Anda di halaman 1dari 38

Penyakit Kulit diSebabkan

Infeksi Virus Herpes Zooster


RICKO 102014174
B4

Skenario
Perempuan berusia 45 tahun
datang ke poliklinik dengan
keluhan utama kulit melenting
kemerahan di daerah dada kiri
yang terasa sakit dan panas.
Pada status dermatologikus
ditemukan lesi unilateral berupa
papula eritema dan vesikel

Identifikasi istilah
Melenting/vesicel : gambaran seperti kulit
terkena minyak panas berisi cairan jernih
Papule : penonjolan di atas permukaan
kulit, sirkumskrip, berukuran diameter lebih
kecil dari 0,5cm dab berisikan zat padat
eritema : kemerahan pada kulit yang
disebabkan pelebaran pembuluh darah
kapiler yang reversible.
Status Dermatologikus : berhubungan
dengan gangguan pada kulit

Rumusan Masalah

Perempuan 45 tahun dengan


keluhan kulit melenting
kemerahan di daerah dada kiri
terasa sakit dan panas,
ditemukan lesi unilateral berupa
papula eritemia dan vesikel.

Analisis Masalah

Hipotesis

Kulit dengan lesi unilateral


berupa papula eritemia dan
vesikel sakit dan panas di dada
kiri disebabkan penyakit herpes
zoster

PEMBAHASAN

Anamnesis

Identitas

Nama, Umur, Jenis kelamin, Pekerjaan, Suku,


Agama

Keluhan Utama
Dimana letak keluhan?
Apakah keluhan disertai gatal, kemerahan, nyeri,
benjolan? (sejak kapan)
Ada benjol/ gatal tempat lain?
Lesi hilang timbul atau tidak
Disertai sakit yang lain atau tidak, seperti
demam, muntah, pusing,dll?

Riwayat penyakit dahulu


Bertujuan untuk mengetahui
kemungkinan-kemungkinan adanya
hubungan antarapenyakit yang
pernah diderita dengan penyakit
sekarang.

Riwayat penyakit keluarga

Riwayat keluarga yang adakah


menderita penyakit yang sama.

Riwayat imunisasi

Pemeriksaan Fisik

Inspeksi

Palpasi

Keadaan umum kulit


Lokalisasi, warna, bentuk, ukuran, penyebaran, batas,
efloresensi khusus.
Diaskopi : penekanan sebuah lensa datae transparah
atau obyek lain pada lesi.
Adanya tanda radang akut/ tidak
Indurasi, fluktuasi, pembesaran Kelenjar Regional

Perkusi
menentukan adanya kelainan paru pada komplikasi
herpes zooster.

Pemeriksaan Fisik

Pada herpes zoster dari pemeriksaan


fisik dapat ditemukan:
Erupsi kulit yang hampir selalu unilateral
(ganglion sensorik)
tersering di daerah ganglion torakalis.
vesikel yang berkelompok , dasar kulit
yang erimatosa dan edem.
Vesikel : jernih lalu keruh bewarna
kebuan, dan dapat menjadi pustul serta
krusta

Pemeriksaan Penunjang

Kultur virus
Cairan dari lepuh yang baru pecah dapat
diambildan dimasukkan ke dalam media
virus untuk segera dianalisa di
laboratorium virologi.Pertumbuhan virus
varicella-zoster akan memakan waktu 314 hari dan uji ini memiliki tingkat
sensitivitas 30-70% dengan spesifitas
mencapai 100%.

Pemeriksaan Penunjang

Tzanck test :
dilakukan dengan cara membuat
sediaaan hapus yang diwarnai dengan
Giemsa

Pemeriksaan Penunjang
Deteksi antigen
Uji antibodi fluoresens langsung lebih
sensitif bila dibandingkan dengan teknik
kultur sel. Uji ini akan mendeteksi
glikoproten virus.

Pemeriksaan Penunjang

Reaksi rantai polimerase(PCR) :


Pemeriksaan ini dapat menggunakan
berbagai jenis preparat seperti
kerokan dasar vesikel ataupun krusta
yang sudah terbentuk

Working Diagnosis

Herpes Zoster

Jenis-jenis Herpes Zoster

Herpes Zoster Optalmikus

Herpes zoster fasialis

Herpes zoster brakialis

Herpes zoster torakalis

Herpes zoster sakralis

Dermatitis Kontak
reaksi imunologik tipe IV
Lokasi terjadinya DKA yaitu tangan,
lengan, wajah, telinga, leher, badan,
genitalia, paha dan tungkai bawah
Pada yang akut : bercak eritematosa
yang berbatas jelas, oedema,
papulovesikel, vesikel, atau bula

Differential Diagnosis
Herpes simpleks
Erupsi berupa vesikel yang
bergerombol, di atas dasar kulit yang
erimatous
Herpes simpleks terdiri atas 2, yaitu
tipe HSV-1 (pada bibir, rongga mulut,
tenggorokan, danjari tangan) dan HSV2 (di bawah pusat, terutama di sekitar
alat genitalia eksterna)

Dermatitis Venata

Dermatitis venenata
merupakan dermatitis kontak
iritan yang disebabkan oleh
pajanan bulu serangga yang
biasa terbang pad malam hari.
Eritem yang muncul dapat
menjadi vesikel bahkan krusta
dalam waktu yang cepat.

Etiologi

Herpes zoster disebabkan oleh infeksi


virus varisela zoster (VVZ)
Berukuran 140-200 nm, tergolong virus
berinti DNA

diklasifikasikan kedalam 3 subfamili


yaitu alfa, beta dan gamma.
Virus ini termasuk subfamili alfa,
menyebabkan infeksi primer pada sel
epitel yang menimbulkan lesi vaskuler
infeksi oleh virus herpes alfa biasanya
menetap dalam bentuk laten didalam
neuron dari ganglion.

Epidemiologi

Herpes zoster terjadi pada orang yang


pernah menderita varisela sebelumnya
Herpes zoster dapat muncul disepanjang
tahun karena tidak dipengaruhi oleh musim
dan tersebar merata di seluruh dunia,
tidak ada perbedaan angka kesakitan
antara laki-laki dan perempuan
angka kesakitan meningkat dengan
peningkatan usia

Patogenesis
Infeksi pertama : daerah nasofaring
Melakukan replikasi , di leps di
darah, dan masuk ke RES,
mengadakan replikasi kedua,
menjalar ke serat sensoris, menetap
di neuron (laten).
Ketika antibodi turun maka terjadi
reaktivasi virus

Gejala Klinis

Gejala prodromal = rasa sakit pada


dermatom yang terkena
Yang paling khas adalah erupsi yang
lokalisata dan unilateral, dapat
pembesaran klenjar limfe
Erupsi mulai dengan eritema
makulopapular
12-20 jam => vesikula yang berubah
menjadi pustula pada hari ketiga
7-10 hari => lesi mengering menjadi
krusta (2-3 minggu)

Penatalaksanaan

Tujuan :
1.Mengatasi infeksi virus akut
2.Mengatasi nyeri akut yang ditimbulkan
oleh virus herpes zoster
3.Mencegah timbulnya neuralgia pasca
herpetik.

Medica Mentosa

Sistemik
Asiklovir

Valasiklovir

D/ 3 x 1000 mg

Famsiklovir
Pensiklovir

D/ 5 x 800 mg 7 hari

D/ 3 x 250 mg

Prednison 3 x 20 mg/ hari I. Ramsay


Hunt!(kortiko steroid)

Medica Mentosa
Topical

Salisil 2%, kompres terbuka, salep


antibiotik

Nyeri neuropatik Pregabalin

Dosis awalnya 2 x 75 mg/ hari, setelah 3-7


hari
Respons kurang 2 x 150 mg / hari. Dosis
max 600 mg sehari.
E.S dizziness & somnolen

Non- Medica Mentosa


Selama fase akut, pasien dianjurkan
tidak keluar rumah. Bisa
meyebarkan virus
Usahakan agar vesikel tidak pecah,
misalnya jangan digaruk dan pakai
baju yang longgar.
Nyeri awal dapat berkurang dengan
mengompres bagian badan yang
terkena dengan es batu

Komplikasi
Post herpetic neuralgia/NPH
Zoster oftalmikus atau infeksi herpes
pada mata (10-20%)
Paralysis saraf motorik dan
ensefalitis
Infeksi sekunder
Sindrom Ramsay hunt

Prognosis
Prognosis herpes zoster pada
dewasa dan anak-anak umumnya
baik, tetapi pada usia lanjut risiko
terjadinya komplikasi semakin tinggi.
Pada herpes zoster prognosis
tergantung dari perawatan sejak
dini.

Kesimpulan

Herpes zoster adalah penyakit yang


disebabkan oleh infeksi virus variselazoster yang menyerang kulit dan mukosa,
infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang
terjadi setelah infeksi primer.
lokasi lesi, herpes zoster dibagi atas:
herpes zoster oftalmikus, fasialis, brakialis,
torakalis, lumbalis, dan sakralis.
Herpes pada kasus: Herpes Zoster Torakalis

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai