Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kepribadian dan
Perilaku Masa
Dewasa
Debby Mariane Lumban Tobing
11.2014.237 FK UKRIDA
Pembimbing : dr. Dharmawan Ardi, Sp.KJ
Add an image
F60
Gangguan
Kepribadian
Khas
Add an image
F61
Gangguan
Kepribadian
Campuran
dan Lainnya
Add an image
F62
Perubahan
Kepribadian
yang
Berlangsung
Lama yang Tidak
Diakibatkan oleh
Kerusakan atau
Penyakit Otak
Add an image
F63
Gangguan
Kebiasaan
dan Impuls
Add an image
F64
Gangguan
Identitas
dan Jenis
Kelamin
F65
Gangguan
Preferensi
Seksual
Add an image
F66
Gangguan
Psikologis dan
Perilaku yang
Berhubungan
dengan
Perkembangan
dan Orientasi
Seksual
Add an image
F68
Gangguan
Kepribadian
dan Perilaku
Dewasa
Lainnya
Add an image
F69
Gangguan
Kepribadian
dan Perilaku
Dewasa YTT
F6
0
Gangguan Kepribadian
Khas
F60.
Gangguan Kepribadian
Khas
Adalah suatu gangguan berat dalam
Pedoman
Kondisi yang tidak berkaitan langsung
Diagnostik
dengan kerusakan atau penyakit otak
F60.1
Gangguan
Kepribadian
Skizoid
F60.2
Gangguan
Kepribadian
Dissosial
F60.3
Gangguan
Kepribadian
Emosional Tak Stabil
F60.4
Gangguan
Kepribadian
Histrionik
F60.5
Gangguan
Kepribadian
Anankastik
F60.6
Gangguan
Kepribadian
Cemas (Menghindar)
F60.7
Gangguan
Kepribadian
Dependen
F60.8
Gangguan
Kepribadian
Khas Lainnya
F60.9
Gangguan
Kepribadian
YTT
F60.0
Gangguan
Kepribadian
Paranoid
* Untuk diagnosis dibutuhkan
paling sedikit 3 dari tanda-tanda
di samping
F60.1
Gangguan
Kepribadian
Skizoid
* Untuk diagnosis dibutuhkan
paling sedikit 3 dari tanda-tanda
di samping
F60.2
Gangguan
Kepribadian
Dissosial
* Untuk diagnosis dibutuhkan
paling sedikit 3 dari tanda-tanda
di samping
F60.3
Gangguan
Kepribadian
Emosional Tidak
Stabil
Terdapat
mencolok
kecenderungan
untuk
bertindak
yang
secara
Dua
varian
yang
khas
adalah
10
F60.3
Gangguan
Kepribadian
Emosional Tidak
Stabil
F60.30 = Tipe Impulsif
F60.31 = Tipe Ambang
(Borderline)
11
F60.4
Gangguan
Kepribadian
Histrionik
* Untuk diagnosis dibutuhkan
paling sedikit 3 dari tanda-tanda
di samping
12
F60.5
Gangguan
Kepribadian
Anankastik
* Untuk diagnosis dibutuhkan
paling sedikit 3 dari tanda-tanda
di samping
13
F60.6
Gangguan
Kepribadian
Cemas
(Menghindar)
* Untuk diagnosis dibutuhkan
paling sedikit 3 dari tanda-tanda
di samping
14
F60.7
Gangguan
Kepribadian
Dependen
* Untuk diagnosis dibutuhkan
paling sedikit 3 dari tanda-tanda
di samping
15
F60.8
Gangguan
Kepribadian
Khas Lainnya
F60.9
Gangguan
Kepribadian
YTT
16
F6
1
Gangguan Kepribadian
Campuran dan Lainnya
F61
Gangguan
Kepribadian
Campuran dan
Lainnya
Kategori ini dimaksudkan untuk gangguan
kepribadian dan kelainan-kelainan yang
sering kali menyulitkan tetapi tidak
menunjukkan pola gejala yang khas yang
menjadi ciri-ciri dari gangguan dalam F60.
F61.0
Gangguan
Kepribadian
Campuran
Dengan gambaran beberapa gangguan
pada F60.; tetapi tanpa suatu kumpulan
gejala yang dominan yang memungkinkan
suatu diagnosis yang lebih khas.
