Anda di halaman 1dari 47

Selaput Plasma

Dinding Sel
Membran Sitoplasma

Kuliah Biologi Sel


Ardhea Mustika Sari, S.TP., M.Sc
S1 Ilmu dan Teknologi Pangan
Universitas Sebelas Maret

Dinding Sel

Dinding Sel
Lapisan diluar membran
plasma
Pelindung
sel
dari
kerusakan dan memberi
bentuk sel
Pada setiap organisme,
dinding sel memberikan
fungsi
khusus
yang
berbeda
antara
organisme satu dengan
yang lain
Sel hewan dan protozoa
tidak memiliki dinding
sel

Gambar dinding sel


tanaman

Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun atas
peptidoglikan melindungi sel
dari perbedaan tekanan osmosis
(osmotic shock)
Dinding sel tanaman, algae, fungi
dan archae tidak mengandung
peptidoglikan melindungi sel
dari perbedaan tekanan osmosis
(osmotic shock) dan kerusakan
secara fisik

Dinding Sel
Bakteri

Kuat, kokoh tetapi


fleksibel
Mempengaruhi
bentuk sel bakteri
cocci (bulat), rod
(batang) dll
Porous molekul
kecil bisa masuk
atau keluar dari
membran sitoplasma

Struktur dinding sel


bakteri
Gram negatif

Struktur dinding sel


bakteri

Peptidoglikan
Bakteri Gram Positif

Mengandung
lebih
banyak
asam amino lysin
Ikatan
crosslinking tersusun
dari pentapeptida
yang semuanya
tersusun
atas
glysin

Mengandung
Bakteri Gram Negatif
lebih
banyak
asamamino
diaminopimelic
acid
Ikatan
crosslinking
merupakan ikatan
langsung antara
diaminopimelic
acid di satu sisi
dengan terminal
D-alanin pada sisi
yang lain

Struktur
Peptidoglikan

Teichoic Acid

Acidic anionic
polysaccarides
Mengandung
karbohidrat yang
tersusun dari glukosa,
fosfat dan alkohol
(ribitol atau gliserol)
Terikat pada
peptidoglikan
bagian dari dinding sel
Dapat mengikat
proton menjaga pH
dinding sel rendah
Mengikat kation
seperti Ca2+ dan Mg2+

Dinding Sel Gram Positif

Dinding Sel Gram


Negatif
Memiliki struktur yang lebih komplek
Terdapat lipoprotein pada
peptidoglikannya
Di luar lapisan peptidoglikan
terdapat lapisan luar yang tersusun
atas lipopolisakarida, fosfolipid dan
protein outer membrane
Outer membrane relatif permiabel
terhadap hampir semua molekul
kecil

Dinding Sel Gram


Negatif

Outer
membrane

Lebih selektif dibanding


membran sitoplasma
berfungsi sebagai penyaring
Menghadang molekul-molekul
tertentu hidrofobik dan
ampipatic molekul (fosfolipid)
kurang sensitif terhadap
antibiotik

Lipopolisakarida
(LPS)
Disebut juga
endotoxin
Terbagi menjadi 3
region
Paling dalam dalah
lipid A berikatan
dengan sisi
hidrofobik
outermembrane
Sisi polisakarida
terdiri dari core
polisakarida dan 0polisakarida

Periplasma
Tempat terjadinya beberapa
reaksi kimia seperti oksidasireduksi, sekresi protein,
pengaturan tekanan osmosis
dan aktivitas hidrolistik
Terdapat beberapa protein
seperti binding protein,
kemoreseptor dan enzim
(oksidase dan dehidrogenase)

Efek lysozyme
terhadap dinding
sel
bakteri
Lysozyme enzim yang memecah

ikatan
beta
1-4
antara
Nacetylmuramic
acid
dan
NAcetylglucosamine
pada
peptidoglikan
Terdapat pada beberapa organisme
yang mengkonsumsi bakteri
Lysozyme juga terdapat pada air
mata, air liur (saliva) dan pada
putih telur

Pembentukan
Protoplast
Low
solute
solution

High
solute
solution

Efek Penicillin
Mencegah pembentukan ikatan
yang kuat pada peptidoglikan
terutama ikatan cross-linking
Hanya bekerja pada sel yang
sedang tumbuh yang mempunyai
peptidoglikan
Staphylococcus dan Streptococcus
(bakteri gram positif penyebab
infeksi pada manusia) sensitif
terhadap penicillin

Dinding Sel
Archaea
Tidak memiliki lapisan peptidoglikan
tetapi beberapa jenis archaea dinding
selnya memiliki pseudopeptidoglikan
struktur mirip peptidoglikan
Pseudopeptidoglikan tersusun dari Nacetyltalosaminuronic acid menggantikan
N-acetylmuramic acid dan L-asam amino
menggantikan D-asam amino
Ikatan
antara
karbohidrat
pada
pseudopeptidoglikan merupakan ikatan
beta 1-3 bukan beta 1-4 seperti pada
peptidoglikan

Pseudopeptidoglik
an

Dinding Sel
Archaea

Archaea yang tidak memiliki pseudopeptidoglikan,


dinding selnya tersusun dari protein, polisakarida
atau tersusun atas beberapa senyawa kimia yang
berbeda
Meskipun archaea tidak memiliki struktur dinding
sel yang spesifik tetapi tetap bisa menjaga
membran sitoplasma dari panas, asam dan kadar
garam di lingkungan sekitarnya
Misal Halobacterium glycoprotein yang
tersusun dari asam amino yang bersifat asam atau
banyak muatan negatif sehingga Halobacterium
tetap stabil pada lingkungan dengan konsentrasi
garam yang tinggi (muatan positif dari sodium)

Dinding Sel Alga


Beberapa alga dinding selnya
tersusun dari selulosa tetapi ada juga
yang tersusun dari polisakarida
Beberapa alga dinding selnya
mengandung kalsium atau silikon
yang disebut sebagi frustule
Alga yang tumbuh pada batu koral
memiliki cadangan kalsium karbonat
pada dinding selnya lebih berfungsi
menjaga kerusakan fisik daripada
osmotic shock

Dinding Sel
Fungi

Komposisi dinding selnya


sangat terkait dengan
taksonomi sistem
klasifikasi fungi
Sebagian besar fungi, dinding
selnya mengandung chitin
Chitin resisten terhadap
dekomposisi mikrobia

Dinding Sel
Protozoa
Protozoa tidak memiliki
dinding sel yang sebenarnya
Memiliki mekanisme untuk
menjaga dari tekanan
osmosis lapisan tipis di
sekitar membran
sitoplasmanya pellicle
Pellicle tidak dapat
melindungi dari osmotic
shock

Membran Sitoplas
ma

Fungsi utama membran sitoplasma


mengatur aliran zat-zat yang
masuk dan keluar sel
Membran
sitoplasma
merupakan
selaput
yang
bersifat
selektif
permiabel (differentially permeable
barrier)
Molekul netral seperti air (H2O),
oksigen dan karbondioksida dapat
melewati membran sitoplasma lebih
mudah
Molekul yang lebih besar
seperti
glukosa dan ion seperti proton (H+)
tidak bebas melewati membran ini

Struktur Membran
Sitoplasma

Membran
Sitoplasma
Striktur dan komposisi kimiawi
membran

menunjukkan
selektivitas membran sitoplasma
menentukan molekul yang bisa
keluar masuk sel
Pada
umumnya
membran
sitoplasma tersusun atas lipida
(backbone)
Selain lipida, terdapat protein yang
terdistribusi di lapisan lipidanya

Fosfolipid
Bilayer

Perbedaan membran sitoplasma sel


bakteri, archae dan eukariot
Karakteri Bakter Archae
stik
i

Eukario
t

Kadar protein

tinggi

tinggi

rendah

Komposisi
lipida

phospholi
pid

Sulfolipid,
glikolipid,
nonpolarisoprenoi
d lipid,
phospholipid

phospholipi
d

Struktur lipida

Rantai
lurus

Bercabang

Rantai
lurus

Ikatan lipida

Ikatan
ester*

Ikatan
Ikatan eter (dieter
ester
& tetraeter)

*bakteri Aquiflex pyrophilus mengandung fosfolipid dan lipida yang


Tidak
berikatan
eter
sterol
Tidak ada
Ada
ada
**
**beberapa bakteri genus Mycoplasma mengandung sterol pada
membran sitoplasmanya

Membran Sitoplasma
Bakteri (1)
Mengandung fosfolipid
gugus fosfat dan asam lemak
yang terikat gliserol
Dua asam lemak dan satu
fosfat terikat pada gliserol
Gugus fosfat bermuatan
negatif hidrofil polar
Asam lemak nonpolar
hidrofob

Membran Sitoplasma
Bakteri (2)
Bagian hidrofil berada di
permukaan luar (kontak
dengan lingkungan luar sel)
dan permukaan dalam
(kontak dengan sitoplasma
Phospholipid hidrofil dan
hidrofob membran
sitoplasma selektif terhadap
molekul yang masuk dan
keluar sel

Membran Sitoplasma
Bakteri (3)
Asam lemak pada umumnya
lurus tidak bercabang dan terdiri
dari 16-18 atom C
Asam lemak pada membran
sitoplasma bervariasi
tergantung spesies dan kondisi
lingkungan
Identifikasi bakteri salah satunya
dari jenis asam lemak penyusun
membrannya

Membran Sitoplasma
Archae (1)
Membran sitoplasmanya berbeda
dengan bakteri dan sel eukariotik
tidak mengandung phospholipid
Beberapa archae membrannya
merupakan lapisan monolayer
resistan terhadap panas
Beberapa archae memiliki lipid
bilayer tersusun atas gliserol
dieter lipid analog dengan lipid
bilayer bakteri

Membran Sitoplasma
Archae (2)
Asam lemak bercabang
meningkatkan fluiditas membran
Perbedaan komposisi membran
sitoplasma archae mennjukkan
lokasi tempat hidupnya
Contoh : Sulfobolus (archae yg
hidup di lingkungan asam pH
sekitar 2 dan tinggi temperatur
hingga 90C) asam lemak rantai
panjang dan bercabang

Membran Sitoplasma
Eukariot (1)
Secara umum komposisi
membran sitoplasma sel
eukariotik mirip dengan sel
bakteri kecuali adanya
sterol pada sel eukariot
Komposisi sterol mencapai
25% dari total lipid penyusun
membran
Variasi jenis sterol
membedakan spesies

Membran Sitoplasma
Eukariot (2)
Pada manusia dan hewan
sebagian besar sterol adalah
kolesterol
Pada fungi ergosterol
Antibiotik polyene memiliki
afinitas tinggi dengan
ergosterol mengatasi
infeksi karena fungi

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai