Anda di halaman 1dari 35

Space Occupying Lesions

Said Muhammad Alfian


1307101030007

Pembimbing:

dr. Nasrul Musadir,Sp.S

PENDAHULUAN

Lesi
desak
ruang
(space
occupying
lesion/SOL)
merupakan lesi yang meluas
atau menempati ruang dalam
otak termasuk tumor, hematoma
dan abses. Karena cranium
merupakan tempat yang kaku
dengan volume yang terfiksasi
maka
lesi-lesi
ini
akan
meningkatkan
tekanan
intracranial

Space Occupying Lesions


adalah satu kasus gawat
darurat
yang
bersifat
progresif
yang
sering
ditemukan dalam praktek
sehari-hari. Space-occupying
lesion seringkali diakibatkan
oleh keganasan tetapi ia
dapat
disebabkan
oleh
patologis lain seperti abses
atau
hematoma.
Hampir
setengah daripada tumor
intraserebral
berbentuk
primer
tetapi
selebihnya
berasal daripada luar sistem
saraf
pusat
dan
dari
metastase

LAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIEN
Nama

: Ny.I

Usia

: 51 tahun

Jenis Kelamin
Agama

: Perempuan
: Islam

Status Perkawinan
Alamat

: Belum Menikah

: Neuheun, Aceh Besar

Suku

: Aceh

Pekerjaan

: Juru Masak

No RM

: 0-93-98-41

Tanggal Periksa

: 18 Agustus 2015

ANAMNESIS
Keluhan Utama
Sakit Kepala

Keluhan Tambahan
Wajah sebelah kanan terasa bergetar-getar

LANJUTAN
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Poliklinik saraf
RSUDZA dengan
keluhan sakit kepala hilang timbul yang di alami selama
2 minggu ini. Pasien juga mengalami kejang-kejang pada
bagian wajah kiri 2 minggu yang lalu. Menurut pasien
wajah pasien seperti bergetar-getar tanpa sebab,
kemudian bibir pasien dan muka sebelah kiri menjadi
tidak simetris semenjak kejadian itu. Kejadian tersebut
terjadi pada tanggal 31 agustus tahun 2015. Tangan
sebelah kiri sering terasa kebas-kebas dan lemah setelah
mengalami kejang tersebut. Tidak ada riwayat lumpuh
dari pasien, demam (-) , Mual-Muntah (-). Setelah itu
pasien pergi berobat ke klinik aisya dan di rujuk ke RS
meuraxa dan dilakukan pemeriksaan CT-Scan dan
didiagnosa dengan SOL Intracranial. Baru setelah itu
pasien di rujuk ke RSUD-ZA

LANJUTAN
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien telah mengalami hal ini 2 minggu yang lalu. Tidak ada riwayat
kejang sebelumnya dan tidak ada riwayat lumpuh pada anggota gerak.
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan asma tidak ada

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga pasien yang menderita hal seperti pasien.
Riwayat hipertensi, diabetes mellitus dan asma tidak ada

Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku mengkonsumsi obat oral dari RSUD meraxa dan tidak
tahu nama obatnya

Riwayat Pekerjaan dan Kebiasaan Sosial:


Pasien berstatus sebagai juru masak di sebuah institusi

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum :

Sakit ringan

Tekanan Darah :

E 4 M6 V 5

Nadi :
Pernafasan :

120/70 mmHg
85 kali/ menit
18 kali/menit

Suhu :

36,8

Status gizi:

Gizi Normal

PEMERIKSAAN FISIK
Kepala :

Deformitas (-)

Rambut :

Hitam, tidak mudah dicabut

Mata

Konjungtiva palpebra inferior pucat (-/-)

Sklera :

Sklera ikterik (-/-), xantelasma (-/-)

Telinga dan
hidung :

Tidak ada kelaian

Mulut

Leher

Mukosa bibir dalam batas normal (-)


JVP R-2 cmH2O, tiroid tidak teraba,
Pembesaran KGB (-)

PEMERIKSAAN FISIK
Jantung:
I : iktus kordis
terlihat di LMCS 1
jari ke medial
P: iktus kordis
teraba di ICS V
LMCS 1 jari ke
medial
P: Ka: batas
jantung kanan
pada Linea Para
Sternalis Dextra Ki
: ICS V, 1 jari
medisl LMCS
A: Bunyi jantung III reguler, gallop
tidak ada, bising
tidak ada

Paru-paru:

Abdomen:

I : Gerakan dada
kanan simetris
pada statis dan
dinamis, retraksi
(-)
P: fremitus kanan
dan kiri normal
P: Sonor pada
seluruh lapangan
paru
A : Vesikular,
ronkhi tidak ada,
wheezing tidak
ada

I : simetris, tidak
distensi
P : Hepar, lien,
tidak teraba, tidak
teraba ballotemen
kanan dan kiri,
P : Shifting
dullness(-)
timpani(+)
A : Bising usus (+)
kesan peristaltik
normal.

LANJUTAN
Tulang Belakang : Simetris, nyeri tekan (+)
Kelenjar Limfe
Ekstremitas

: Pembesaran KGB tidak dijumpai


: Akral hangat

Superior

Inferior

Kanan

Kiri

Kanan

Kiri

Sianosis

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Oedema

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Fraktur

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

Tidak ada

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Badan
Motorik
Gerakan Respirasi

abdomino torakal

Vertebralis

simetris

Bentuk Columna Vertebralis

kesan simetris

Sensibilitas
Rasa Suhu

: normal normal

Rasa nyeri

: normal normal

Rasa Raba

: normal normal

STATUS NEUROLOGIS
GCS

: E4 M6 V5

Pupil

: Isokor (3 mm/3 mm)

Reflek Cahaya Langsung

: (+/+)

Reflek Cahaya Tidak Langsung


Tanda Rangsang Meningeal
Kaku kuduk : (-)
Laseque: (-)
Kernig

: (-)

Babinski: (-/-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)

: (+/+)

PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS


Nervus Cranialis

Kanan

Kiri

Negatif

Negatif

Visus

5/5

5/5

Lapangan Pandang

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Melihat warna

Dalam batas normal

Dalam batas normals

Ukuran

3mm

3mm

Bentuk Pupil

Bulat

Bulat

Reflek Cahaya

Positif

Positif

Nistagmus

Negatif

Negatif

Strabismus

Negatif

Negatif

Lateral

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Atas

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Bawah

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Medial

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Diplopia

Tidak ada

Tidak ada

Nervus I
Fungsi Penciuman
Nervus II

Nervus III

Nervus III, IV, VI

PEMERIKSAAN NERVUS KRANIALIS


Nervus V
Membuka Mulut

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Menggigit dan mengunyah

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Nervus VII
Mengerutkan dahi

Dalam batas normal

Menutup Mata

Tidak ada keutan


Kelopak mata sulit

Dalam batas normal

menahan tahanan

Menggembungkan pipi

Tidak simetris

Memperlihatkan gigi

Tidak simetris

Sudut bibir

Tertarik ke kanan

Nervus VIII
Pendengaran

Dalam batas normal

Berkurang

Nervus IX dan X
Bicara

Dalam batas normal

Reflek menelan

Dalam batas normal

Nervus XI
Mengangkat bahu

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Memutar kepala

Dalam batas normal

Dalam batas normal

Nervus XII
Artikulasi lingualis

Dalam batas normal

Posisi lidah didalam mulut

Dalam batas normal

Menjulurkan lidah

Dalam batas normal

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Badan
Motorik
Gerakan Respirasi