18
F6
2
Perubahan Kepribadian
yang Berlangsung Lama
yang Tidak Diakibatkan
oleh Kerusakan atau
Penyakit Otak
F62.
Perubahan Kepribadian yang Berlangsung Lama
yang Tidak Diakibatkan oleh Kerusakan atau
Penyakit Otak
Kelompok ini meliputi gangguan
dari kepribadian dan perilaku
dewasa
yang
berkembang
setelah mengalami katastrofik
atau
stres
yang
sangat
berkepanjangan, atau setelah
mengalami gangguan jiwa yang
berat, pada penderita yang tanpa
gangguan
kepribadian
sebelumnya.
01
02
03
04
F62.0
F62.1
F62.2
F62.3
Perubahan
Kepribadian yang
Berlangsung Lama
Setelah Mengalami
Katastrofa
Perubahan
Kepribadian yang
Berlangsung Lama
Setelah Menderita
Gangguan Jiwa
Perubahan
Kepribadian yang
Berlangsung Lama
Lainnya
Perubahan
Kepribadian yang
Berlangsung Lama
YTT
21
F62.0
Perubahan
Kepribadian yang
Berlangsung
Lama Setelah
Mengalami
Katastrofa
22
F62.0
Perubahan
Kepribadian yang
Berlangsung
Lama Setelah
Mengalami
Katastrofa
23
F62.1
Perubahan
Kepribadian yang
Berlangsung Lama
Setelah Menderita
Gangguan Jiwa
* Perubahan kepribadian yang
disebabkan oleh pengalaman traumatik
akibat menderita gangguan jiwa yang
berat
24
F62.1
Perubahan
Kepribadian yang
Berlangsung Lama
Setelah Menderita
Gangguan Jiwa
* Perubahan kepribadian yang
disebabkan oleh pengalaman traumatik
akibat menderita gangguan jiwa yang
berat
25
F6
3
F63.
Gangguan Kebiasaan dan
Impuls
Gangguan kebiasaan dan impuls
ditandai oleh tindakan berulang yang
tidak mempunyai motivasi rasional
yang jelas, umumnya merugikan diri
sendiri dan orang lain (maladaptif).
Penderitanya
melaporkan
bahwa
perilakunya berkaitan dengan impuls
untuk bertindak yang tidak dapat
dikendalikan.
Terdapat
periode
prodormal
berupa
ketegangan
dengan
rasa
lega
pada
saat
27
F63.1
Bakar Patologis
(Piromania)
F63.2
Curi Patologis
(Kleptomania)
F63.3
Trikotilomania
F63.8
Gangguan Kebiasaan
dan Impuls Lainnya
F63.9
Gangguan Kebiasaan
dan Impuls YTT
F63.0
Judi Patologis
Gambaran
yang
esensial
dari
gangguan ini adalah berjudi secara
berulang dan menetap (persistently
repeated gambling), yang berlanjut
dan seringkali meningkat meskipun
ada
konsekuensi
sosial
yang
merugikan seperti menjadi miskin,
hubungan
dalam
keluarga
terganggu,
dan
kekacauan
kehidupan pribadi.
29
F63.1
Piromania
(Bakar Patologis)
menonton
peristiwa
30
F63.2
Kleptomania
(Curi Patologis)
31
F63.3
Trikotilomania
Gambaran yang esensil dari gangguan ini
adalah :
a) Kerontokan rambut kepala yang
tampak jelas (noticeable) disebabkan
oleh berulang kali gagal menahan diri
terhadap impuls untuk mencabut
rambut.
gangguan gerakan
mencabuti rambut
b)
Pencabutan
rambut
biasanya
didahului
oleh
ketegangan
yang
meningkat dan setelahnya diikuti
dengan rasa lega atau puas.
32
F6
4
Add an image
Add an image
ICON
ICON
F64.1
F64.8
Transvetism
e Peran
Ganda
Gangguan
Identitas Jenis
Kelamin
Lainnya
Add an image
ICON
Add an image
Add an image
ICON
ICON
F64.0
F64.2
F64.9
Transseksua
lisme
Gangguan
Identitas
Jenis Kelamin
Masa Kanak
Gangguan
Identitas Jenis
Kelamin YTT
34
F64.0
Transseksualisme
Untuk
menegakkan
diagnosis,
identitas transseksual harus sudah
menetap selama minimal 2 tahun,
dan harus bukan merupakan gejala
dari gangguan jiwa lain seperti
skizofrenia, atau berkaitan dengan
kelainan interseks, genetik, atau
kromosom.
