ASPAL
Ekstraksi furfural
( pengolahan gas-oil dan lube oil)
Fungsi : untuk memisahkan aromatik,
nitrogen, sulfur, dan logam-logam organik,
senyawa-senyawa bersifat asam dan tidak
stabil dari dalam minyak yang akan
berpengaruh terhadap kualitas pembakaran,
kebersihan mesin, dan bilangan setana.
Umpan yang diolah : minyak diesel, gas-oil
rengkahan katalis, dan minyak bakar.
Suhu ekstraksi dan rasio pelarut biasanya
rendah
Propane Deasphalting
Propane Deasphalting adalah suatu proses
ekstraksi dimana minyak yang diinginkan
dilarutkan dalam pelarut propan dan
material yang mengandung aspal dapat
dipisahkan.
umpan : minyak mentah yang telah
direduksi dari distilasi hampa
Suhu puncak menara biasanya 130 - 180 oF
dan tekanan 400 - 550 psig. Rasio propanumpan minyak adalah 6 : 1 sampai 10 : 1.
Propane Decarbonizing
adalah proses ekstraksi
menggunakan pelarut yang bertujuan
untuk memulihkan kembali umpan
perengkahan katalis dari residu berat.
Umpan : berasal dari umpan reduced
crude.
Suhu ekstraksi biasanya 150 250 oF
dengan tekanan 400 - 600 psi.
Fraksionasi Propana
Proses ini adalah proses ekstraksi
kontinyu untuk pemisahan residu
hasil dari distilasi hampa menjadi 2
macam atau lebih minyak pelumas.
merupakan pengembangan dari
proses propane deasphalting.
Pelarut : Propan
Ekstraksi HF
adalah proses ekstrasi cair-cair untuk
memisahkan sulfur dan kokas yang
terbentuk dari nafta rengkahan,
nafta murni (virgin naphtha), distilat
menengah, dan gas oil.
Umpan : minyak
suhu yang dipakai adalah 100 125
o
F dan tekanan di bawah 100 psi.
Ekstraksi SO2
adalah proses ekstraksi cair-cair secara
kontinyu, dipakai untuk pemisahan
aromatik dan senyawa-senyawa yang
menahan sulfur dari minyak-minyak
dasar naftenik dan parafinik.
Umpan : nafta ringan, kerosen, gas-oil,
cycle-oil dari proses katalis, dan
minyak pelumas berat dan menengah
suhu operasi dipakai pada 60 oF.
Langkah-langkah Proses
Dewaxing
1. Umpan dikontakkan dengan pelarut
2. Campuran umpan-pelarut didinginkan dan
endapan lilin dipisahkan
3. Pelarut dipulihkan dari lilin dan minyak
yang sudah ditarik lilinnya, dapat dipakai
kembali
4. Menggunakan refrigerasi dari luar atau dari
dalam tergantung pada tipe proses.
5. Pemisahan lilin dilakukan secara filtrasi
atau sentrifugasi.
Macam-macam proses
Dewaxing
1. Solvent Dewaxing.
2. Propane Dewaxing.
3. Liquid SO2-Benzene Dewaxing.
4.
5.
6.
7.
Solvent Dewaxing
Pelarut : campuran MEK (metil etil
keton) dan toluol.
Umpan : mengandung parafin
Propane Dewaxing
Adalah proses pengambilan lilin dari
minyak-minyak pelumas dan komponen
blending pelumas.
Minyak yang ditarik lilinnya menghasilkan
yield 60 - 85 % (tergantung kandungan
lilin dalam minyak) dengan nisbah
pelarut-minyak berkisar antara 2,5 - 3,0
berbanding 1,0. Suhu filtrasi berkisar
antara 14 sampai -41 oF. Tekanan operasi
180 - 200 psi.
Liquid SO2-Benzene
Dewaxing
Tujuan proses : untuk menarik lilin
dari minyak pelumas dengan cara
memisahkan komponen yang
mempunyai indeks viskositas rendah.
Rasio SO2 cair dan benzene lebih
rendah jika dibandingkan dengan
proses yang sama pada penyulingan
minyak pelumas.
