaan darah : laju endap

darah, hematokrit, Hb.


Pemeriksaan radiologi
Elektrokardiogram (EKG)
Ekokardiografi
Uji latihan fisik
Magnetik resonance imaging
(MRI)
Kateterisasi jantung

SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai