Shock
Shock
A(K)
Lab/SMF. Ilmu Kesehatan Anak FK.
Unibraw /
RSU Dr. Saiful Anwar
Malang
J*ad
J*ad
J*ad
J*ad
J*ad
J*ad
I. Shock Hipovolemik
Perdarahan
Kehilangan cairan dan elektrolit
Kehilangan plasma
Kelainan endokrin
Hipotermia
Keadaan
hipoksia,
asidemia
Ggn metabolik
Tentukan jenis
shock
b. Pemberian cairan :
Shock hipovolemik + hipoalbuminemia
cairan koloid isoonkotik
contoh : kehilangan plasma/darah,
penyakit jantung, penyakit sistem
pernafasan, kegagalan ginjal
Shock hipovolemik tanpa
hipoalbuminemia beri kristaloid
c. Jumlah cairan :
Kristaloid pada shock hipovolemik
tanpa komplikasi 10 20 ml/kgBB
selama 15 30 (dapat diulang 2 kali)
Bila sudah 2 kali resusitasi cairan
tekanan darah dan nadi tidak adekuat,
jumlah urine 0.7 ml/kgBB/jam ke
PICU
8. Calsium
Diberikan bila :
Calsium serum 2.4 mg/dl, dosis 0.1 0.2
ml/kgBB CaCl2 10% I.v atau Gluconas
calsicus 10% sebanyak 100 200 mg/kgBB
I.v
Bila tidak ada perubahan kemungkinan
hipomagnesemia
Pemberian FFP atau albumin 5% 40 ml/kgBB
perlu diberikan CaCl2 10%
9. Ventilasi
Pemasangan intubasi endotracheal
Pemantauan analisa gas darah
mengetahui tanda-tanda kegagalan
pernafasan akut secara dini
Bila didapatkan adult respiratory distress
syndrome beri tekanan positif pada