35
F64.1
Transvetisme
Peran Ganda
Mengenakan
pakaian
dari
lawan
jenisnya sebagai bagian dari eksistensi
dirinya
untuk
menikmati
sejenak
pengalaman sebagai anggota lawan
jenisnya.
Tanpa hasrat untuk mengubah jenis
kelamin secara lebih permanen atau
berkaitan dengan tindakan bedah.
Tidak ada perangsangan seksual yang
menyertai pemakaian pakaian lawan
jenis tersebut, yang membedakan
gangguan ini dengan transvestisme
fetishistik (F65.1)
36
F64.2
Gangguan
Identitas Jenis
Kelamin Masa
Kanak
37
F6
5
Gangguan Preferensi
Seksual
F65.1
Transvestisme Fetishistik
F65.2
Ekshibisionisme
F65.3
Voyeurisme
F65.4
Pedofilia
F65.5
Sadomasokisme
F65.6
Gangguan Preferensi
Seksual Multiple
F65.8
Gangguan Preferensi
Seksual Lainnya
F65.9
Gangguan Preferensi
Seksual YTT
F65.0
Fetishisme
Mengandalkan
pada
beberapa
benda
mati
(non-living object)
sebagai
rangsangan
untuk
membangkitkan keinginan seksual
dan memberikan kepuasan seksual.
Kebanyakan benda tersebut (object
fetish) adalah ekstensi dari tubuh
manusia, seperti pakaian atau
sepatu.
Diagnosis
ditegakkan
apabila
objek
fetish
benar-benar
merupakan sumber utama dari
rangsangan seksual atau penting
sekali untuk respon seksual yang
memuaskan.
Fantasi fetishistik adalah lazim,
tidak menjadi gangguan kecuali
apabila menjurus kepada suatu
ritual yang begitu memaksa dan
tidak
semestinya
sampai
mengganggu hubungan seksual
dan menyebabkan penderitaan
bagi individu.
Fetishisme terbatas hampir hanya
pada pria saja.
40
F65.1
Transvetisme Fetishtik
Mengenakan pakaian dari lawan jenis
dengan
tujuan
untuk
mencapai
kepuasan seksual.
Gangguan ini harus dibedakan dari
Fetishisme dimana pakaian sebagai
objek fetish bukan hanya sekedar
dikenakan,
tetapi
juga
untuk
menciptakan penampilan seseorang
dari lawan jenis. Biasanya lebih dari
satu jenis barang yang dikenakan dan
sering
kali
suatu
perlengkapan
menyeluruh, termasuk rambut palsu
dan tata rias wajah.
Transvestisme
fetishistik
dibedakan
dari
transvestime
transseksual
oleh
adanya
hubungan yang jelas dengan
bangkitnya gairah seksual dan
keinginan/hasrat yang kuat untuk
melepaskan baju tersebut apabila
orgasme
sudah
terjadi
dan
rangsangan seksual menurun.
Adanya
riwayat
transvestisme
fetishistik
biasanya
dilaporkan
sebagai suatu fase awal oleh para
penderita transseksualisme dan
mungkin
merupakan
suatu
stadium
dalam
perkembangan
transseksualisme.
41
F65.2
Ekshibisionisme
Kecenderungan
yang
berulang
atau
menetap untuk memamerkan alat kelamin
kepada orang asing (biasanya lawan jenis)
atau kepada orang banyak di tempat
umum tanpa ajakan atau niat untuk
berhubungan lebih akrab.
Ekshibisionisme
hampir
sama
sekali
terbatas pada laki-laki heteroseksual yang
memamerkan kepada wanita, remaja atau
dewasa, biasanya menghadap mereka
dalam jarak yang aman di tempat umum.
Apabila yang menyaksikan itu terkejut,
takut,
atau
terpesona,
kegairahan
penderita menjadi meningkat.
Pada
beberapa
penderita,
ekshibisionisme
merupakan
satusatunya penyaluran seksual, tetapi
pada penderita lainnya kebiasaan ini
dilakukan
bersamaan
dengan
kehidupan seksual yang aktif dalam
suatu
jalinan
hubungan
yang
berlangsung lama, walaupun demikian
dorongan menjadi lebih kuat pada saat
menghadapi konflik dalam hubungan
tersebut.
Kebanyakan penderita ekshibisionisme
mendapatkan
kesulitan
dalam
mengendalikan dorongan tersebut dan
dorongan ini bersifat ego-alien (suatu
benda asing bagi dirinya).
42
F65.3
Voyeurisme
43
F65.4
Pedofilia
44
F65.5
Sadomasokisme
45
F6
6
2
Homoseksualitas
F66.x1
Biseksualitas
F66.x2
4
Lainnya, termasuk
Pra-Pubertas
F66.x3
47
F
G 66
PP .
9
YT
T
G
PP F6
L a 6. 8
in
ny
a
n
G
an
gg F6
Se ua 6.2
ks n J
ua ali
l na
O
rie
F6
n
Eg ta 6
od s i . 1
is Se
to ks
ni u
k a
M Ga F6
at n 6.
ur gg 0
Se it u
ks as an
ua da
l n
F66. Gangguan Psikologis dan Perilaku yang Berhubungan dengan Perkembangan dan
Orientasi Seksual
48
F66.0
Gangguan
Maturitas
Seksual
Individu
menderita
karena
ketidakpastian tentang identitas jenis
kelaminnya atau orientasi seksualnya,
yang menimbulkan kecemasan atau
depresi.
Paling sering terjadi pada masa
remaja yang tidak tahu pasti apakah
mereka homoseksual, heteroseksual,
atau
biseksual
dalam
orientasi
seksualnya, atau pada individu yang
sesudah suatu periode orientasi
seksual yang tampak stabil, seringkali
setelah hubungan yang berlangsung
lama, ternyata menemukan bahwa
orientasi seksualnya berubah.
49
F66.1
Orientasi
Egodistonik
Seksual
F66.2
Gangguan
Seksual
Jalinan
Kelainan
dalam
identitas
jenis
kelamin atau preferensi seksual
merupakan
penyebab
kesulitan
dalam membentuk atau memelihara
hubungan dengan partner seksual.
50
F60.8
Gangguan
Kepribadian
Khas Lainnya
F60.9
Gangguan
Kepribadian
YTT
51
F6
8
Gangguan Kepribadian
dan Perilaku Masa
Dewasa Lainnya
F68.1
Kesengajaan atau
berpura-pura membuat
gejala atau disabilitas,
baik fisik maupun
psikologis (gangguan
buatan)
F68.8
Gangguan Kepribadian
dan Perilaku Dewasa
lainnya YDT
F68.0
Elaborasi Gejala
Fisik karena Alasan
Psikologis
Gejala fisik yang sesuai dan semula
disebabkan oleh gangguan fisik,
penyakit atau disabilitas menjadi
berlebihan atau berkepanjangan
disebabkan oleh keadaan psikologis
dari pasien.
Ketidakpuasan
terhadap
hasil
terapi atau pemeriksaan atau
kekecewaan
terhadap
jumlah
perhatian
yang
diperoleh
di
bangsal dan di klinik mungkin
merupakan suatu faktor motivasi
(untuk mengelaborasi gejala).
Beberapa kasus tampak jelas
dimotivasi
oleh
kemungkinan
untuk memperoleh kompensasi
finansial
setelah
mengalami
kecelakaan atau trauma, tetapi
sindrom tersebut tidak harus cepat
menghilang walaupun sesudah
peradilan yang sukses.
54
F68.1
Kesengajaan atau
Berpura-pura
membuat Gejala
atau Disabilitas,
baik Fisik maupun
Psikologis
(Gangguan Buatan)
55
F68.1
Kesengajaan atau
Berpura-pura
membuat Gejala
atau Disabilitas,
baik Fisik maupun
Psikologis
(Gangguan Buatan)
56
F6
9
Gangguan Kepribadian
dan Perilaku Masa
Dewasa yang Tidak
Tergolongkan
F69.0
Gangguan
Kepribadian dan
Perilaku Masa
Dewasa Yang
Tidak
Tergolongkan
58