Anda di halaman 1dari 14

BRIKET DARI

TEMPURUNG KELAPA
DENGAN PROSES PIROLISIS

KELOMPOK 1

BUNGA PERTIWI

GUSTI INDAH HAYATI

WAHYUDIN

ZAHRATUNNISA

NORHASANA

KHAIRUL FAUZIAH H.
NOFEBRIANTO

M. RIZKI RAMADHANI

FEDELIS BOY MANURUNG

AHMAD GAZALY

NOR ALDINA

M. IHSAN

MIRA ASNIA

M. TOPAN DARMAWAN

APA ITU TEMPURUNG KELAPA?


Tempurung kelapa merupakan bagian
dari buah kelapa yang sudah dikupas
dan diambil daging buahnya yang
dipisahkan dari sabutnya.
komposisi kimia yang terdapat dalam
tempurung kelapa adalah Sellulosa
26,60 %, Lignin 29,40 %, Pentosan
27,70 %, Solvent ekstraktif 4,20 %,
Uronat anhidrid 3,50 %, Abu 0,62%,
Nitrogen 0,11 %, dan Air 8,01%.

Pengertian Briket
Briket merupakan salah satu solusi
altenatif yang cukup efektif dan efisien
dalam menghadapi krisis sumber energi
atas energi fosil untuk bahan bakar seperti
yang telah diperkirakan oleh para ahli dan
ilmuan.
Sehingga Briket bioarang didefinisikan
sebagai bahan bakar yang berwujud padat
dan berasal dari sisa-sisa bahan organik
yang telah mengalami proses
pemampatan dengan daya tekan tertentu.

Pembuatan Briket
Bioarang
Pembuatan briket arang dari
limbah dapat dilakukan dengan
menambah bahan perekat, di
mana bahan baku diarangkan
terlebih dahulu kemudian
ditumbuk, dicampur perekat,
dicetak dengan sistem hidrolik
maupun dengan manual dan
selanjutnya dikeringkan.

Pirolisis
Pirolisis adalah proses dekomposisi kimia
bahan organik melalui proses
pemanasan tanpa melibatkan oksigen.
Bahan yang biasa digunakan untuk
proses pirolisis adalah batubara, limbah
manusia dan hewan, sisa makanan,
kertas, plastik, dan biomassa.
Produk yang dihasilkan adalah karbon
padat, minyak, dan gas permanen yang
meliputi metana, hidrogen, karbon
monoksida dan karbon dioksida.

Tujuan dan Prinsip Pirolisis


Pirolisis bertujuan untuk meningkatkan
nilai kalor dari suatu bahan.
Prinsip kerja dari pirolisis adalah
mengubah komposisi zat kimia yang
terkandung pada bahan melalui proses
pemanasan dengan menggunakan
sedikit oksigen. Proses pirolisis
melibatkan berbagai proses reaksi
yaitu, dekomposisi, oksidasi,
polimerisasi, dan kondensasi.

Proses Pembuatan
Briket dari Tempurung
Kelapa
Perubahan tempurung kelapa menjadi
arang dilakukan melalui proses prirolisis
(pemanasan) untuk menghilangkan
unsur-unsur bukan karbon seperti
hidrogen (H) dan oksigen (O) hingga
menyisakan sebanyak mungkin karbon
(C) dalam bahan. Arang tempurung
kelapa memiliki kandungan karbon yang
lebih banyak sehingga berpotensi baik
untuk dijadikan bahan bakar.

Reaksi- reaksi dalam


Pirolisis
Penghilangan

air dari kayu atau


tempurung kelapa pada suhu 25
200 0C
Pirolisis hemiselulosa pada suhu
200 250 0C
Pirolisis selulosa pada suhu 280
320 0C
Pirolisis lignin pada suhu 400 0C.

Bahan dan Alat


Bahan : Tempurung kelapa, tepung
kanji atau tepung sagu, air (panas)
dan api-api.
Alat : Reaktor pirolisis (dapur
pembakar), boiler, pompa air,
drum distilasi (destilator), pipa
jebakan tar, mesin giling untuk
mengayak arang tempurung
kelapa.

Tahap Pembuatan Briket


Bahan

baku tempurung kelapa dibersihkan


dari kotoran kemudian dijemur dibawah sinar
matahari hingga kering.
Pemanasan suhu uap berkisar antara 70 150 0C selama 6 jam hingga tidak ada asap
cair yang keluar.
Penggilingan sebanyak dua kali hingga
serbuk halus.
Proses pencampuran dengan menggunakan
tepung kanji dengan perbandingan 1:20
terhadap serbuk arang.
Proses pencetakan melalui proses
pemadatan menggunakan mesin pres
mekanik hingga membentuk briket
berbentuk silinder berongga.

Kualitas briket baik


Tekstur

halus
Tidak mudah pecah
Aman bagi manusia dan
lingkungan
Sifat-sifat penyalaan yang baik
Mutu arang dari pirolisis
ditentukan antara lain oleh kadar
abu, kadar karbon, kadar
volatile matter tingkat
kekerasan dan kilap arang.

Keuntungan
Briket Tempurung Kelapa

1. Kelebihan
Hemat biaya karena bahannya mudah dan murah
didapat.
Mengurangi pencemaran dan tumpukan sampah di
lingkungan.
Dari segi daya panas lebih tahan lama daripada
bahan bakar yang lain, misalnya saja kayu bakar.
Proses pembuatannya dan dapat dipraktekkan
sendiri.
Tidak mengandung polutan berbahaya seperti karbon
(C), dan gas metana (CH4).
2. Kelemahan
Tidak efisien waktu karena proses pembuatannya
membutuhkan waktu yang cukup lama.

Pada awal dinyalakan daya panas api sedikit lambat

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai