Latar Belakang
Penyakit diare hingga saat ini masih menjadi masalah di
Indonesia. Padahal berbagai upaya penanganan, baik
secara medik maupun upaya perubahan tingkah laku
dengan melakukan pendidikan kesehatan terus dilakukan.
Diare yaitu buang air besar (BAB) dengan feses berbentuk
cair/ecer atau setengah padat dengan frekuensi lebih dari 3
kali dalam sehari. Diare dapat disertai dengan lendir dan
darah.
Diare dapat dibagi menjadi 2 yaitu diare akut dan diare
kronis.
Tinjauan Pustaka
Sifat Fisiko-Kimia Dan Rumus Kimia Obat
Nama Generik
: Loperamid HCL
Sifat Fisiko Kimia
: Turunan phenylpiperidine dengan
struktur kimia yang mirip dengan agonis reseptor opiat
seperti diphenoxylate dan haloperidol.
Loperamide merupakan substrat untuk P - glikoprotein,
transporter membran dalam darah otak dan sangat
lipofilik, loperamide secara aktif dikeluarkan dari CNS.
Bentuk sediaan
Loperamid Generik
1. Tablet 2 mg, 28 hari @ 2 mg empat kali sehari.( dapat diperoleh tanpa
resep)
2. Kapsul 2 mg, 28 hari @ 2 mg empat kali sehari.
3. Larutan oral 1 mg / 5 ml, 28 hari @ 2 mg empat kali sehari (dapat diperoleh
tanpa resep)
Farmakologi Umum
Khasiat
Loperamide adalah obat antidiare disetujui untuk
mengendalikan gejala diare dan tersedia tanpa resep.
Loperamide termasuk zat penekan peristaltik sehingga
memberikan lebih banyak waktu untuk resorpsi air dan
elektrolit oleh mukosa usus. .
Kurangnya efek CNS adalah salah satu alasan mengapa
loperamide menjadi pilihan lini pertama yang populer untuk
mengontrol diare.
Kontra indikasi
Kapsul Loperamide tidak boleh digunakan pada :
1. Pasien dengan nyeri abdomen tanpa diare
2. pasien dengan sensitivitas dengan bahan aktif
3. Tidak boleh digunakan sebagai terapi utama pada pasien
dengan disentri akut, kolitis ulseratif akut, enterocolitis
bakteri yang disebabkan oleh organisme invasive
4. Pengobatan harus dihentikan segera pada pasien yang
mengalami sembelit, perut kembung , atau ileus.
Farmakodinaamik
Motilitas
Mekanisme utama loperamide memberikan efek antidiare adalah
penghambatan motilitas usus. Hal ini terjadi melalui efek opioid,
meningkatkan kontraksi otot usus segmental sirkuler
memperlambat gerak maju peristaltik dan meningkatkan waktu
transit usus. maka loperamide memberikan efek antimotilitasnya.
Sekresi
Loperamide menghambat cairan yang di induksi secret dan
sekresi elektrolit di usus kecil dan besar. Loperamide mengurangi
sekresi air dari usus dan elektrolit yang dirangsang dengan
prostaglandin E2 (PGE2).
Farmakokinetik
Loperamide dimetabolisme oleh sitokrom P450 ( CYP )
sistem dan merupakan substrat untuk isoenzim CYP3A4.
Onset aksi : sekitar 1 jam; efek maksimum 16-24 jam.
Waktu untuk puncak konsentrasi plasma : 2,5 jam
( larutan oral ) ; 5 jam ( kapsul)
Plasma paruh : 11 jam.
Durasi kerja : sampai 3 hari Waktu Paruh 7- 14 jam.
Bioavailabilitas < 2%.
Efek Samping :
Mual
Muntah
Mulut kering
Eksantem kulit
Retensi urin
Impaksi tinja
Toksisitas
Studi toksisitas akut menunjukkan bahwa loperamide tidak
menyebabkan efek sentral, tidak ada efek teratogenik terlihat.
Overdosis loperamide dapat menyebabkan konstipasi,
depresi SSP, dan muntah.
Penanggulangan Toksisitas
Activated Charcoal (Norit) yang diberikan segera setelah
konsumsi loperamide dapat mengurangi jumlah obat yang
diserap. Jika muntah belum terjadi dan depresi SSP timbul,
kumbah lambung harus dilakukan. Dilakukan monitoring untuk
tanda-tanda depresi SSP untuk setidaknya 24 jam.
Pembahasan
Kesimpulan
1.
2.
3.
4.
TERIMAKASIH