Oleh :
DJUNIZAR DJAMALUDIN, S.Kep,NS
LEVEL ICU
Level II
ICU level II mampu melakukan ventilasi jangka
lama, punya dokter residen yang selalu siap di
tempat dan mempunyai hubungan dengan
fasilitas fisioterapi, patologi dan radiologi.
Bentuk fasilitas lengkap untuk menunjang
kehidupan (misalnya dialisis), monitor invasif
(monitor tekanan intrakranial) dan pemeriksaan
canggih (CT Scan) tidak perlu harus selalu ada.
Level III
ICU Level III biasanya pada Ruamh Sakit tipe A
yang memiliki semua aspek yang dibutuhkan
ICU agar dapat memenuhi peran sebagai Rumah
Sakit rujukan.
Personil di ICU level III meliputi intensivist
dengan trainee, perawat spesialis, profesional
kesehatan lain, staf ilmiah dan sekretariat yang
baik. Pemeriksaan canggih tersedia dengan
dukungan spesialis dari semua disiplin ilmu.
FUNGSI ICU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
ICU Medik
ICU trauma/bedah
ICU umum
ICU pediatrik
ICU neonatus
ICU respiratorik
1. Ruang Pasien
Setiap pasien membutuhkan wilayah tempat
tidur seluas 18,5 m2. untuk kamar isolasi perlu
ruangan yang lebih luas. Perbandingan ruang
terbuka dengan kamar isolasi tergantung pada
jenis rumah sakit.
2. Fasilitas Bed
Untuk ICU level III, setiap bed dilengkapi
dengan 3 colokan oksigen, 2 udara tekan, 4
penghisap dan 16 sumber listrik dengan lampu
penerangan. Peralatan tersebut dapat menempel
di dinding atau menggantung di plafon.
PERALATAN
PERSONIL
Tenaga dokter (Spesialis : anastesi, saraf,
jantung, penyakit dalam, bedah saraf), perawat
(dengan pelatihan icu), paramedik lain dan
tenaga non medik tergantung pada level ICU dan
kebutuhan masing-masing ICU.
1.RJP2.
PengelolaanJalannafas(termasuk intubasi trakeal,
penatalaksanaan ventilator)
3.TerapiOksigen
4.Pemantauan EKG
5.PemasanganPacemaker saatgawat
6.PenatalaksanaanNutrisi( enteral, parenteral)
7.Pemeriksaan& pembacaanLab
8.Penatalaksanaan peralatan khusus: perfusor, dll
9.Melakukan tehnik khusus ICU
10.Bantuan fungsi fital saat transportasi( dng
alatportabel)
Kategori pertama :
Pasien yang dirawat karena penyakit kritis
B.
Kategori kedua :
Pasien yang dirawat yang memerlukan
propilaksis monitoring oleh karena perubahan
patofisiologi yang cepat seperti koma
C.
Kategori ketiga :
Pasien post operasi
1.
2.
3.
B. Pemeriksaan Fisik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
C. Monitoring rutin
D. Intubasi dan Pengelolaan Trakhea
E. Cairan : Dehidrasi (INTAKE OUT PUT)
F. Perdarahan Gastrointestinal
STABILISASI PERMULAAN
PENGATASAN KRITIS RESPIRASI
PENGATASAN KRITIS SIRKULASI
PENGATASAN KRITIS NEUROLOGIS
WASSALAM