Anda di halaman 1dari 37

FRAKTUR COLLES

DEFINISI

Fraktur Colles (Fraktur Radius Distal) adalah


salah satu dari macam fraktur yang biasa
terjadi pada pergelangan tangan.


Umumnya terjadi karena jatuh dalam keadaan tangan
menumpu dan biasanya terjadi pada anak-anak dan
lanjut usia.

Bila seseorang jatuh dengan tangan yang menjulur,


tangan akan tiba-tiba menjadi kaku, dan kemudian
menyebabkan tangan memutar dan menekan lengan
bawah.

EPIDEMIOLOGI

Fraktur distal radius terutama fraktur Colles


lebih sering ditemukan pada wanita, dan
jarang

ditemui

sebelum

umur

50

tahun.

Secara umum insidennya kira-kira 8 15%


dari seluruh fraktur dan diterapi di ruang
gawat darurat.


Dari suatu survey epidemiologi yang dilakukan
di

Swedia, didapatkan angka 74,5% dari

seluruh

fraktur

pada

lengan

bawah

merupakan fraktur distal radius. Umur di atas


50 tahun pria dan wanita 1 berbanding 5.


Sebelum umur 50 tahun, insiden pada pria
dan wanita lebih kurang sama di mana fraktur
Colles lebih kurang 60% dari seluruh fraktur
radius.

Sisi

kanan

lebih

sering

dari

sisi

kiri.Angka kejadian rata-rata pertahun 0,98%.


Usia terbanyak dikenai adalah antara umur
50 59 tahun

ETIOLOGI

Usia lanjut
Postmenopause
Massa otot rendah
Osteoporosis
Kurang gizi
Olahraga seperti sepakbola dll


Aktivitas seperti skating, skateboarding atau
bike riding
Kekerasan
ACR (albumin-creatinin ratio) yang tinggi efek
ini kemungkinan disebabkan oleh gangguan
sekresi

1,25-dihidroksi

vitamin

menyebabkan malabsobrsi kalsium.

D,

yang

KLASIFIKASI

Ada banyak sistem klasifikasi yang digunakan pada fraktur ekstensi dari
radius distal. Namun yang paling sering digunakan adalah sistem
klasifikasi oleh Frykman. Berdasarkan sistem ini maka fraktur Colles
dibedakan menjadi 4 tipe berikut:

Tipe IA

: Fraktur radius ekstra artikuler

Tipe IB

: Fraktur radius dan ulna ekstra artikuler

Tipe IIA : Fraktur radius distal yang mengenai sendi radiokarpal

Tipe IIB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi
radiokarpal


Tipe

IIIA :

Fraktur

radius

distal

yang

mengenai

sendi

radioulnar
Tipe IIIB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi

radioulnar
Tipe

IVA :

Fraktur

radius

distal

yang

mengenai

sendi

radiokarpal dan sendi radioulnar


Tipe IVB : Fraktur radius distal dan ulna yang mengenai sendi

radiokarpal dan sendi radioulnar

PATOGENESIS

Umumnya

fraktur

distal

radius

terutama

fraktur Colles dapat timbul setelah penderita


terjatuh
badan.

dengan

tangan

posisi

meyangga


Pada saat terjatuh sebagian energi yang
timbul

diserap

oleh

jaringan

lunak

dan

persendian tangan, kemudian baru diteruskan


ke distal radius, hingga dapat menimbulkan
patah tulang pada daerah yang lemah yaitu
antara

batas

spongiosa.

tulang

kortikal

dan

tulang


Pada

bagian

komunited,

dorsal
dengan

radius

frakturnya

periosteum

sering

masihutuh,

sehingga jarang disertai trauma tendon ekstensor.


Sebaliknya pada bagian volar umumnya fraktur
tidak komunited, disertai oleh robekan periosteum,
dan dapat disertai dengan trauma tendon fleksor
dan jaringan lunak lainnya seperti n. medianus dan
n. ulnaris.


Fraktur pada radius distal ini dapat disertai
dengan kerusakan sendi radio carpalia dan
radioulna

distal

berupa

subluksasi.

Pada

umumnya

disertaidengan

sendi

triangular fibrokartilago

luksasi

radio

atau

ulna

distal

robekan

dari


Mekanisme terjadinya fraktur :
Biasanya disebabkan karena trauma langsung, atau sebagai

akibat jatuh dimana sisidorsal lengan bawah menyangga berat


badan.
Secara ilmu gaya dapat diterangkan sebagai berikut : Trauma

langsung dimana lenganbawah dalam posisi supinasi penuh


yang terkunci dan berat badan waktu jatuh memutar pronasi
pada bagian proximal dengan tangan relatif terfixir pada tanah.


(lanjutan)
Putaran tersebutmerupakan kombinasi tekanan yang kuat

dan

berat, akan memberikan mekanisme yang ideal dari penyebab


fraktur Smith.

Trauma lain diduga disebabkan karena tekanan yang mendadak

pada dorsum manus, dimana posisi tangan sedang mengepal.


Ini biasanya didapatkan pada penderita yangmengendarai
sepeda yang mengalami trauma langsung pada dorsum manus.

MANIFESTASI KLINIS

Dapat mengenali fraktur ini dengan sebutan


deformitas

garpu

makan

penonjolan

punggung

malam,

dengan

pergelangan

tangan

dan depresi di depan. Pada pasien dengan


sedikit deformitas mungkin hanya terdapat
nyeri tekan lokal dan nyeri bila pergelangan
tangan digerakkan.


