DENGUE SHOCK

SYNDROME (DSS)
Minicex
Disusun oleh :
Derrick 1115205
Pembimbing :
dr. H. Bambang Hernowo,Sp.A,M.Kes

Definisi Dengue Shock Syndrome

(DSS)
DSS merupakan shock hipovolemik pada infeksi virus dengue yang
disebabkan oleh perembesan plasma akibat peningkatan
permeabilitas vaskuler yang ditandai dengan peningkatan resistensi
vaskuler secara sistemik (ditandai dengan penyempitan tekanan nadi,
tekanan darah sistol relatif tetap, sedangkan tekanan darah diastol
meningkat).

Faktor Risiko seseorang

mengalami infeksi dengue yang
berat
Pada bayi :
kurang dari 1 tahun
Obesitas
Penderita ulkus peptikum
Wanita sedang menstruasi atau perdarahan vagina yang abnormal
Penyakit hemolitik seperti defisiensi G6PD, thalassemia dan
hemoglobinopati lain
Penyakit jantung bawaan
Penyakit kronik seperti DM, hipertensi, asma, gagal ginjal kronik dan
sirosis hati
Penderita yang sedang dalam pengobatan steroid atau NSAID

Kriteria DSS
Takikardi
Ekstremitas dingin
CRT memanjang
Nadi lemah
Letargis
Gelisah yang mungkin merupakan penurunan perfusi ke otak
Tekanan nadi kurang dari 20 mmHg, dengan tekanan diastol meningkat
Hipotensi menurut usia, didefinisikan dengan tekanan sistol < 80 mmHg untuk
usia <5 tahun atau 80-90 mmHg untuk anak yang lebih besar dan dewasa

Tatalaksana DSS
DHF grade III dan IV
Pengukuran urine output selalu dilakukan untuk monitor status
hemodinamik pasien dengan DHF derajat III dan IV.
Monitor tekanan darah, nadi, suhu dan tanda tanda pendarahan
Monitor hematokrit dan trombosit
Pemberian cairan resusitasi

Pemberian cairan pada DHF

grade III
Pada DBD derajat III, biasanya masih memberikan respons dengan
kristaloid dengan jumlah 10 mL/kgBB dalam 1 jam atau dengan bolus
bila diperlukan. Selanjutnya jumlah cairan dikurangi secara bertahap
sesuai dengan keadaan klinis dan nilai hematokrit Apabila terdapat
hipotensi, maka selalu harus dicurigai adanya pendarahan dan
biasanya pendarahan traktur gastrointestinal terjadi diluar dari
perembesan plasma.

Tanda tanda perbaikan

Laju nadi , tekanan darah dan laju respirasi yang stabil
Suhu normal
Tidak terdapat bukti pendarahan eksternal maupun internal
Kembalinya nafsu makan
Tidak terdapat muntah, tidak terdapat nyeri perut
Urine output yang cukup
Hematokrit stabil dan terdapat pada kadar normal
Terdapat petechie yang berbatas tegas atau gatal khususnya pada
ekstremitas

Bila tidak terdapat perbaikan secara klinis, harus

dipertimbangkan :

Pemberian cairan pada DHF

grade IV
Pada DBD derajat IV, jumlah cairan 10 mL/kgBB diberikan dalam 1015 menit atau 20mL/kgBB dalam 30 menit, selanjutnya jumlah cairan
disesuaikan sama seperti pada DBD derajat III. Bila pasien dengan
hipotensi yang tidak dapat terkoreksi dengan cairan resusitasi maka
inotropik dapat digunakan pada pasien tersebut.

Tranfusi Komponen darah

Transfusi trombosit tidak boleh diberikan hanya atas indikasi
trombositopenia semata tanpa adanya pendarahan yang berat.
Transfusi trombosit dapat dipertimbangkan untuk diberikan pada
pasien dengan trombositopenia < 10.000 sel/mm kubik.
Transfusi Packed Red Cell segar dilakukan bila dengan pemberian
cairan resusitasi yang adekuat tidak terjadi perbaikan secara klinis
namun hematokrit ditemukan turun.

Pemberian cairan pada DHF

grade I dan II
Pemberian cairan yang diberikan sebesar maintenance + 5% defisit
cairan. Dan pada pasien obesitas maka penghitungan jumlah cairan
disesuaikan dengan BB ideal. Pemberian cairan secara intravena
biasanya tidak boleh lebih dari 60-72 jam

Kriteria memulangkan pasien

Tidak adanya demam untuk minimal 24 jam tanpa pemberian antipiretik
Kembalinya nafsu makan
Perbaikan secara klinis yang jelas
Urine output yang cukup
Minimal 2-3 hari setelah perbaikan dari shock hipovolemik
Tidak ditemukan distress pernapasan yang diakibatkan oleh efusi pleura dan tidak
terdapat ascites
Jumlah trombosit yang lebih dari 50.000 sel/mm kubik. Jika tidak, pasien harus
diminta untuk menghindari aktivitas yang berlebihan dalam 1-2 minggu sampai
jumlah trombosit mencapai kadar normal. Pada kasus tanpa komplikasi pada
biasanya jumlah trombosit akan kembali normal dalam 3-5 hari.