Review Hose Reya
Review Hose Reya
Yossi Reza
01.210.6298
LATAR BELAKANG
Masalah
Masalah
Besar Masalah
Tumor menjadi penyebab kematian nomor dua di
dunia setelah setelah penyakit kardiovaskuler.
Sedangkan di Indonesia tumor menempati urutan ke5 dari semua penyebab kematian dan selalu akan
mengalami peningkatan (Depkes, 2010).
Di Indonesia, insidensi kanker kulit menempati
urutan ketiga terbanyak setelah kanker leher rahim
dan kanker payudara (Soehartati, 2011).
Kronologi
Pada penelitian yang dilakukan oleh Achmad dkk
(2014) yang menggunakan sel kanker lidah (SP-C1)
menunjukkan hasil kandungan flavanoid pada sarang
semut menghambat angiogenesis dengan cara
menghambat ekspresi VEGF dan interleukin 8.
Kandungan etil asetat dari flavanoid menghambat
ekspresi faktor transduksi sinyal dari SP-C1
Penelitian lain yang dilakukan oleh Sumarno (2010)
membuktikan bahwa ekstrak dari sarang semut
mampu menginduksi apoptosis dan menurunkan
proliferasi sel kanker.
Upaya Penyelesaian
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
ekstrak sarang semut mengandung zat-zat yang dapat
bersifat antikanker dan antioksidan dengan melindungi sel
tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas dan juga dapat
manghambat ekspresi vascular endothelial growth factor
(VEGF).
Namun belum ada penelitian lebih lanjut tentang pengaruh
ekstrak sarang semut terhadap ekspresi VEGF tumor kulit
yang diinduksi DMBA dan TPA.
Maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh
pemberian ekstrak sarang semut ekspresi VEGF sel tumor
kulit pada mencit yang dinduksi DMBA dan TPA.
Rumusan Masalah
Adakah pengaruh pemberian ekstrak sarang semut
(Myrmecodia pedens) terhadap ekspresi VEGF sel
tumor kulit mencit strain BALB/c?
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
Mengetahui pengaruh pemberian ekstrak sarang
semut (Myrmecodia pedens) terhadap ekspresi
vascular endothelial growth factor (VEGF) sel tumor
kulit mencit strain BALB/c.
Tujuan Khusus
Mengetahui ekspresi VEGF sel tumor kulit mencit
MANFAAT PENELITIAN
Manfaat Praktis
Memberikan informasi pada masyarakat luas mengenai
manfaat dan kegunaan ekstrak sarang semut
(Myrmecodia pedens) sebagai pengobatan tradisional
pada terapi tumor kulit
Manfaat Teoritis
Memberikan informasi sebagai bahan masukan dan
dasar penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
pemberian ekstrak sarang semut (Myrmecodia pedens)
terhadap ekspresi VEGF pada mencit strain BALB/c
yang diinduksi DMBA dan TPA.
KERANGKA TEORI
Tanin
ATP (Adenosine
triphosphatase)
Flavonoid
Poliferol
Tokoferol
Kerangka Konsep
Ekspresi vascular
endothelial growth factor
(VEGF) sel tumor kulit
Hipotesis
Ada pengaruh pemberian ekstrak Sarang Semut
(Myrmecodia pedens) terhadap ekspresi vascular
endothelial growth factor (VEGF) sel tumor kulit.
METODE PENELITIAN
Penelitian Eksperimental
Rancangan Penelitian
Variabel penelitian
Variabel Bebas
Ekstrak Sarang Semut
Variabel Tergantung
Ekspresi vascular endothelial growth factor
(VEGF) Sel Tumor Kulit
Definisi Operasional
Variabel Bebas
Ekstrak Sarang Semut
Ekstrak sarang semut adalah ekstrak yang didapat
dari tanaman sarang semut yang dilakukan ekstraksi
dengan metode maserasi.Pelarut yang digunakan
untuk membuat ekstrak sarang semut adalah etanol
96%. Dosis yang diberikan adalah dosis yang
dikonversikan terhadap dosis mencit BALB/c yaitu 8
mg/hari diberikan dalam 0,2 ml aquadest secara
peroral dengan sonde setiap hari selama 2 minggu
pada mencit jantan strain BALB/c.
Skala : rasio
Definisi Operasional
Variabel Tergantung
Ekspresi vascular endothelial growth factor (VEGF) Sel
Tumor Kulit
Ekspresi VEGF adalah warna coklat yang timbul di
membran sitoplasma sel tumor kulit pada sedian
histopatologi dengan pengecatan hematoksilin-eosin.
Jumlah ekspresi VEGF sel tumor kulit dihitung
berdasarkan jumlah sitoplasma yang terwarnai coklat,
dibagi jumlah seluruh sel tumor per luas lapang pandang.
Kemudian dihitung reratanya. Zlobec et al (2009).
Skala : Rasio
Populasi Penelitian
Populasi Target
Semua mencit strain BALB/c jenis kelamin jantan
Populasi Terjangkau
Semua mencit strain BALB/c bertumor yang
dikembangkan di Laboratorium Penelitian dan
Pengujian Terpadu (LPPT) Universitas Gadjah Mada.
Sampel Penelitian
Besar sampel ideal menurut kriteria WHO (1986)
minimal 5 ekor atau lebih. Dalam penelitian ini besar
sampel yang digunakan adalah 6 ekor per kelompok,
untuk mengantisipasi adanya drop out.
Maka jumlah mencit strain BALB/c semua kelompok
uji secara keseluruhan adalah 12 ekor yang dibagi
menjadi 2 kelompok.
Kriteria Inklusi
Mencit strain jantan BALB/c.
Mencit strain BALB/c yang telah diaklimatisasi.
Sehat : sehat dari pengamatan luar meliputi aktif
bergerak, tidak cacat, nafsu makan normal dan
tidak terdapat luka luar.
Umur 3 bulan.
Berat 15-25 gram.
Kriteria Ekslusi
Tidak tumbuh tumor setelah dilakukan induksi.
Selama induksi dan perlakuan mencit tampak sakit
(gerak tidak aktif).
Pembuatan Ekstrak
Sarang Semut
Metode maserasi :
Sarang semut 500 gram
dipotong kecil kecil, lalu
dihaluskan.
Kerangka Penelitian
Kelompok I
8 ekor mencit
Kelompok II
8 ekor mencit
Minum aquades
+
Pakan standart
+
Induksi DMBA+TPA
selama 10 minggu
Minum aquades
+
Pakan standart
+
Induksi DMBA+TPA
selama 10 minggu dan
ekstrak sarang semut 8
mg/hari selama 10minggu
Terminasi
Blok Parafin
Analisa Hasil
Data dikumpulkan, dilakukan cleaning, coding, dan tabulasi.
Analisis data meliputi analisis deskriptif dan uji hipotesis.
Kemudian dilakukan uji normalitas data dengan menggunakan
uji Shapiro Wilks, dan uji homogenitas varian data dengan
menggunakan uji Levene test. Jika didapatkan hasil distribusi
data normal dan varian data tidak homogen, maka perlu
dilakukan transformasi data dengan menggunakan metode
kuadrat. Setelah itu diuji kembali varian datanya. Data telah
normal dan homogen bisa dilanjutkan untuk uji hipotesis
dengan uji One Way Annova, dilanjutkan dengan uji Post Hoc
Bonferoni untuk mengetahui kelompok mana saja yang berbeda.
Analisa Data
Uji Parametrik
Normalitas?
Shapiro-Wilk
Uji Parametrik
One Way Anova
Post Hoc Test
Bonferroni
Homogenitas?
Leuvene Test