Selain itu juga didapatkan kekakuan, gerakan
yang bebas terbatas, dan pembengkakan di
daerah yang terkena.

Pada saat terjadi fraktur, terjadi kerusakan korteks,


pembuluh darah, sumsum tulang dan jaringan
lunak.

Akibat

dari

hal

tersebut

yaitu

terjadi

perdarahan, kerusakan tulang dan jaringan sekitar.


Keadaan ini menimbulkan hematom pada kanal
medulla antara tepi tulangdibawah periostium
dengan jaringan tulang yang mengatasi fraktur.


Lalu terjadilah respon inflamasi akibat sirkulasi
jaringan nekrotik dengan ditandai vasodilatasi
dari plasma dan leukosit. Tentunya hal tersebut
merupakan salah satu upaya tubuh untuk
melakukan

proses

penyembuhan

dalam

memperbaiki cidera, dimana tahap tersebut


menunjukkan tahap awal penyembuhan tulang.


Hematom menyebabkan dilatasi kapiler di otot,

sehingga

meningkatkan

tekanan

kapiler,

lalu

menstimulasi histamin pada otot yang iskhemik dan


menyebabkan protein plasma hilang dan masuk ke
interstitial. Hal tersebut menyebabkan terjadinya
edema. Edema yang terbentuk akan menekan ujung
syaraf nyeri, sehingga terjadilah nyeri tekan

DIAGNOSIS

Diagnosis fraktur dengan fragmen terdislokasi


tidak menimbulkan kesulitan. Secara klinis
dengan mudah dapat dibuat diagnosis patah
tulang

Colles.

Bila

fraktur

terjadi

tanpa

dislokasi fragmen patahannya, diagnosis klinis


dibuat berdasarkan tanda klinis patah tulang.


Pemeriksaan

radiologik

juga

diperlukan

untuk

mengetahui derajat remuknya fraktur kominutif dan


mengetahui letak persis patahannya. Pada gambaran
radiologis dapat diklasifikasikan stabil dan instabil.
Stabil bila hanya terjadi satu garis patahan.
Instabil bila patahnya kominutif dan crushing dari
tulang cancellous.

(a) deformitas garpu makan malam, (b) fraktur tidak masuk dalam
sendipergelangan tangan, (c) Pergeseran ke belakang dan ke
radial


Proyeksi AP dan lateral biasanya sudah cukup untuk
memperlihatkan fragmen fraktur. Dalam evaluasi fraktur,
beberapa hal yang perlu dipertimbangkan :

Adakah fraktur ini juga menyebabkan fraktur pada


prosesus styloideus ulna atau padacollum ulna
Apakah melibatkan sendi radioulnar ?
Apakah melibatkan sendi radiokarpal ?


Proyeksi

lateral

perlu

dievaluasi

untuk

konfirmasi adanya subluksasi radioulnardistal.


Selain itu, evaluasi sudut radiokarpal dan
sudut

radioulnar

juga

diperlukan

untuk

memastikan perbaikan fungsi telah lengkap.

Gambaran radiologi fraktur dan abnormalitas distal lengan bawah


Menunjukkan fraktur angulasi dorsal dari metaphysis distal radius
(2-3 cm proksimal ke pergelangan tangan).

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan foto radiologi dari fraktur : menentukan lokasi,

luasnya
Pemeriksaan jumlah darah lengkap
Arteriografi : dilakukan bila kerusakan vaskuler dicurigai
Kreatinin : trauma otot meningkatkanbeban kreatinin untuk

klirens ginjal
Pemerikasaan rontgen, menentukan luasnya fraktur, trauma
Scan tulang, tomogram, memperlihatkan fraktur juga dapat

digunakan untuk mengidentifikasi jaringan lunak

PENATALAKSANAAN
DAN
REHABILITASI

Manajemen pada trauma tulang dan sendi


4R
Recognized : look, feel, move, X- ray
Reposition : Menyesuaikan fragment distal terhadap
fragmen proximal sehingga mencapai posisi acceptable
Retain : Imobilisasi atau fiksasi luar ,fiksasi dalam
Rehabilitation : Mengembalikan fungsi secepat mungkin
dan menghindari kecacatan.


Pertolongan Pertama
Rest
Elevate
ICE
Segera bawa ke bagian gawat darurat
Jangan menggerakkan tangan


Rehabilitasi
Tujuan rehabilitasi yaitu :
Mempertahankan fungsi otot dan sendi
Mencegah atrophi otot, adhesi, & stiffness
Mencegah komplikasi

KOMPLIKASI

Penting

karena

komplikasi

ini

akan

mempengaruhi hasil akhir fungsi yang tidak


memuaskan.
komplikasi.

Umumnya
Menurut

akan

selalu

ada

Cooney,

hanya

ada

2,9%kasus yang tidak mengalami disabiliti


dan gangguan fungsi


Adapun komplikasi yang mungkin terjadi :

DINI
Kompresi / trauma saraf ulnaris dan medianus
Kerusakan tendon

Edema paska reposisi

Redislokasi


LANJUT

Arthrosis dan nyeri kronis

Shoulder Hand Syndrome


Defek kosmetik ( penonjolan styloideus radius )
Ruptur tendon
Malunion / Non union
Stiff hand ( perlengketan antar tendon )


Volksman Ischemic Contracture
Kompressif Neuropathy
Ruptur Tendon
Redislokasi
Stiff Hands
Gangguan gerakan dan fungsi
Kontraktur Dupuytrens

Anda mungkin juga menyukai