Anda di halaman 1dari 13

Obstruksi Jalan Napas

Jelita Septiwati Sitanggang


11.2015.081

Obstruksi Jalan Napas


Terjadi penyempitan atau obstruksi
pada orofaring sampai dengan
trakea-bronkus sehingga
menimbulkan gejala sesak napas
secara tiba-tiba (misal, choking/tersedak akibat
benda asing) atau bertahap (misal, pada tumor
laring)

Jenis-jenis Obstruksi Jalan Napas


TOTAL
batuk yang diikuti sesak
napas
tidak bisa bernapas sama
sekali
Bunyi napas tidak terdengar
baik saat inspirasi maupun
ekspirasi
gerak napas paradoks (saat
inspirasi rongga dada seolah
mengempis dan saat ekspirasi
seolah mengembang)
Sianosis muncul beberapa
saat kemudia saat PaO2 sudah
sangat minim

Jenis-jenis Obstruksi Jalan Napas


PARSIAL
usaha nafas masih ada,
suara nafas masih
terdengar
desiran udara ekspirasi
dari mulut atau hidung
pasien masih terasa
pasien tidak dikoreksi
dalam waktu 5-10 menit
dapat terjadi asfiksia
(kombinasi antara
hipoksemia dan
hiperbariK)

Tanda dan gejala


yang dapat dilihat
Aktivitas otot-otot bantu
pernapasan meningkat
Retraksi suprasternal
dan interkostal
Terdengar suara napas
tambahan (snoring,
gurgling, stridor,
crowing, wheezing)
Terdapat tanda-tanda
hipoksia dan hiperkarbia

Jenis Sumbatan Jalan napas Parsial


Bunyi nafas tambahan
Mengorok (snoring)

Seperti
suara
(gurgling)

Penyebab
Sumbatan parsial pada
faring

Paling
sering
akibat
sumbatan pangkal lidah

berkumur Cairan pada saluran napas

Tindakan
Triple Airway Manauver
Orofaringeal
atau
nasofaringeal

Keluarkan dengan dialirkan


keluar dari mulut (bila perlu
dengan memiringkan kepala
dan/ badan korban) dengan alat
penghisap (suction)

stridor

Benda padat pada faring


(benda asing, tumor, dsb)

Keluarkan
manual
memungkinkan, kalo
tindakan operatif

Suara parau (crowing)

Edema laring

Medikamentosa, bila perlu


jalan napas buatan
(krikotiroidotomi s/d
trakeostomi)

Mengi (wheezing)

Bronkospasme

Medikamentosa

bila
perlu

Maneuver Dasar Jalan Napas


Head tilt chin lift
= posisi sniffing the
morning air.
(maneuver hanya
dilakukan jika tulang
servikal intak).

Jaw thrust : paling


efektif pd pasien
dengan cedera
servikal dengan
bantuan stabilisasi
kepala in line.

Bersihkan secret/
regurgitasi

Maneuver Tepuk
Punggung

bayi atau anak kurang dari


1 tahun,
punggung anak menghadap
ke penolong, topang leher
dan kepala anak dengan
satu tangan
Wajah anak menghadap ke
bawah dengan kepala
diposisikan lebih rendah
daripada tubuh.
Lakukan 5 kali tepukan
punggung diantara bahu
dan tulang belikat dengan
punggung pergelangan
tangan.

Maneuver Heimlich
pasien sadar penolong berdiri
membelakangi pasien, kedua tangan
disilangkan di ulu hati kemudian lakukan
hentakan 4 kali dengan cepat, kuat serta
kearah atas (seperti mendorong).
Gerakan ini melibatkan fleksi dari siku.

Alat Bantu
Napas

Oropharingeal Airway
(OPA)

untuk mencegah lidah


menutupi epiglottis
Ukuran guedel dipilih
dengan mengukur jarak
dari mulut ke sudut dari
rahang.
Benda ini dapat
merangsang reflex
muntah pada pasien
sadar

Nasopharyngeal Airway (NPA)

pipa yang ujungnya


melebar (untuk menjaga ujung
eksterna tetap berada di luar

dimasukkan
melalui hidung turun ke
faring mem-bypass lidah.
tidak dapat digunakan jika
ada fraktur basis cranii
karena beresiko masuk ke
rongga intracranial
hidung pasien)

Anda mungkin juga menyukai