Anda di halaman 1dari 57

Yessi Mekarsari/ 42150034

Dokter

TUTORIAL

IDENTITAS PASIEN :
Nama

: Bp. LH

Jenis Kelamin

: Laki - Laki

Tanggal Lahir

: 18 Juni 1976

Umur

: 40 tahun

Alamat

: Jakarta

No. RM

: 0065XXXX

Masuk di RS B

: 25 Mei 2016 (pk 00 : 30 WIB)

ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Nadi cepat
Riwayat Penyakit Sekarang :
Nadi cepat selama beberapa jam SMRS. 30 menit
merasakan nadi cepat OS segera memeriksakan diri ke RS
A. Nyeri dada (-). Sesak (-)

Riwayat Penyakit Dahulu :


Keluhan serupa (+). Saat masih kecil. Namun tidak
mengganggu. Yang paling dirasakan mengganggu
tahun 2000 setelah berolahraga, namun membaik
dengan tiba-tiba
Riwayat asma (-)
Hipertensi (-)
Penyakit jantung (-)

Riwayat Penyakit Keluarga :


DM (-)
Riwayat asma (-)
Hipertensi (-)
Penyakit jantung (-)
Riwayat Pengobatan :
Di RS A, pasien mendapatkan terapi : O2 3L/m,
cordaron

Riwayat Mondok :
Pasien belum pernah mondok sebelumnya
Alergi :
Obat dan/makanan (-)
Lifestyle :
Merokok (-)
Minum minuman keras (-)
Minum kopi (+) 2 sachet dalam sehari
Pekerjaan pasien dari jam 6 pagi 6 sore

PEMERIKSAAN FISIK (27


APRIL 2016)
Status Generalis
KU : Sedang
GCS : E4M5M6
Vital sign :

Tekanan darah : 110/70 kali per menit

Nadi : 73 kali/menit
Nafas : 13 kali/menit
Suhu : 36. 2C

Status Lokalis
Kepala : Normocephali, CA -/-, SI-/-, nafas cuping hidung (-), mukosa oral
basah
Leher
(-)

Nyeri tekan (-), pembesaran KGB (-), massa (-), peningkatan JVP

Thorax :
Pulmo

Inspeksi : Simetris, ketinggalan gerak (-), penggunaan otot bantu nafas (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-), pengembangan simetris
Perkusi : Sonor +/+
Auskultasi : Vesikuler +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-

Cor

Inspeksi : Iktus kordis (-)


Palpasi : Iktus kordis teraba SIC V, 7 cm lateral linea
midclavicularis sinistra
Perkusi : Redup pada
Kanan atas : SIC II linea parasternalis dextra
Kanan bawah : SIC IV linea parasternalis dextra
Kiri atas : SIC II linea parasternalis sinistra
Kiri bawah : SIC V, 7 cm lateral linea midclavicularis
sinistra
Auskultasi :
Bunyi jantung S1, S2 tunggal reguler, splitting saat

Abdomen :
Inspeksi : Distensi (-)
Auskultasi : Bising usus (+)
Palpasi : Supel (+), Nyeri tekan (-), Hepatosplenomegali
(-)
Perkusi : Timpani (+)
Ekstremitas : akral hangat, cpr< 2 detik, ikterik (-),
sianosis (-), edema (-), nadi kuat reguler

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Di RS A

20 : 35

20 : 45

20 : 48

23: 13

23 : 13

23 : 13

23 : 13

23 : 13

23 : 13

23 : 13

23 : 13

23 : 13

LABORATORIUM

Pemeriksaan

Hasil

Hemoglobin
Hematokrit
Eritrosit

18. 3
48. 9
5. 75

Leukosit
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Eosinofil
Basofil
Trombosit

12
60. 2
26. 7
6. 9
6
0. 2
283

MCV

85

Rujuka
n
13 - 18
40 54
4.5
5.5
4 11
35 65
20 35
25
0 0.5
01
150
450
80
100

Pemeriksaan

Hasil

Rujukan

Kalium

3. 3

3. 5 5. 1

Natrium

137

136 145

Klorida

103

97 - 111

Di RS B

HMRS

1
HMRS

2 HMRS di
bangsal

LABORATORIUM
(HMRS)

Pemeriksaan

Hasil

Rujukan

SGPT

40. 7

0 55

SGOT

24.8

5 34

GDP

99

70 100

Ureum

16.9

19 44

Kreatinin

0.97

CK MB

26. 4 (H)

0. 73 1.
18
0 - 25

DIAGNOSIS
POST SVT
WPW Sindrom

TERAPI
Di IGD :
O2 3 lpm
Cordaron 150 mg dalam NaCl 50
cc 6 cc/jam

Di Bangsal:
Cordaron 150 mg (bolus)
Alprazolam 1 x 0.25
KSR 1 x 1

Di ICCU :
O2 3 lpm
Cordaron 150 mg (bolus)
Cordaron 2 x BB (enteral)
Cypras 1 x 0.25
KSR 1 x 1

TINJAUAN
PUSTAKA

SINDROM PRE - EKSITASI


Ventrikel mengalami depolarisasi lebih awal
Karena ada jalur - jalur aksesori
Jalur jalur aksesori :
1. Jalur Kent (Menghubungkan atrium dengan ventrikel tanpa melalui
simpul AV)
2. Jalur James (Berawal dari atrium dan berakhir di berkas His)
3. Jalur Mahaim (Berawal di berkas His dan berakhir di ventrikel)
*Jalur ini dianggap kelainan kongenital dan terdapat pada 1 2 permil dari
populasi umum.