Separator-Nobel Dewaxing
Pemisahan lilin dilakukan dengan
sentrifugal (tidak dengan filtrasi)
Pelarut : tri khloro etilen atau
pelarut mempunyai berat jenis yang
tinggi (>1)
Umpan minyak dan pelarut
dikontakkan pada suhu 110 120 oF.
Ratio pelarut-minyak bervariasi 0,67
- 1,5 berbanding 1.
Proses Bari-Sol
Operasi penarikan lilin menggunakan
sentrifugal
Pelarut : campuran etilen dikhloro (78
%) dan benzol (22 %).
Ratio pelarut-minyak : 3 berbanding 1
Campuran dipanaskan menjadi 110 oF
lalu didinginkan sampai 12 oF dan
Pelarut dipisahkan dari fasa minyak dan
lilin pada suhu 290 oF
Urea Dewaxing
Umpan dan pelarut urea bercampur
secara kontinyu di dalam tangki
berpengaduk. Urea dan aktivator
dalam waktu yang singkat akan
membentuk suatu gumpalan dengan
lilin parafin dari umpan minyak.
Eflfuent dari kontraktor disaring,
minyak yang sudah diambil lilin
dipisahkan
dari
pelarut
dengan
penguapan.
Urea
dan
lilin
Benzene-Acetone Dewaxing
Proses sama dengan proses solven dewaxing
menggunakan MEK.
Lingkungan yang mendukung penggunaan benzen-asetat
sebagai proses komersial pada penarikan lilin dari
minyak pelumas (lube dewaxing) adalah :
1. Langkanya kebutuhan untuk minyak pelumas dengan
titik tuang yang rendah. Konsekuensinya iklim sedang
tidak memerlukan titik tuang pelumas lebih rendah
dari 0 oF.
2. Pengolahan yang ekonomis pada operasi pengilangan
di daerah iklim sedang. Unit pabrik seperti itu dapat
merecover dalam jumlah besar.
3. Persediaan dan tersedianya benzen dan aseton.
PRODUKSI LILIN
Produksi Lilin
Operasi penarikan minyak dari lilin ini adalah
peristiwa fisik alamiah, yang sama dengan
yang dipakai pada minyak-minyak yang
diambil lilinnya dan sering diubah hanya pada
pemilihan kondisi pengolahannya.
Pelarut yang digunakan pada pengkristalan
dan produksi lilin sama dengan proses oil
dewaxing, yaitu nafta, benzena-aseton, metil
butil keton, SO2 cair dan kerosin, propana
cair, heksana dan butil asetat.
Wax Fractionation
adalah proses fisik yang beroperasi
untuk memproduksi lilin dengan
kandungan minyak rendah.
Lilin kristal dapat diproduksi dengan
kandungan minyak kurang dari 0,5
%.
dosis pelarut keseluruhan bervariasi
3,5 9,0 berbanding 1.
Filter
produk
lilin
Filter
Filtrat
solven
Filtrat
Chiller
umpan
konsentrat lilin
Chiller
lilin lunak
Tanki
Solven
solven
Wax Manufacturing
produk-produk kristal dengan
berbagai titik leleh dapat mempunyai
kandungan minyak di bawah 0,1
0,3 %.
Pelarut yang dipakai adalah MEKBenzol
Macam-macam proses
distilasi minyak pelumas
1. Distilasi Furfural.
2. Ekstraksi Fenol.
3. Proses SO2 Edeleanu.
4.
5.
6.
7.
Ekstraksi Chlorex.
Ekstraksi Nitrobenzena.
Ekstraksi Duo-Sol.
Proses SO2 Cair-Benzena.
Penyulingan Furfural
Penyulingan furfural adalah proses
pelarut tunggal untuk memisahkan
senyawa aromatik, senyawa
naftenik, senyawa olefenik, dan
senyawa-senyawa hidrokarbon tak
stabil dari minyak-minyak dasar
pelumas.
Pelarut yang dipakai adalah furfural
yang merupakan senyawa aldehid
yang dibuat dari sampah tumbuh-
Ekstraksi Fenol
Proses ini adalah proses ekstraksi caircair untuk memisahkan senyawa
aromatik dari minyak-minyak pelumas,
sehingga memperbaiki indeks viskositas,
kestabilan karena oksidasi, dan
ketahanan terhadap pembentukan
lumpur, karbon dan pengendapan pernis.
