Anda di halaman 1dari 30

Manajemen

Tendinitis bisipitalis
Gambaran umum

Tendinitis bisipitalis adalah peradangan


kepala panjang tendon biseps yang melewati
alur bisipital pada humerus proksimal
anterior.

Hal ini merupakan salah satu gangguan


trauma kumulatif yang mempengaruhi bahu.
Mengangkat secara berulang dan menggapai
dapat
menghasilkan
peradangan
dan
robekan tendon.

Manifestasi klinis

Nyeri bahu anterior diperburuk oleh aktifitas


mengangkat
dan
menggapai
yang
melampaui batas merupakan keluhan yang
sering dikeluhkan oleh pasien tendinitis
bisipitalis.

Diagnosa banding

rotator cuff tendonitis


sindroma jepitan bahu
bursitis subacromial
arthritis sendi acromioclavicular
robekan labrum.
Radikulopati cervical dapat ditandai dengan
nyeri bahu yang menjalar dari leher. Siku
yang patologi dapat menghasilkan nyeri
yang menjalar ke bahu.

Riwayat

Aktivitas berulang yang melibatkan kontraksi


otot bisep dan kegiatan yang melampaui
batas kerja otot sebelum onset nyeri timbul.

Nyeri baik lokal; pasien hampir dapat selalu


menunjukkan area nyeri. Pasien juga
mengeluh
nyeri
diperparah
dengan
mengangkat beban berat dan pergerakan
bahu.

Pemeriksaan fisik

Nyeri tekan didapati dengan palpasi pada alur bisipitalis.


Lokasi nyeri tekan berada di sekitar 2,5 cm distal ke tepi
anterior dari akromion, dan dapat diidentifikasi secara
internal maupun eksternal melalui rotasi humerus

Nyeri dapat diperburuk dengan menahan fleksi dari siku


dan supinasi lengan bawah. Pasien juga mungkin merasa
nyeri fleksi.

Tes provokatif seperti tes Yergason dan tes speed uji


kaleng dapat positif. Kekuatan otot hanya dibatasi oleh
nyeri.

Tes diagnostik
Tes
diagnostik
khusus
biasanya
tidak
diperlukan.
X-ray bahu
MRI
Tes diagnostik dengan injeksi anestesi lokal
untuk alur bisipitalis dapat membantu
membedakan tendinitis bisipitalis dari rotator
cuff tendonitis dan bursitis subacromial.

Manajemen

Terapi pijat es untuk bahu anterior, NSAID,


dan modalitas fisik seperti phonophoresis
dan iontophoresis.

Infiltrasi lokal selubung tendon sekitarnya


dengan kortikosteroid dan anestesi lokal
dilakukan pada pasien yang gagal dengan
terapi diatas.

Komplikasi
Ruptur kepala panjang tendon biseps dapat
terjadi

Neuropati ulnaris pada siku dan


Sindroma Terowongan Kubital
Gambaran umum
Saraf ulnaris muncul dari korda media pleksus brakhial dan
berjalan ke arah inferior medial ke arah aspek medial dan
posterior lengan, setelah melewati belakang epikondial medius
(dalam alur ulnaris) kemudian melewati terowongan kubital.
Persarafan

kemudian berlanjut disepanjang ulnar memasuki


tangan melalui kanal Guyon. Persarafan ini memasok sensasi
pada jari kelima dan setengah dari jari keempat. Saraf ulnaris
dapat terperangkap atau mengalami trauma.

Sindroma

terowongan kubital adalah terperangkapnya nervus


ulnaris saat melewati terowongan kubiti. Pada tempat lain di
wilayah ini jika terdapat nervus yang terperangkap lebih akurat
disebut dengan UNE. UNE sering terjadi setelah trauma pada
daerah dan atau dislokasi siku.

Manifestasi klinis

Pasien dengan UNE datang dengan gejala


parestesia dan mati rasa pada jari keempat
dan kelima (dorsal dan palmar tangan),
nyeri pada siku menjalar ke tangan, dan
kelemahan intrinsik otot tangan dan atrofi.

Diagnosa banding
Radikulopati cervicalis
Medial cord brachial plexopathy
Sindroma pintu torasik
Kompresi

Guyon.

saraf ulnaris di kanal

Riwayat
Riwayat kejadian trauma
Tekanan kronik pada alur ulnar dan keadaan
fleksi-ekstensi siku yang terjadi berulangulang
Pada beberapa kasus yang jarang terjadi,
cedera
kepala
kemungkinan
dapat
menyebabkan
neuropati ulnaris pada
pasien dengan osifikasi heterotopik atau
ekstremitas spastik.

Pemeriksaan fisik
Setelah memeriksa pasien, perhatikan sudut lipat
siku dan setiap perluasan sudut siku tersebut.
Palpasi nervus ulnaris dalam alur ulnar di belakang
epikondilus media dan perhatikan mobilitasnya.
Pemeriksaan fungsi motorik termasuk abduksi jari
dan adduksi ibu jari
Tes tanda Froment untuk menilai kelemahan
adduktor polisis.
Tanda Tinel: Perkusi ringan pada nervus ulnaris
siku. Hasil tes positif ditandai dengan timbulnya
sensasi kesemutan.