PRE EKSITASI PADA JALUR


KENT
Disebut sindrom Wolff

Parkinson White (WPW)

Insidens Sindrom WPW


mencapai 0,1 - 3 / 1000
orang dan dihubungkan
dengan peningkatan resiko
sudden cardiac death

Pada garis besarnya, dibedakan :


1. Tipe A : Jalur Kent terletak disebelah kiri sehingga
aktivasi dini terjadi di ventrikel kiri. EKG :
bentuk RBBB, R tinggi di V1 dan V2
2. Tipe B : Jalur Kent terletak disebelah kanan
sehingga aktivasi dini terjadi di ventrikel kanan.
EKG :
bentuk LBBB, defleksi QRS yang negatif di V1 dan V2

ETIOLOGI
Kongenital
Genetik

MANIFESTASI
Takiaritmia
Pada bayi :
Takipnea
Iritabilitas
Muka pucat
Intoleransi menyusui
Penyakit demam kambuhan

Pada Anak :
Nyeri dada
Palpitasi
Kesulitan bernapas
Pada yang lebih tua :
Tiba-tiba detak jantung berdebar
Pulse yang teratur dan "terlalu cepat untuk
menghitung"
Penurunan toleransi terhadap beraktivitas

PEMERIKSAAN FISIK
Sebagian besar : normal
Selama episode takikardi : mungkin menjadi dingin,
diaphoretic, dan hipotensi
Selama atau setelah SVT : Crackles di paru-paru karena
kongesti pembuluh darah paru
Pasien muda : takikardia saat beristirahat pada
pemeriksaan, dengan gejala minimal (misalnya, jantung
berdebar, lemah, pusing ringan)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hitung Darah Lengkap
Fungsi renal
Fungsi Hati
Elektrolis
Thyroid
Drug screening

Gambaran EKG :
1. Interval PR memendek 0.12 detik
2. Gelombang delta
3. Kompleks QRS melebar (karena gelombang delta)
4. Abnormalitas ST/T akibat abnormalitas repolarisasi
5. Kadang ada Pseudo Infarction Pattern
Ekokardiografi

LOKASI JARAS
ASESORI
AS = Anteroseptal
MS = Midseptal
RPS = Right Posteroseptal
LPS = Left Posteroseptal
RAL = Right Anteroseptal
LAL = Left Anteroseptal
RPL = Right Posterolateral
LPL = Left Posterolateral

Penentuan jaras aksesori pada sindrom WPW :

(+) = positive QRS


complex
() = isobiphasic QRS
complex
(-) = negative QRS
complex
QRS pattern = deep Q
wave diikuti
gelombang r dan
gelombang s

TERAPI
Ablasi radiofrekuensi dari jalur aksesori
Antiaritmia : memperlambat aksesori jalur konduksi
Pada dewasa, mengatasi pemicu disritmia

ABLASI JANTUNG
ablasi = menghancurkan
Tindakan menghancurkan atau membakar satu dari
beberapa area kecil yang terletak dijantung;

Indikasi :
Pasien dengan AVRT simtomatik
Pasien dengan AF atau takiaritmia atrial lain yang
memiliki respon ventrikel yang cepat melalui jalur
aksesori (preexcited AF)
Pasien dengan AVRT atau AF dengan tingkat ventrikel
yang cepat ditemukan secara tidak sengaja selama
EPS, jika interval RR preexcited terpendek selama AF
<250 ms
Pasien asimtomatik dengan preexcitation ventrikel
dengan munculnya takiaritmia tak terduga

EDUKASI
Diet rendah garam, diet rendah kolesterol,
mengurangi competitive sports
Menghindari kafein, merokok, alkohol, pseudoefedrin
(dekongestan nasal) membantu mempertahankan
normal heartbeat

KOMPLIKASI
Takiaritmia
Palpitasi
Pusing atau sinkop
kematian jantung mendadak
Komplikasi terapi obat (misalnya, toksisitas organ)
Komplikasi yang terkait dengan prosedur invasif dan
pembedahan
Kambuh

PROGNOSIS
Pasien asimtomatik dengan hanya preexcitation pada
elektrokardiografi (EKG) : prognosis yang sangat baik
Pasien dengan riwayat keluarga kematian mendadak
jantung (SCD) atau simtomatik : prognosis yang lebih
buruk.
*Namun, setelah terapi definitif (ablasi) : prognosis
kembali sangat baik

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai