Anda di halaman 1dari 20

Osteoarthritis pada Wanita Usia

Lanjut

Nur Latifah Kurnia Fachrudin


102014134

Skenario 1
Seorang perempuan berusia
60 tahun datang ke
puskesmas dengan keluhan
nyeri pada lutut kanan dan
kiri sejak 2 tahun yang lalu

Rumusan Masalah

Perempuan usia 60 tahun


mengalami nyeri pada lutut
kanan dan kiri sejak 2
tahun yang lalu

Analisis Masalah
Anamnesis
Anamnesis

Perempuan usia 60
tahun mengalami nyeri
pada lutut kanan dan
kiri

Pemeriksaan Fisik :
-Kesadaran
-TTV
-IMT
Keadaan lokal :
- Inspeksi
- Palpasi
- Pergerakan

WD: Osteoarthritis
DD:
- Rheumatoid Arthritis
- Artritis gout
- Septik arthritis

Pemeriksaan
Penunjang :
- Laboratorium
- Radiologi

Etiologi
Patofisiologi
Gejala klinis
Epidemiologi
Penatalaksaan
Komplikasi
Prognosis

Anamnesis
Identitas pasien
Keluhan Utama
-Nyeri kedua lutut : kapan mulai serangan pertama? Sudah berapa kali
serangan sampai sekarang? Pada bagian mana ?
-Intensitas beratnya serangan : tetap? makin berat? atau malah
menurun?
-Durasi nyeri ?
Riwayat penyakit sekarang
-Apakah ada faktor pemicu nyeri? Seperti beraktivitas dan lain-lain
(memperberat/ meringankan)
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat penyakit sosial

Pemeriksaan Fisik
Kesadaran umum
Tanda- tanda vital
Penghitungan IMT

PALPASI
- Bengkak sendi
- Nyeri raba

INSPEKSI
- Gaya berjalan
- Sikap/postur badan
- Warna kulit, vaskularisasi,
pembengkakan, massa di
bagian anterior /posterior,
lateral/medial

PERGERAKAN
- Krepitasi
- Kisaran gerak dan manuver
(Fleksi ekstensi dengan
ROM: 0-120)

Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab
Artrosentesis
Tes serologi :
Faktor rheumatoid
Tes C-Reactive Protein
Tes Antinuclear Antibodies (ANA)
- Darah tepi (Hb, leukosit, LED)
-

Radiologi
- St-scan
- MRI
Penyempitan sendi
asimetris
Peningkatan densitas
tulang subkondral
Kista tulang
Osteofit pada pinggir sendi
Perubahan struktur anatomi
sendi

Working Diagnosa
Osteoarthritis Genu
Bilateral
Osteoarthritis primer (Idiopatik)
Ciri-ciri:
Proses penuaan
Setelah usia 45
Lutut dan panggul
Timbul perlahan tanpa pemicu
yang jelas & tidak berhubungan
dengan penyakit sistemik.
Osteoarthritis sekunder
Ciri-ciri:
Disebabkan oleh penyakit atau
kondisi lainnya
Sebelum usia 45 tahun

Differential diagnosis

Reumatoid Arthritis
Kekakuan pagi hari (lamanya
paling tidak 1 jam)
Arthritis pada tiga atau lebih
sendi
Jari-jari tangan
Arthritis yang simetris
Nodul reumatoid
Faktor reumatoid +
erosi atau dekalsifikasi tulang
> banyak menyerang wanita

Arthritis Gout
Peradangan maksimal dalam satu
hari
Oligoarthritis (kurang dari 4)
Ibu jari kaki
Pembengkakan sendi asimetris
(satu sisi tubuh saja)
Tophus
Inflamasi
Sendi metatarsophalangeal sakit
atau membengkak
> banyak menyerang laki-laki
Hiperurisemia

Differential diagnosis

Septik Arthritis
Infeksi bakterial
(Staphylococcus aureus &
Neisseria gonorhoeae )
Merusak kartilago hyaline
artikular
Pembengkakan sendi
asimetris
Inflamasi
Mengenai lutut, panggul, bahu,
pergelangan tangan,
pergelangan kaki, dan siku

Etiologi
Faktor pemicu :

Faktor umur
Jenis kelamin
Suku bangsa
Genetik
Kegemukan
Cedera sendi
Kelainan pertumbuhan
Faktor lain

Patofisiologi

Kerusakan progresif kartilagoHipertrofi tulang reaktifpembentukan


osteofittulang subkondral mengalami remodelisasi kista dan sklerosis.
(Interleukin-1), prostaglandin E2, factor nekrosis tumor , interleukin-6 inflamasi
sendi dan degradasi kartilago. Kartilago artikular overhidrasi dan membengkak
kehilangan kekakuan dan elastisias tekanan mekanis subkondral.
Nyeri OA factor mekanis, nyeri saat istirahat akibat inflamasi synovial, dan nyeri
malam hari akibat hipertensi intraoseus.

Gejala Klinis
-

Nyeri sendi
Kaku pagi
Krepitasi
Pembesaran sendi
Perubahan gaya berjalan.
Hambatan gerak
Gangguan fleksi, ekstensi
Tanda-tanda peradangan
Deformitas sendi yang permanen
Pembengkakan sendi yang asimetris

Sendi-sendi pada osteoarthritis

Carpometacarpal I
Metatarsophalangeal I
Sendi apofiseal tulang
belakang
Lutut
Panggul

Epidemiologi
Mengenai sekitar 7% populasi Amerika Serikat; 60%
sampai 70% orang berusia lebih dari 65 tahun.
Osteoartritis merupakan salah satu penyakit sendi paling
sering dijumpai di Indonesia, lebih dari 85% pasien
osteoarthritis terganggu aktivitasnya.
Prevalensi OA lutut radiologis di Indonesia mencapai
15,5% pada pria, wanita 12,7%.

Penatalaksanaan
Terapi Non Farmakologis
Penerangan/edukasi
Terapi fisik dan rehabilitasi
Penurunan berat badan

Terapi Farmakologis
Analgesik Oral Non Opioid
-(Asetaminofen 350- 650 mg 4x1)
-(Celecoxib 100-200 mg/hr)
Asam hialuronat, kondroitin sulfat,
glikosaminoglikan)
Analgesik Topikal (Capsaicin)
OAINS (Nafroxen 600-800 mg 2x1)

Terapi pembedahan
Debridement
Arthroplast /prostatic joint
replacement

Komplikasi
Komplikasi Kronis
kelumpuhan.
Komplikasi Akut
Osteonekrosis
Bursitis
Kompartemen femorotibialis
medial deformitas varus
Kompartemen femorotibialis
lateral deformitas valgus

Prognosis
Dalam kenyataan prognosis untuk penderita osteo
arthritis adalah baik. Namun prognosis dapat berubah
buruk jika penderita OA tetap menjalani gaya hidup yang
tidak sehat yang dapat memperparah OA yang
dideritanya.

Kesimpulan
Pasien mempunyai keluhan sudah berlangsung
lama, dan berkembang secara perlahan, dan
mengalami nyeri sendi, hambatan gerak sendi,
kaku pagi, krepitasi, deformitas, dan perubahan
struktur anatomi dan pada pemeriksaan
laboratorium tidak ada yang spesifik maka
pasien didiagnosis mengalami osteoartitis.

Anda mungkin juga menyukai