Laporan Kasus: Kelompok L-24
Laporan Kasus: Kelompok L-24
Kelompok L-24
Anamnesis
Hamil ini
ANC : Belum
HPHT
: 05 - 12 - 2015
TP : 12 - 09 2016
UK
: 28-30 mgg
Riwayat KB : Riwayat Haid :
Menarche
: 13 tahun
Siklus : 28 hari, teratur
Lama : 6-7 hari
Nyeri haid: +
Riwayat Keputihan: RPD :
Pasien pernah mengalami blighted ovum/anembrryonic gestation hamil 9 minggu pada
tahun 2015 dan dilakukan dilatasi serta kuretase.
Riwayat HT (-), DM (-), sakit jantung (-), asama (-), tumor (-)
Riw.Sos : Merokok (-), alhkohol (-), obat-obatan (-), jamu (-), keadaan sosial
ekonomi sedang. Kebiasaan makan dan minum normal.
Pemeriksaan Umum :
Tinggi badan : 165 cm
Berat badan : 78 kg
KU : lemah
Kesadaran : CM
Tensi : 120 / 60 mmHg
Nadi : 84 x / menit
Suhu ax : 37,1 C
RR : 20 x / menit
Pemeriks.Fisik :
St. Generalis :
K/L ; a/i/c/d : + / - / - / Pembesaran KGB (-)
Thorax : Bentuk normal, gerak simetris
Cor : S1S2 tunggal, gallop (-)
Pulmo: vesikular, Rh-, WhAbdomen : cembung,
supel, ballotement (+),
tympani, bising usus (+) normal
Ekstremitas : HKM
edema kaki -/CRT <2 detik
St.Obstetri :
Pemeriksaan Luar :
Inspeksi :
Abdomen :
Besar sesuai masa kehamilan, striae gravidarum (+), bekas operasa (-), linea nigra
(+)
Palpasi :
Leopold 1 :
TFU : 30 cm
Teraba bagian lunak janin, tidak melenting, kurang bundar
Leopold II : ballotement (+), DJJ : 145x/menit, teraba bagian besar / punggu kiri
Leopold III : ballotement (+), bagian terendah teraba keras, melenting, bundar
Leopold IV : kepala janin belum masuk PAP
His /kontraksi: tidak ada
Kesan : janin tunggal hidup, intrauterina, presentasi kepala.
Inspekulo :
diding vagina licin, sekret (+) warna bening
selaput ketuban (-)
Servix : permukanaan licin, hiperemi (-), benjolan (-)
Uterus: anteflexi.
Adneksa : benjolan (-)
Cavum dauglas : massa
Pemeriksaan penunjang :
Nitazin test : lakmus (+ biru)
Initial diagnosis :
GIIP0A1 UK 28 -30mgg
dengan Ketuban Pecah Dini Janin Tunggal Hidup
Planning Dx:
DL
SGOT
SGPT
BUN
Creatinin
GDS
Elektrolit
Urin lengkap
USG
Planning Tx :
1.MRS
2. Resusitasi cairan RL 1,5 liter/2 jam
Maintanance dengan D10% : RL 4:1 20 tetes per
menit
3. Pasang kateter
4. Inj. Isoxsuprine HCL 2 ampul dalam 24 ml dalam 1 jam
5.PO. dexamethasone 2x4mg per 8jam
6. PO. Cefadroxil monohydrate 3x500mg
7. Pasien di puasakan
Operatif : preabdominal operasi sesar
Planning monitoring :
- Obs TTV
-Obs Keluhan (keluarnya cairan
pervagina)
- Kesadaran
- Obs cairan yang masuk, cairan yang
keluar, BB per hari
Planning edukasi :
- Inform concent pada ibu dan
keluarga tentang diagnosis, rencana
pengangannan dan pengawasan
lanjutan.
- Menjelaskan komplikasi dan
prognosis pasien
Teori Klinis
Ketuban Pecah Dini
Definisi
Ketuban Pecah Dini ( amniorrhexis premature
rupture of the membrane PROM ) adalah pecahnya
selaput korioamniotik sebelum terjadi proses
persalinan.
Secara klinis diagnosa KPD ditegakkan bila seorang
ibu hamil mengalami pecah selaput ketuban dan
dalam waktu satu jam kemudian tidak terdapat
tanda awal persalinan, dengan demikian untuk
kepentingan klinis waktu 1 jam tersebut
merupakan waktu yang disediakan untuk
melakukan pengamatan adanya tanda-tanda awal
persalinan .
Faktor resiko
Serviks inkompeten
Faktor keturunan (ion Cu serum rendah, vitamin C
rendah, dan kelainan genetik)
Infeksi genitalia dan meningkatnya enzim proteolitik.
Multipara, grandemultipara.
Overdistensi uterus pada hidramnion, kehamilan ganda,
dan sevalopelvik disproporsi.
Hidramnion
Penduluran abdomen (perut gantung)
Usia ibu yang lebih tua
Riwayat KPD sebelumnya
Merokok selama kehamilan
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakan dari anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium.
Anamnesis
Pemeriksaan Inspekulo
Merupakan langkah pertama untuk mendiagnosis KPD
karena pemeriksaan dalam seperti vaginal toucher
dapat meningkatkan resiko infeksi, cairan yang keluar
dari vagina perlu diperiksa : warna, bau, dan PH nya,
yang dinilai adalah:
1.
2.
3.
diangnosis KPD
Cairan amnion di konfirmasikan dengan menggunakan nitrazine
test.
Pemeriksaan Lab
Pemeriksaan alpha fetoprotein (AFP),
konsentrasinya tinggi didalam cairan
amnion tetapi tidak dicairan semen dan
urin
Pemeriksaan darah lengkap dan kultur
dari urinalisa
Tes pakis
Tes lakmus
Pemeriksaan USG
Melihat jumlah cairan ketuban dalam
kavum uteri. Pada kasus KPD terlihat
jumlah cairan ketuban sedikit
(Oligohidramnion atau anhidramnion).
Menilai amniotic fluid index (AFI),
presentasi janin, berat janin, dan usia
janin.
Penatalaksanaan
PENCEGAHAN
Pada pasien perokok, diskusikan
tentang pengaruh merokok selama
kehamilan usaha untuk
menghentikan
Motivasi untuk menambah berat
badan yang cukup selama hamil,
anjurkan pasangan agar
menghentikan koitus pada trimester
akhir.
Komplikasi
1.
2.
3.
4.
Persalinan prematur
Infeksi
Hipoksia dan asfiksia
Sindrom deformitas janin