Tes diagnostik
Radiografi
Osteofit
dan
penyakit
sendi
degeneratif terkait siku mungkin
ditemukan.
EMG

Pengobatan

Bidai ekstensi untuk mencegah fleksi >70o


dapat digunakan pada malam hari dan/ atau
bantalan siku (untuk melindungi saraf ulnaris
di siku).
NSAID dapat digunakan jika ada peradangan
di terowongan kubital.
Hindari fleksi dan pronasi siku yang
berulang-ulang.
Pembedahan saraf di terowongan kubiti dan
atau transposisi saraf mungkin diperlukan
dalam kasus berulang atau refrakter.

Sindroma Terowongan Radial


dan Sindroma Supinator

Sindroma terowongan radial adalah hasil kompresi


saraf interosseus posterior (cabang dari saraf radial)
saat melewati septum otot lateral.
Sindrom supinator adalah terperangkapnya saraf
interosseus posterior pada pembukaan fibrosa otot
supinator yang dikenal sebagai arcade frohse.
Sindroma ini sering terjadi pada pasien yang sering
melakukan pekerjaan berulang yang melibatkan
ekstensi pergelangan tangan dan rotasi lengan
Kondisi ini sering terjadi kesalahan diagnosis
sebagai epikondilitis lateral (tennis elbow).

Manifestasi klinis
Pasien yang menderita sindroma
terowongan radial atau sindroma
supinator terdapat sakit yang dalam
pada siku lateral dan nyeri lengan.
Nyeri dapat menyebar sampai bahu
dan leher. Nyeri ini diperburuk
dengan aktifitas yang menggunakan
tangan.

Diagnosa banding
Epikondilitis lateral

Riwayat
Kongenital anomali
Trauma
Pekerjaan berulang yang melibatkan
pergelangan tangan dan ekstensi jari
dan rotasi lengan.

Pemeriksaan fisik
Nyeri

pada epikondilitis berada didekat otot pada lateral


epikondilus sedangkan pada sindroma terowongan radial
atau sindroma supinator nyeri biasanya berada di bawah
lengan dimana nervus radial yang berjalan di atas kepala
radial.
Tahanan ekstensi dari jari tengah dengan siku dalam
keadaan ekstensi mereproduksi rasa nyeri di epikondilitis
lateral.Sensasi harusnya dapat dirasakan dengan
terperangkapnya nervus radial di lengan, mengingat area
ini merupakan cabang nervus sensorik radialis sebelum
terjadinya himpitan.
Kekuatan supinasi harusnya normal. Bagaimanapun juga,
kemungkinan terdapat penurunan kekuatan inervasi otot
distal (ekstensi jari dan ekstensi pergelangan tangan).

Tes diagnostik
Tes

steroid akan membantu


membedakan antara sindroma
terowongan radial dan epikondilitis
lateral.
Uji elektrodiagnostik akan menunjukkan
studi sensorik radial yang normal.
EMG sering didapatkan hasil absen pada
beberapa kasus. Hal ini tidak dapat
dijadikan modalitas menegakkan
diagnosis.

Pengobatan

Hindari tugas yang memperburuk kondisi


dan memerlukan ekstensi pergelangan
tangan yang sering.
Bidai dengan beban ringan sebaiknya
digunakan pada malam hari jika gejala
memburuk pada saat tidur.
Terapi fisik diperlukan untuk memperkuat
otot-otot lengan.
Pembedahan jarang dilakukan pada pasien
yang
tidak
merespon
dengan
terapi
konservatif.

Olekranon Bursitis

Bursa olekranon adalah kantung kecil yang


dilapisi dengan membran sinovial dan berisi
cairan sinovial.

Kantung tersebut berfungsi sebagai bantalan


olekranon dan memungkinkan kulit untuk
bergerak bebas di atas tulang.

Bursitis olekranon adalah peradangan dan/ atau


iritasi bursa dan dapat dengan mudah diketahui
ketika terjadi inflamasi, karena bursa yang
letaknya superfisial.

Manifestasi klinis

Pasien yang menderita bursitis


olekranon biasanya datang dengan
edema mendalam diseratai rasa
nyeri. Bursa olekranon meregang
dan membatasi jangkauan gerak
siku. Infeksi penyerta dari bursa
dapat disertai dengan edema dan
eritema.

Riwayat
Pasien sering memiliki riwayat gout,
rheumatoid
arthritis,
sepsis,
perdarahan, atau trauma yang
melibatkan penekanan pada siku.
Bursitis traumatik sering terjadi pada
orang
dengan
pekerjaan
yang
biasanya menggunakan sendi siku,
contohnya pertukangan.

Pemeriksaan fisik
Nyeri tekan pada bursa
Nyeri siku saat melakukan gerakan
ataupun diam
Pembengkakan bursa

Tes diagnostik
Radiografi: Terlihat spur pada tulang
yang terlihat di ujung siku.
Jika dicurigai adanya infeksi atau
penyakit gout, dilakukan aspirasi
cairan bursa dan identifikasi jenis
infeksi dan/ atau kristal dibawah
mikroskop polarisasi

Pengobatan
Jika terdapat infeksi, berikan antibiotic
regimen.
Bursitis non infeksi harus ditatalaksana
dengan elevasi siku dan terapi es.
Jika tidak ada perbaikan, lakukan aspirasi
ulang dan pertimbangkan injeksi steroid
glukokortikoid.
Penggunaan NSAID sering kali
gagal
dibandingkan steroid.

Anda mungkin juga menyukai