Anda di halaman 1dari 17

Demokrasi dan

Pemberdayaan
Oleh:
Ratna Permata Sari, S. I.Kom, MA

Teori pemberdayaan masyarakat


merupakan turunan dari komunikasi
pembangunan
Negara demokrasi dan sistem
desentralisasi mensyaratkan adanya
keterbukaan berpendapat dan
bertanya mengenai informasi publik
Perlu adanya kesadaran peran serta
masyarakat dalam proses dan
program pembangunan.
Untuk itulah, perlu pemberdayaan
dan pastisipasi masyarakat.

Definisi Pemberdayaan (Empowerment)


Mengartikan konsep pemberdayaan
(empowerment) sebagai upaya
memberikan otonomi, wewenang,
dan kepercayaan kepada setiap
individu dalam suatu organisasi,
serta mendorong mereka untuk
kreatif agar dapat menyelesaikan
tugasnya sebaik mungkin.

Pemberdayaan masyarakat adalah


sebuah konsep pembangunan
ekonomi yang merangkum nilai-nilai
sosial.
Konsep ini mencerminkan paradigma
baru pembangunan, yakni yang
bersifat people centred,
participatory, empowering, and
sustainable

Tiga Sisi Pemberdayaan Masyarakat


Pertama, menciptakan suasana atau
iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang (enabling).
Disini titik tolaknya adalah pengenalan
bahwa setiap manusia, setiap
masyarakat, memiliki potensi yang
dapat dikembangkan. Artinya, tidak
ada masyarakat yang sama sekali
tanpa daya

Kedua, memperkuat potensi atau daya yang


dimiliki masyarakat (empowering). Dalam
rangka ini diperlukan langkah-langkah lebih
positif, selain dari hanya menciptakan iklim
dan suasana.
Perkuatan ini meliputi langkah-langkah nyata,
dan menyangkut penyediaan berbagai
masukan (input), serta pembukaan akses ke
dalam berbagai peluang (opportunities) yang
akan membuat masyarakat menjadi berdaya.

Ketiga, memberdayakan mengandung pula


arti melindungi. Dalam proses
pemberdayaan, harus dicegah yang lemah
menjadi bertambah lemah, oleh karena
kekurangberdayaan dalam menghadapi yang
kuat.
Pemberdayaan masyarakat bukan membuat
masyarakat menjadi makin tergantung pada
berbagai program pemberian (charity).
Tujuan akhirnya adalah memandirikan
masyarakat, memampukan, dan
membangun kemampuan untuk
memajukan diri ke arah kehidupan yang
lebih baik secara berkesinambungan

Pendekatan utama
Pertama, upaya itu harus
terarah.
Ini yang secara populer disebut
pemihakan.Upaya ini ditujukan
langsung kepada yang memerlukan,
dengan program yang dirancang
untuk mengatasi masalahnya dan
sesuai kebutuhannya.

Kedua, program ini harus langsung


mengikutsertakan atau bahkan
dilaksanakan oleh masyarakat
yang menjadi sasaran.
Mengikutsertakan masyarakat yang
akan dibantu mempunyai beberapa
tujuan, yakni agar bantuan tersebut
efektif karena sesuai dengan
kehendakdan mengenali kemampuan
serta kebutuhan mereka.

Ketiga, menggunakan pendekatan


kelompok, karena secara sendiri-sendiri
masyarakat miskin sulit dapat
memecahkan masalahmasalah yang
dihadapinya.
Juga lingkup bantuan menjadi terlalu luas
jika penanganannya dilakukan secara
individu. Pendekatan kelompok ini paling
efektif dan dilihat dari penggunaan
sumber daya juga lebih efisien.

Empowerment Characteristics
Having decision making power of your own.
Having access to information and resources to
enable you to take proper informed decisions for
yourself.
Having a range of options that you have
determined for yourself so that you can make
choices (not just yes / no , either / or)
Ability to exercise assertiveness in collective
decision making.
Having the belief in self to the extent that you
feel that you can make positive change or have
the ability to make change for yourself.
Ability to learn new skills or improving ones

Ability to change others perceptions by democratic


means.
Involving in the growth process and changes that is
never ending and self initiated.
Increasing ones positive self image and overcoming
stigma.
Finally all of the above be summed up together to
say I am personally responsible for my life and
where I find myself if I dont like it, I have the
power to change it and I have the right to do just
that. Through the proper use of choice I can change
my life.

Anda mungkin juga menyukai