abdomino torakal

Vertebralis

simetris

Bentuk Columna Vertebralis

kesan simetris

Sensibilitas
Rasa Suhu

: normal normal

Rasa nyeri

: normal normal

Rasa Raba

: normal normal

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Anggota Gerak Atas
Motorik

Kanan

Kiri

Pergerakan

Kuat

Kuat

Kekuatan

5555

5555

Tonus

positif

positif

Refleks

Kanan

Kiri

Bisceps

positif

positif

Trisceps

positif

positif

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Anggota Gerak Bawah
Motorik

Kanan

Kiri

Pergerakan

Kuat

Kuat

Kekuatan

5555

5555

Tonus

positif

positif

Patella

positif

positif

Achilles

positif

positif

Babinski

negatif

negatif

Chaddok

negatif

negatif

Gordon

negatif

negatif

Oppenheim

negatif

negatif

Klonus pada kaki

negatif

negatif

PEMERIKSAAN NEUROLOGIS
Sensibilitas
Rasa Suhu

: Dalam batas normal

Rasa nyeri

: Dalam batas normal

Rasa Raba

: Dalam batas normal

Fungsi Vegetatif
Miksi
Defekasi

: dalam batas normal


: dalam batas normal

Koordinasi Keseimbangan
1. Cara Berjalan
2. Romberg Test

: keseimbangan tidak terganggu


: negatif

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi

Hasil

Nilai Normal

Darah Rutin
Hemoglobin

11,5 g/dl

12,0-15,0 g/dL

Hematokrit

34 %

37-47 %

Eritrosit

4,6.106/mm3

4,2-5,4.106/mm3

Leukosit

6,4.103/mm3

4,5-10,5.103/mm3

Trombosit

254.103U/L

150-450.103U/L

Eosinofil

0-6%

Basofil

0-2%

Neutrofil Segmen

69

50-70%

Neutrofil Batang

2-6 %

Limfosit

20

20-40%

Monosit

2-8%

24 mg/dL

13-43 mg/dL

0,39 mg/dL

0,67-1,17 mg/dL

Hitung Jenis

Fungsi Ginjal
Ureum
Kreatinin

HEAD CT SCAN

Kesimpulan : SOL intracranial a/r temporo parietal


sinistra

DIAGNOSIS

Diagnosa klinis : Sakit Kepala


Diagnosa Topis : Diagnosa etiologi : SOL
intracranial

PENATALAKSANAAN

Terapi
Medikamentosa

IFVD NaCl 0,9% 16


gtt/i
Dexamethasone 1
amp / 8 jam
Ranitidin 1 amp /
12 jam
Citicolin 1000mg /
12 jam

DIAGNOSIS

Quo ad
Functionam:
Dubia ad
Bonam
Quo ad vitam
: Dubia ad
Bonam

TINJAUAN PUSTAKA

Metastase, glioma, menigioma,


pituitary adenoma, dan acoustic
neuroma (merupakan 95% dari
seluruh tumor otak

E
P
I
D
E
M
I
O
L
O
G
I

Meningioma memiliki
recovery total apabila
dibuang. 30% tumor otak
merupakan metastase
dan 50% daripadanya
adalah multiple tumor

Space-occupying
lesion
seringkali
disebakan
oleh
keganasan tetapi ia dapat
disebabkan oleh patologis lain
seperti abses atau hematoma.
Hampir setengah daripada
tumor intraserebral berbentuk
primer
tetapi
selebihnya
berasal daripada luar sistem
saraf pusat dan daripada
metastase

Hematoma akibat trauma, faktor


resikonya termasuk usia tua dan
antikoagulasi. Abses cerebri
cukup jarang, yang termasuk
resikonya adalah COPD yang
dapat menjadi sumber infeksi
terhadap sirkulasi sistemik. Abses
cerebri bersifat multiple pada
25% kasus

Cerebellar
hemangioblastoma
memiliki tingkat
survival rate 20 tahun
sebesar 40%

Tumor intrakranial dapat mengarah kepada


gangguan fungsi serebral secara umum dan
memunculkan tanda-tanda peningkatan
tekanan intrakranial. Karena itu, dapat
terjadi perubahan personalitas, penurunan
intelektual, labilitas emosi, kejang, sakit
kepala, mual dan malaise

G
E
J
A
L
A
K
L
I
N
I
S

Gambaran Klinis
Tumor

Gambaran Klinis

Glioblastoma

Mengambarkan keluhan nonspesifik dan peningkatan tekanan

multiformis

intrakranial. Dengan perkembangan akan menghasilkan defisit

Astrocytoma

fokal.
Gambaran mirip glioblastoma multiformis tetapi lebih lambat,
sering setelah beberapa tahun. Cerebellar astrocytoma dapat
memiliki gambaran yang lebih jinak

Medulloblastoma

Sering terlihat pada anak. Seringkali timbul daripada dasar


ventrikel keempat dan mengarah kepada peningkatan intrakranial
selanjutnya menghasilkan tanda cerebellar dan batang otak.

Ependymoma

Glioma yang timbul daripada ependyma ventrikel, terutama pada


ventrikel IV, membawa kepada gejala awal peningkatan tekanan
intrakranial.

