Blok 15
Blok 15
Skenario
Perempuan berusia 45 tahun
datang ke poliklinik dengan
keluhan utama kulit melenting
kemerahan di daerah dada kiri
yang terasa sakit dan panas.
Pada status dermatologikus
ditemukan lesi unilateral berupa
papula eritema dan vesikel
Identifikasi istilah
Melenting/vesicel : gambaran seperti kulit
terkena minyak panas berisi cairan jernih
Papule : penonjolan di atas permukaan
kulit, sirkumskrip, berukuran diameter lebih
kecil dari 0,5cm dab berisikan zat padat
eritema : kemerahan pada kulit yang
disebabkan pelebaran pembuluh darah
kapiler yang reversible.
Status Dermatologikus : berhubungan
dengan gangguan pada kulit
Rumusan Masalah
Analisis Masalah
Hipotesis
PEMBAHASAN
Anamnesis
Identitas
Keluhan Utama
Dimana letak keluhan?
Apakah keluhan disertai gatal, kemerahan, nyeri,
benjolan? (sejak kapan)
Ada benjol/ gatal tempat lain?
Lesi hilang timbul atau tidak
Disertai sakit yang lain atau tidak, seperti
demam, muntah, pusing,dll?
Riwayat imunisasi
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
menentukan adanya kelainan paru pada komplikasi
herpes zooster.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Kultur virus
Cairan dari lepuh yang baru pecah dapat
diambildan dimasukkan ke dalam media
virus untuk segera dianalisa di
laboratorium virologi.Pertumbuhan virus
varicella-zoster akan memakan waktu 314 hari dan uji ini memiliki tingkat
sensitivitas 30-70% dengan spesifitas
mencapai 100%.
Pemeriksaan Penunjang
Tzanck test :
dilakukan dengan cara membuat
sediaaan hapus yang diwarnai dengan
Giemsa
Pemeriksaan Penunjang
Deteksi antigen
Uji antibodi fluoresens langsung lebih
sensitif bila dibandingkan dengan teknik
kultur sel. Uji ini akan mendeteksi
glikoproten virus.
Pemeriksaan Penunjang
Working Diagnosis
Herpes Zoster
Dermatitis Kontak
reaksi imunologik tipe IV
Lokasi terjadinya DKA yaitu tangan,
lengan, wajah, telinga, leher, badan,
genitalia, paha dan tungkai bawah
Pada yang akut : bercak eritematosa
yang berbatas jelas, oedema,
papulovesikel, vesikel, atau bula
Differential Diagnosis
Herpes simpleks
Erupsi berupa vesikel yang
bergerombol, di atas dasar kulit yang
erimatous
Herpes simpleks terdiri atas 2, yaitu
tipe HSV-1 (pada bibir, rongga mulut,
tenggorokan, danjari tangan) dan HSV2 (di bawah pusat, terutama di sekitar
alat genitalia eksterna)
Dermatitis Venata
Dermatitis venenata
merupakan dermatitis kontak
iritan yang disebabkan oleh
pajanan bulu serangga yang
biasa terbang pad malam hari.
Eritem yang muncul dapat
menjadi vesikel bahkan krusta
dalam waktu yang cepat.
Etiologi
Epidemiologi
Patogenesis
Infeksi pertama : daerah nasofaring
Melakukan replikasi , di leps di
darah, dan masuk ke RES,
mengadakan replikasi kedua,
menjalar ke serat sensoris, menetap
di neuron (laten).
Ketika antibodi turun maka terjadi
reaktivasi virus
Gejala Klinis
Penatalaksanaan
Tujuan :
1.Mengatasi infeksi virus akut
2.Mengatasi nyeri akut yang ditimbulkan
oleh virus herpes zoster
3.Mencegah timbulnya neuralgia pasca
herpetik.
Medica Mentosa
Sistemik
Asiklovir
Valasiklovir
D/ 3 x 1000 mg
Famsiklovir
Pensiklovir
D/ 5 x 800 mg 7 hari
D/ 3 x 250 mg
Medica Mentosa
Topical
Komplikasi
Post herpetic neuralgia/NPH
Zoster oftalmikus atau infeksi herpes
pada mata (10-20%)
Paralysis saraf motorik dan
ensefalitis
Infeksi sekunder
Sindrom Ramsay hunt
Prognosis
Prognosis herpes zoster pada
dewasa dan anak-anak umumnya
baik, tetapi pada usia lanjut risiko
terjadinya komplikasi semakin tinggi.
Pada herpes zoster prognosis
tergantung dari perawatan sejak
dini.
Kesimpulan
TERIMA KASIH