s
SIDANG SKRIPSI
OLEH:
YANUARMAN
0607101010142
PEMBIMBING:
Dr. Mudatsir M.Kes
dr. Hendra Kurniawan, M.Sc
PENGUJI:
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kewajiban
bagi umat
Islam
Kondisi Kesehatan
dan Resiko
Penyakit
Status Kesehatan
Jamaah Haji
Kesimpulan:
Secara umum remaja indonesia mempunyai status
kesehatan cukup baik.
Rumusan masalah
Bagaimana
status kesehatan jamaah haji
embarkasi dan debarkasi Aceh tahun 2012-2014?
Tujuan Penelitian
Tujuan
Manfaat Penelitian
Bagi Peneliti
Memperluas wawasan dan pengetahuan
Sebagai referensi untuk penelitian lebih lanjut.
Bagi Masyarakat
Memberi informasi bagi masyarakat terutama calon jamaah haji mengenai
pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit yang sering menimpa jamaah
haji, dan penatalaksanaan secara mandiri.
Bagi Institusi
Pemerintah
Sebagai masukan dalam upaya meningkatkan pelayanan tentang perilaku hidup sehat di
kalangan pelajar.
Pendidikan
Sebagai bahan referensi dan kepustakaan mengenai status kesehatan jamaah haji dan
kecenderungannya selama beberapa tahun.
Kesehatan
Perlu diadakan penyuluhan mengenai perilaku hidup sehat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Sehat
UU Kesehatan No. 36 tahun 2009
Fisiologi
Korteks
frontal
dorsolateral
berkaitan dengan perencanaan,
pembentukan
strategi,
dan
fungsi eksekutif.
Pasien
dengan
lesi
frontal
dorsolateral cenderung memiliki
sikap
apatis,
perubahan
kepribadian,
abulia,
dan
kurangnya kemampuan untuk
merencanakan atau merunutkan
tindakan atau tugas.
Fisiologi
Operkulum frontal berisi pusat untuk
ekspresi bahasa.
Pasien dengan lesi operkulum frontal
kiri dapat menunjukkan afasia Broca
dan pengembalian verba yang rusak
Epidimiologi
Korteks orbitofrontal berkenaan
dengan respon inhibisi.
Pasien
dengan
lesi
orbitofrontal
cenderung
memiliki kesulitan dengan
rasa
malu,
labilitas
emosional, dan gangguan
memori
fisiologi
Pasien
dengan
lesi
mesial
superior
secara
khas
mempengaruhi korteks cingulate
mengembangkan
sifat
bisu
(mutisme) akinetik.
Pasien dengan lesi mesial inferior
(otak depan basal) cenderung
untuk menunjukkan manifestasi
amnesia anterograde dan amnesia
retrograde dan konfabulasi
ETIOLOGI
1. Penyakit
Serebrovas
kular
Penyebab-penyebab
infeksius pada disfungsi
lobus frontal (Ex : HIV,
abses)
Degenerasi lobus
frontotemporal
2.Tumor
3. LESI
TRAUMATIS
Penyebab-penyebab struktural
disfungsi lobus frontal lainnya (ex :
Hidrosefalus, Normal Pressure
Hiderocephalus (NPH), Sindrom
Tourette)
PATOFISIOLOGI
Niedermeyer, Leadership, and Belyi.
2001, 2002, 1987.
PATOFISIOLOGI
Niedermeyer, Leadership, and Belyi.
2001, 2002, 1987.
PATOFISIOLOGI
BAB III
Metodologi Penelitian
A
N
A
M
N
E
S
I
S
DIAGNOSIS
Gejala-gejala kemungkinan
disfungsi lobus frontal yang
harus diperiksa meliputi
diantaranya :
perubahan pada kinerja di
tempat kerja
perubahan dalam mengatur
dan melaksanakan tugas-tugas
sulit seperti makan malam
pada saat liburan atau
perjalanan wisata
DIAGNOSIS
Para pemeriksa harus
menanyakan tentang
perubahan-perubahan
berikut :
1.Kepatutan perilaku: Apakah
pasien mengatakan hal-hal
yang dia tidak akan pernah
katakan sebelumnya,
seperti "Kamu sangat
gemuk" atau "Itu gaun yang
A
N
A
M
N
E
S
I
S
Ana
mnes
a
dan
Gejal
a
Klinis
DIAGNOSIS
Ana
mnes
a
dan
Gejal
a
Klinis
DIAGNOSIS
4. Kemungkinan apatis :
Apakah pasien tidak
peduli tentang hobi,
anggota keluarga, dan
keuangan dibanding
sebelumnya?