Oligodendroglima Berkembang lambat. Seringkali timbul daripada hemisfera serebral


pada dewasa. Kalsifikasi dapat terlihat
Brainste glioma

Timbul saat usia muda dengan palsy saraf krania dan kemudian
gejala tract sign pada tungkai. Tanda peningkatan tekanan timbul
lambat

Gambaran Klinis
Cerebellar

Datang dengan dysequilibrium, ataksia tungkai, dan tanda peningkatan

hemangioblastoma

tekanan intrakranial. Dapat berhubungan dengan lesi vaskular spinal


dan retinal, polyctythemia, dan renal cell carcinoma

Pineal tumor

Digambarkan dengan peningkatan tekanan intrakranial, kadang dengan


impaired upward gaze (Parinaud syndrome) dan gangguan lesi batang otak

Craniopharyngioma

Berasal daripada sisa Rathke pouch di atas sella, menekan optic chiasm.
Dapat hadir pada semua usia tetapi seringkali pada usia muda dengan
disfungsi endokrin dan gangguan lapang bitemporal

Acoustic neurinoma

Gangguan pendengaran ipsilateral. Dapat melibatkan tinnitus, sakit kepala,


vertigo, kelemahan/kesemutan wajah dan long tract sign.

Meningioma

Berasal daripada dura mater atau araknoid, menekan dibandingkan


menguasai struktur neural berdekatan. Meningkat dengan berlanjutnya usia.
Saiz berbagai. Gejala tergantung daerah tumor. Seringkali jinak dan dapat
tereteksi dengan CT-Scan, dapat membawa kepada kalsifikasi dan erosi
tulang

D
I
A
G
N
O
S
I
S

MRI dengan gadolinium enhancement adalah metode yang


sering dipakai untuk mendeteksi lesi dan mendefinisikan
lokasi size dan bentuk; perkembangan sehingga terjadi
penyimpangan anatomi yang normal; dan derajat edema
serebral atau kelainan massa yang berhubungan. CTScanning dengan penggunaan radiokontras dapat
dilakukan namun kurang membantu daripada MRI untuk
lesi yang kecil atau tumor pada posterior fossa. Tanda atau
gambaran meningiomas pada MRI atau CT-Scan secara
virtual berbentuk diagnostik, seperti ada lesi pada daerah
tertentu (Regio Parasagittal dan Sylvii, Gyrus Olfaktorius,
Sphenoidal Ridge dan Tuberculum Sellae) yang kelihatan
seperti daerah homogenous dengan peningkatan densitas
pada scan non kontras dan meningkat secara seragam
dengan kontras

PENATALAKSANAAN
Pengobatan tergantung pada tipe dan tempat tumor dan
kondisi pasien. Beberapa tumor jinak, terutama
meningiomas ditemukan secara kebetulan sewaktu brain
imaging untuk tujuan lain. Untuk tumor simptomatik,
pembuangan bedah secara lengkap dapat dilakukan jika
tumor bersifat ekstra-aksial atau ia tidak berada di
daerah otak yang kritis. Pembedahan juga dapat
menunjang diagnosis dan dapat membantu dalam
menurunkan tekanan intrakranial dan melegakan
simptom
walaupun
neoplasm
tidak
dikeluarkan
selengkapnya. Defisit kliniskadang disebabkan oleh
hidrosefalus obstruktif, di mana prosedur simple surgical
shunting memberikan pembaikan dramatis. Pada pasien
dengan glioma ganas, terapi radiasi meningkatkan kadar
survival tidak mengira prosedur dan kombinasi dengan
kemoterapi memberikan tambahan

KESIMPULAN

Space occupying lesions merupakan suatu


penyakit
yang
sukar
untuk
ditegakkan
penyebabnya secara dini. Secara klinis, setiap
penyebab SOL memberikan gejala yang hampir
sama tergantung kepada tempat lesi, kecepatan
lesi yang timbul, size lesi dan kecepatan
terjadinya peningkatan tekanan intrakranial
sehingga mengasilkan tanda klinis yang hampir
sama. Untuk itu, pemikiran seorang dokter dalam
memahami setiap penyebab SOL adalah penting
untuk mencari dan mengenal pasti secara benar
selanjutnya memberikan terapi yang benar untuk
mengurangi tekanan intrakranial di samping
mengobati secara tuntas penyebab yang terjadi

TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai