Sesak Napas Saat Beraktivitas
Sesak Napas Saat Beraktivitas
FAS
SAAT
BERAKTIV
ITAS
Kelompo
k3
SKENARIO
Tn. Gani, 78 tahun ke Poli Penyakit Dalam dengan keluhan sesak
napas sejak 2 minggu yang lalu. Sesak semakin berat jika
beraktifitas, seperti mandi atau berjalan. Ketika tidur ia merasa
lebih nyaman jika menggunakan 2-3 bantal. Batuk juga dialami
penderita sejak 2 minggu SMRS, lendir berwarna putih, darah tidak
ada. Kedua kaki bengkak sejak 1 bulan y.l. Riwayat hipertensi (+)
sejak 10 tahun yang lalu. Riwayat penyakit jantung, ginjal, hati,
dan kencing manis disangkal penderita.
Dari pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran compos mentis, TD
150/90 mmHg, Nadi 110x/menit ireguler, RR 28 x/menit. JVP
meningkat. Pemeriksaan jantung didapatkan bunyi jantung I dan II
normal, tidak ditemukan bising jantung. Pemeriksaan ekstrimitas
didapatkan pitting oedem pada kaki kiri dan kanan. Dari
Pemeriksaan Thoraks didapatkan CTR>50%. Sedangkan dari
pemeriksaan EKG didapatkan Atrial Fibrilasi rapid respon.
ANAMNESA
Nama: Tn. Gani
Umur: 78 tahun
Keluhan utama: Sesak napas sejak 2
minggu yang lalu, batuk sejak 2 minggu
SMRS, lendir berwarna putih, darah tidak
ada
Riwayat sosial: Riwayat hipertensi (+) sejak
10 tahun yang lalu. Riwayat penyakit
jantung, ginjal, hati, dan kencing manis
disangkal penderita.
P EM ER IK SA A N
PEMERIKSAAN FISIK
kesadaran compos mentis
TD 150/90 mmHg
Nadi 110x/menit ireguler
RR 28 x/menit
JVP meningkat
Pemeriksaan ekstrimitas didapatkan
pitting oedem pada kaki kiri dan kanan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CTR>50%.
Sedangkan dari pemeriksaan EKG
Atrial Fibrilasi rapid respon.
TERMINOLOGI
IDENTIFIKASI MASALAH
0 Mengapa sesak napas semakin berat jika
beraktivitas?
0 Mengapa tidurnya lebih merasa nyaman jika
menggunakan 2-3 bantal?
0 Mengapa batuk selama 2 minggu berlendir
yang berwarna putih dan darah tidak ada?
0 Mengapa ditemukan pitting oedem?
Menyelesaikan Masalah
0 Sesak napas saat beraktivitas :
redistribusi cairan
duduk tegak aliran balik vena dapat
lanjutan
0 Batuk
0 Pitting Oedem
GAGAL JANTUNG
KONGESTIF
DEFINISI
keadaan patofisiologis
berupakelainan fungsi jantung shgga
jantung tidak mampu memompa
darah utkmemenuhi kebutuhan
metabolisme jaringan dan/atau
kemampuannya hanya ada kalau
disertai volume diastolik secara
abnormal
Epidemiologi
Prevalensi gagal jantung di negara brkembang
cukup tinggi dan makin
Setengah dari pasien yang terdiagnosis gagal
jantung msih punya hrapan hidup 5 tahun.
Penelitian Framingham mnunjukkan mortalitas 5
tahun sbesar
62% ---- pria dan 42% ---- wanita.
Brdsarkan perkiraan tahun 1989, di Amerika
trdapat 3 juta penderita gagal jantung dan stiap
tahunnya brtmbah 400.000 orang. Walaupun
angka2 yang pasti belum ada utk sluruh Indonesia.
ETIOLOGI
0 a. Disritmia,
0 b . Malfungsi katup,
0 c. Abnormalitas otot jantung
0 Ruptur miokard
0 Adapun penyebab gagal jantungkongestif
lainnya, yaitu:
kelainan otot jantung, aterosklerosis koroner,
hipertensi sistemikatau pulmonal
(peningkatan afterload), peradangan dan
penyakit miokardiumdegeneratif, penyakit
jantung lain, faktor sistemik
aktivitas fisik.
0 Kelas 2 : Penderita dengan kelainan jantung yang mempunyai
PATOFISIOLOGI
0 Pnykit Jantung Ischemic kontraktilitas
MANIFESTASI KLINIS
0 DISPNEA
0 ORTOPNEA
0 DISPNE NOCTURNAL PROKSIMAL
0 BATUK
0 HEPATOMEGALI
0 EDEMA PERIFER
0 TAKIKARDI
0 PULSUS ALTERNANS
DIAGNOSIS
0 Gagal jantung kongestifada 2 kriteria yaitu kriteria
lanjutan
0 b. Kriteria minor terdiri dari:
1) Edema pergelangan kaki
2) Batuk malam hari
3) Dyspnea
4) Hepatomegali
5) Efusi pleura
6) Kapasitas vital berkurang menjadi ? maksimum
7) Takikardi (>120 x/ menit)
0 Diagnosis ditegakkan dari dua kriteria mayor
Pemeriksaan penunjang
0 a. Elektro kardiogram (EKG)
0 c. Sonogram (ekocardiogram, ekokardiogram
dopple)
0 d. Kateterisasi jantung
0 e. Rongent dada
0 f. Enzim hepar
0 g. Elektrolit
0 j. Blood ureum nitrogen (BUN) dan kreatinin
0 k. Pemeriksaan tiroid
Penatalaksanaan
0 Prinsip penatalaksanaan Congestive Heart
Failureadalah:
0 a. Meningkatkan Oksigenasi dengan
pemberian Oksigen dan
menurunkankonsumsi O2 melalui istirahat /
pembatasan aktivitas.
0 b. Memperbaiki kontraktilitas otot jantung
0 1) Mengatasi keadaan reversibel termasuk
arteriol.
REFERENSI
0 Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit
PERHATIANNYA
KEL. 3