Dr. Mulia Sitepu, Sp.

Departemen Ilmu Kesehatan Mata RS Atma

Jaya
FK UNIKA Atma Jaya

 Bulbi
Fornix
Karunkul

a
(semilunar)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.

Hyperemia injeksi
conjunctiva
Lakrimasi sensasi benda
asing
Eksudasi
Ptosis ringan
Papilari hypertrof
Chemosis
Follicles
Pseudomembrane dan
membrane
Granulomas
Preauricular adenopathy

Purulent conjunctivitis
Disebabkan:
Neisseria gonorrhoeae
Neisseria meningitidis
Stadium:
Infltrat, kelopak mata
susah dibuka
Suppurative, banyak sekret
purulen
Healed, tanda klinis hilang
Pencegahan AgNO3 1%

Conjunctivitis
catarrhalis:
Acute
Chronis

TRACHOMA

Stadium:

1.

Pharyngoconjunctival Fever (PCF)

Demam 38-40
Sakit kerongkongan
Terdapat folikel
Preauricular lymphadenopathy
10 hari
Terapi nonspesifk

2.

Epidemic Keratoconjunctivitis (EKC)

Keratitis epitel
Perdarahan subconjunctival
14 hari
Terapi nonspesifk

3.

Acute Hemorrhagic Conjunctivitis

Hampir sama dengan EKC
Masa inkubasi cepat (8-48 jam), sangat
menular
5 hari
Terapi nonspesifk

Herpes Zooster Ophtalmicus (HZO)

Erupsi vesikular pada kulit sepanjang

persarafan N.V, cabang optalmikus, unilateral
Daerah frontal, zygomaticus, kelopak atas dan
bawah
Sakit
Preauricular adenopathi
Terapi antivirus

 Type

Palpebra : cable

stone (Giant Papil)

di kelopak atas
Limbal : Tantras dot
di limbus
Terapi : anti alergi

 Hiperplasia

sel conjunctiva
ke arah c0rnea
Aktif
Non aktif

Bentuk

segitiga
puncaknya di cornea
Terapi :
Konservatif
Operasi