Dinding Sel
Membran Sitoplasma
Dinding Sel
Dinding Sel
Lapisan diluar membran
plasma
Pelindung
sel
dari
kerusakan dan memberi
bentuk sel
Pada setiap organisme,
dinding sel memberikan
fungsi
khusus
yang
berbeda
antara
organisme satu dengan
yang lain
Sel hewan dan protozoa
tidak memiliki dinding
sel
Dinding Sel
Dinding sel bakteri tersusun atas
peptidoglikan melindungi sel
dari perbedaan tekanan osmosis
(osmotic shock)
Dinding sel tanaman, algae, fungi
dan archae tidak mengandung
peptidoglikan melindungi sel
dari perbedaan tekanan osmosis
(osmotic shock) dan kerusakan
secara fisik
Dinding Sel
Bakteri
Peptidoglikan
Bakteri Gram Positif
Mengandung
lebih
banyak
asam amino lysin
Ikatan
crosslinking tersusun
dari pentapeptida
yang semuanya
tersusun
atas
glysin
Mengandung
Bakteri Gram Negatif
lebih
banyak
asamamino
diaminopimelic
acid
Ikatan
crosslinking
merupakan ikatan
langsung antara
diaminopimelic
acid di satu sisi
dengan terminal
D-alanin pada sisi
yang lain
Struktur
Peptidoglikan
Teichoic Acid
Acidic anionic
polysaccarides
Mengandung
karbohidrat yang
tersusun dari glukosa,
fosfat dan alkohol
(ribitol atau gliserol)
Terikat pada
peptidoglikan
bagian dari dinding sel
Dapat mengikat
proton menjaga pH
dinding sel rendah
Mengikat kation
seperti Ca2+ dan Mg2+
Outer
membrane
Lipopolisakarida
(LPS)
Disebut juga
endotoxin
Terbagi menjadi 3
region
Paling dalam dalah
lipid A berikatan
dengan sisi
hidrofobik
outermembrane
Sisi polisakarida
terdiri dari core
polisakarida dan 0polisakarida
Periplasma
Tempat terjadinya beberapa
reaksi kimia seperti oksidasireduksi, sekresi protein,
pengaturan tekanan osmosis
dan aktivitas hidrolistik
Terdapat beberapa protein
seperti binding protein,
kemoreseptor dan enzim
(oksidase dan dehidrogenase)
Efek lysozyme
terhadap dinding
sel
bakteri
Lysozyme enzim yang memecah
ikatan
beta
1-4
antara
Nacetylmuramic
acid
dan
NAcetylglucosamine
pada
peptidoglikan
Terdapat pada beberapa organisme
yang mengkonsumsi bakteri
Lysozyme juga terdapat pada air
mata, air liur (saliva) dan pada
putih telur
Pembentukan
Protoplast
Low
solute
solution
High
solute
solution
Efek Penicillin
Mencegah pembentukan ikatan
yang kuat pada peptidoglikan
terutama ikatan cross-linking
Hanya bekerja pada sel yang
sedang tumbuh yang mempunyai
peptidoglikan
Staphylococcus dan Streptococcus
(bakteri gram positif penyebab
infeksi pada manusia) sensitif
terhadap penicillin
Dinding Sel
Archaea
Tidak memiliki lapisan peptidoglikan
tetapi beberapa jenis archaea dinding
selnya memiliki pseudopeptidoglikan
struktur mirip peptidoglikan
Pseudopeptidoglikan tersusun dari Nacetyltalosaminuronic acid menggantikan
N-acetylmuramic acid dan L-asam amino
menggantikan D-asam amino
Ikatan
antara
karbohidrat
pada
pseudopeptidoglikan merupakan ikatan
beta 1-3 bukan beta 1-4 seperti pada
peptidoglikan
Pseudopeptidoglik
an
Dinding Sel
Archaea
Dinding Sel
Fungi
Dinding Sel
Protozoa
Protozoa tidak memiliki
dinding sel yang sebenarnya
Memiliki mekanisme untuk
menjaga dari tekanan
osmosis lapisan tipis di
sekitar membran
sitoplasmanya pellicle
Pellicle tidak dapat
melindungi dari osmotic
shock
Membran Sitoplas
ma
Struktur Membran
Sitoplasma
Membran
Sitoplasma
Striktur dan komposisi kimiawi
membran
menunjukkan
selektivitas membran sitoplasma
menentukan molekul yang bisa
keluar masuk sel
Pada
umumnya
membran
sitoplasma tersusun atas lipida
(backbone)
Selain lipida, terdapat protein yang
terdistribusi di lapisan lipidanya
Fosfolipid
Bilayer
Eukario
t
Kadar protein
tinggi
tinggi
rendah
Komposisi
lipida
phospholi
pid
Sulfolipid,
glikolipid,
nonpolarisoprenoi
d lipid,
phospholipid
phospholipi
d
Struktur lipida
Rantai
lurus
Bercabang
Rantai
lurus
Ikatan lipida
Ikatan
ester*
Ikatan
Ikatan eter (dieter
ester
& tetraeter)
Membran Sitoplasma
Bakteri (1)
Mengandung fosfolipid
gugus fosfat dan asam lemak
yang terikat gliserol
Dua asam lemak dan satu
fosfat terikat pada gliserol
Gugus fosfat bermuatan
negatif hidrofil polar
Asam lemak nonpolar
hidrofob
Membran Sitoplasma
Bakteri (2)
Bagian hidrofil berada di
permukaan luar (kontak
dengan lingkungan luar sel)
dan permukaan dalam
(kontak dengan sitoplasma
Phospholipid hidrofil dan
hidrofob membran
sitoplasma selektif terhadap
molekul yang masuk dan
keluar sel
Membran Sitoplasma
Bakteri (3)
Asam lemak pada umumnya
lurus tidak bercabang dan terdiri
dari 16-18 atom C
Asam lemak pada membran
sitoplasma bervariasi
tergantung spesies dan kondisi
lingkungan
Identifikasi bakteri salah satunya
dari jenis asam lemak penyusun
membrannya
Membran Sitoplasma
Archae (1)
Membran sitoplasmanya berbeda
dengan bakteri dan sel eukariotik
tidak mengandung phospholipid
Beberapa archae membrannya
merupakan lapisan monolayer
resistan terhadap panas
Beberapa archae memiliki lipid
bilayer tersusun atas gliserol
dieter lipid analog dengan lipid
bilayer bakteri
Membran Sitoplasma
Archae (2)
Asam lemak bercabang
meningkatkan fluiditas membran
Perbedaan komposisi membran
sitoplasma archae mennjukkan
lokasi tempat hidupnya
Contoh : Sulfobolus (archae yg
hidup di lingkungan asam pH
sekitar 2 dan tinggi temperatur
hingga 90C) asam lemak rantai
panjang dan bercabang
Membran Sitoplasma
Eukariot (1)
Secara umum komposisi
membran sitoplasma sel
eukariotik mirip dengan sel
bakteri kecuali adanya
sterol pada sel eukariot
Komposisi sterol mencapai
25% dari total lipid penyusun
membran
Variasi jenis sterol
membedakan spesies
Membran Sitoplasma
Eukariot (2)
Pada manusia dan hewan
sebagian besar sterol adalah
kolesterol
Pada fungi ergosterol
Antibiotik polyene memiliki
afinitas tinggi dengan
ergosterol mengatasi
infeksi karena fungi
TERIMA KASIH