Pelarut fenol yang dipakai dapat berupa
anhidrat ataupun berbentuk larutan.
Ekstraksi Chlorex
Proses ini adalah proses pelarut
tunggal yang memperlihatkan
selektivitas yang baik dan daya
pelarutan solven yang tinggi pada
suhu ekstraksi yang rendah.
Tipe umpan yang diolah adalah
minyak-minyak dasar parafinik yang
tinggi
Suhu : 100 - 120 oF.
Ekstraksi Nitrobenzena
Proses ini adalah proses ekstraksi
solven tunggal dengan daya
pelarutan tinggi dipakai untuk
minyakminyak pelumas atau residu
dari minyak mentah tertentu.
Umpan masuk bervariasi antara
distilat ringan (150 SSU pada 100 0F)
dan residu berat (950 SSU pada 210
0
F).
Ekstraksi Duo-Sol
Proses ini adalah proses pengolahan
menggunakan pelarut ganda untuk
menarik aspal secara simultan dari
minyak-minyak pelumas atau suatu
residu atau minyakminyak distilat.
Pelarut : Propana, Asam kresilat , fenol
murni, Campuran asam kresilat-fenol
Kondisi operasi pada suhu ekstrasi 120
150 oF
Proses Ekstraksi
Aromatik
Proses ekstraksi aromatik adalah proses
sinambung yang menggunakan satuansatuan operasi, yaitu distilasi, ekstraksi
dan absorpsi, masing-masing ataupun
secara bersama untuk memisahkan
aromatik dari campuran hidrokarbon.
Umpan yang diolah dapat berupa hampir
semua hasil-hasil kilang yang mempunyai
jarak didih antara 150 700 oF.
Macam-macam proses
ekstraksi aromatik
1. Distilasi Ekstraktif.
2. Ekstraksi Udex.
3. Ekstraksi Modifikasi SO2.
4. Proses Arosorb.
5. Adsorpsi Siklik.
6. Ekstraksi Sulfolan.
Distilasi Ekstraktif
adalah proses sinambung fasa uapcair untuk mengambil aromatik basis
nitrogen (benzena, toluena atau
silena) masing-masing dari fraksi
minyak (biasanya reformat katalis).
Pelarut-pelarut yang digunakan :
fenol untuk benzena dan toluena,
campuran asam kresilat untuk silena.
Ekstraksi Udex
adalah proses pemulihan fasa cair-cair untuk
ekstraksi selektif dari aromatik dengan
kemurnian tinggi dari campuran hidrokarbon
menggunakan campuran pelarut dietil glikol
dan air (8 10 %).
Umpan yang akan diolah terlebih dahulu
untuk menghilangkan senyawa aromatik
alkenil, naik ke atas berlawanan arah dengan
pelarut yang turun ke bawah sehingga
menarik semua aromatik yang ada.
Proses Arosorb
Proses ini pertama kali digunakan untuk
memisahkan aromatik dari berbagai fraksi kilang
(jarak didih 150 700 oF) melalui fasa cair-padat
Untuk umpan yang mempunyai titik didih rendah
dipakai desorben yang titik didihnya lebih tinggi
dari umpan, sedangkan untuk umpan yang
mempunyai titik didih tinggi digunakan desorben
yang titik didihnya lebih rendah. Desorben yang
banyak dipakai adalah silena (65 %). Kondisi
operasi kira-kira 130 oF dan 150 psi.
Adsorpsi Siklik
untuk pemisahan aromatik dari hidrokarbon
minyak dengan operasi siklik adsorpsi-desorpsi
yang selektif dalam unggun diam berisi silikagel.
Langkah-langkah proses siklik meliputi :
1. Ekstraksi material yang dapat diserap dari
umpan (proses refining).
2. Pemekatan fasa yang telah diserap (proses
enriching).
3. Stripping (pelucutan) untuk pengambilan
ekstrak dan regenerasi silika-gel.
Ekstraksi Sulfolan
Proses ini merupakan gabungan
antara ekstraksi fasa cair-cair dengan
distilasi ekstraktif.
Pelarut yang digunakan : sulfolan
[(CH2)4SO2]