. 5. Sebuah peningkatan
atau penurunan
seksualitas pasien atau
pada penilaiannya
mengenai kemungkinan
perselingkuhan
DIAG
NOSI
S
Diperluk
an riwayat
psikiatri
masa
lalu
yang rinci.
Ana
mne
sis
Selain
data-data
tersebut, pemeriksa
harus mendapatkan :
1.riwayat
perkembangan
yang
cermat,
2.riwayat
trauma
kepala,
3.riwayat
sosial,
termasuk
pencapaian
pendidikan dan pribadi.
DIAG
NOSI
S
Diperluk
an riwayat
psikiatri
masa
lalu
yang rinci.
Ana
mne
sis
DIAG
NOSIS
Pemeriksaan Fisik
Tes yang relatif sensitif
terhadap disfungsi lobus frontal
meliputi :
1. Go / No-Go
task
2. Antisaccade task
3. Trail-making test (TMT)
4. Kelancaran leksikal (penghasilan
kata, uji Thurstone)
DIAGNOSIS
5. Uji perhatian
dan konsentrasi
6. Tugas urutan bolakbalik
Pemer
iksaa
n
Fisik
7. Tes tepuk
tangan
DIAGNOSIS
Pilihan tes darah tergantung
pada setting klinis.
Pemer
iksaa
n
Labor
atoriu
m
DIAGNOSIS
Pemer
iksaan
Penun
jang
DIAGNOSIS
Neuropsikologi
Pemer
iksaan
Penun
jang
Diagnosis
Banding
Alzheimer disease
Alzheimer disease pada individu dengan Down Syndrome
Angiopati Amiloid
Stroke Sirkulasi Anterior
Afasia
Apraksia dan sindrom-sindrom terkait
Malformasi arteriovena
Stroke kardioembolik
Aneurisma serebri
Glioblastoma Multiforme
Astrositoma Grade rendah
Meningioma
Pick disease
MRI Demensia
frontotemporal
MRI tumor
multilokular invasif
Penatalaksanaan
Medical
treatme
nt
Penanganan medis
sepenuhnya tergantung
pada patologi yang ada.
Penatalaksanaan
Konsulta
si
Konsultasi
formal
dengan
neuropsikolog dan / atau ahli
saraf perilaku diindikasikan
untuk menentukan sifat dan
tingkat defisit kognitif yang
ada dan membantu bekerja
sama dengan pasien dan
keluarganya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
SARAN
Dinas Kesehatan Provinsi Aceh perlu membuat Buku
Pemantauan Kesehatan Jamaah Calon Haji yang
diberikan kepada semua jamaah calon haji dan wajib
dibawa pada waktu periksa atau kontrol ke dokter
dimana pun sampai dengan saat keberangkatan tiba
dengan pelaksana Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
daerah asal calon jamaah haji, bagi yang belum.
Penelitian ini masih merupakan penelitian dasar,
untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
menilai status kesehatan haji yang juga mencakup
pengategorian jumlah jamaah haji resiko tinggi
berdasarkan kelompok usia maupun hal-hal apa saja
yang berkenaan dengan status kesehatan jamaah
haji.
Saran
Kantor Kesehatan Pelabuhan Banda Aceh
perlu
menambahkan
kategori
status
kesehatan jamaah haji dalam laporan
penyelenggaraan ibadah haji untuk lebih
memudahkan identifikasi masalah dan
untuk membantu terutama dalam hal
kelengkapan
data
demi
tercapainya
penelitian yang berkesinambungan dan
lebih komprehensif di masa mendatang.
Komplikasi
Pasien dengan lesi atau cedera berat
dapat saja sangat lumpuh dan tak
mampu, sedemikian rupa hingga orang
yang merawat mereka mungkin tidak
sadar atau tidak menganggap serius
apa yang dialami pasien.
Rasa tanggung jawab personal sering
terpengaruh, bahkan pada ketiadaan
perubahan neurologis yang nyata.
PROGNOSIS
Prognosis tergantung pada patologi yang
mendasari.
TERIMA KASIH..
WASSALAMUALAIKUM.
WR.WB..