Tri Hastuti Nur R - 2
Tri Hastuti Nur R - 2
Kompete
nsi
Tenaga
Kesehat
an
Pembiaya
an
PeP
Akses
Layanan
Pencegahan
Kanker
Serviks
Fasilitas
Kesehat
an
(alkes)
Edukasi
TEMUAN PERSOALAN
Akses Layanan
Pencegahan
Kanker Serviks
Kompetensi Tenaga
Kesehatan
Minimnya tenaga kesehatan yang mampu
melakukan tes IVA/Pap Smear di Jawa, bahkan
kondisinya lebih buruk Aisyiyah di Sulawesi
Selatan (Bantaeng, Takalar, Pangkep).
Minimnya alokasi anggaran di Pemerintah Kabupaten
untuk melakukan pelatihan IVA/Pap Smear bagi tenaga
kesehatan. Di Blitar, terakhir tahun 2007 mereka
mendapatkan pelatihan dari Dinkes. Di Puskesmas di
Bantaeng, alat untuk melakukan IVA tersedia, tetapi
tidak ada tenakes yang dapat menggunakannya karena
belum memiliki kompetensi pemeriksaan IVA
Fasilitas Kesehatan
Belum semua
Puskesmas
memiliki alat untuk
melakukan IVA/Pap
Smear. Jika
tersedia, bahan
asam asetat dalam
kondisi kadaluarsa
karena jarang
digunakan seperti
terjadi di Cilacap.
Belum semua
kabupaten memiliki
fasilitas laboratorium
patologi anatomi
sehingga hasil pap
smear harus dibawa
hingga ke luar
kabupaten bahkan
harus ke provinsi
(Sulsel, Ngawi, Cilacap)
yang berdampak pada
lamanya hasil pap
smear keluar dan
tingginya biaya pap
smear.
Lanjutan
Layanan IVA/Pap Smear belum semua
tersedia di Puskesmas atau menjadi
layanan reguler Puskesmas sebagaimana
terjadi di Puskesmas Bantaeng, Takalar,
Pangkep, Cilacap, Ngawi, Cianjur, Cirebon,
Tegal, Blitar, Demak.
Edukasi
MINIMNYA EDUKASI PENCEGAHAN KANKER
SERVIKS
Program Pemeriksaan IVA/Pap Smear Gratis yang
dilakukan pemerintah tidak diikuti dengan kegiatan
edukasi sehingga capaian peserta tes IVA/Pap
Smear rendah sebagaimana terjadi di Cirebon, Kota
Tegal, Takalar, Bantaeng.
Idealnya, alokasi anggaran untuk preventif sebesar
70% dalam pembangunan kesehatan, tapi anggaran
preventif di Indonesia minim. Sebagian tenakes
menyatakan tidak afa budget untuk edukasi
lanjutan
Tantangan Edukasi
Malu
Khawatir
akan
ketahuan
penyakitnya
Pemahaman agama bahwa
vagina itu aurat sehingga
tidak boleh dibuka selain
untuk melahirkan (Cianjur)
Pembiayaan
Biaya pemeriksaan IVA dan Pap Smear belum terjangkau
khususnya warga perempuan miskin yang belum menjadi
peserta jaminan kesehatan
Pengalaman isyiyah
Penguatan
Kelembaga
an
Pemberday
aan di
Komunitas
Penguatan
leadership
Advokasi
Penguatan leadership
(Motivator dan Kader
isyiyah)
Kegiatan pemberdayaan
perempuan di komunitas
melalui edukasi tentang
kesehatan di Cirebon dan
Pangkep
Pendampingan kepesertaan
JKN untuk PBI
Mendorong Layanan
IVA
di Puskesmas
Aisyiyah Cilacap berhasil
mendorong adanya
layanan IVA di Puskesmas
Jeruk Legi 2, Kabupaten
Cilacap.
Lanjutan.
Aisyiyah bekerjasama dengan Pusat
Layanan Kesehatan mengadakan tes
IVA di Kab. Cianjur, Lamongan, Blitar,
Demak, Kota Tegal, Takalar, Pangkep,
dan Bantaeng, dari semula tidak
pernah menyediakan layanan tes IVA;
maupun menyediakan layanan tapi
jarang sekali perempuan yang
melakukan tes IVA (Cilacap dan
Ngawi).
Lanjutan..
Adanya MoU antara Pimpinan Aisyiyah
propinsi Jawa Timur dengan Dinas
Kesehatan untuk pencegahan CA
cervix dan CA payudara
Adanya MoU antara Pimpinan Aisyiyah
kabupaten Pangkep dengan bupati
untuk Pelayanan pemeriksaaan IVA di
pusat layanan kesehatan dasar
REKOMENDASI
Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk
pelatihan IVA dan Pap Smear bagi tenaga
kesehatan di Kabupaten, karena selama ini
jika ada berlangsung di tingkat provinsi
sehingga hanya sedikit tenaga kesehatan
yang bisa mengikuti
REKOMENDASI
Pemerintah menyediakan
alat kesehatan untuk tes
IVA/Pap Smear di
Puskesmas, dan
mengupayakan adanya
laboratorium patologis di
tingkat kabupaten
Pemerintah menyediakan
alokasi anggaran untuk
melakukan edukasi
pencegahan kanker
serviks di komunitas oleh
tenaga kesehatan
maupun kerjasama
dengan organisasi
masyarakat
REKOMENDASI
Pemerintah daerah
menetapkan harga tes
IVA/Pap Smear yang lebih
terjangkau bagi
perempuan
Pemerintah menyediakan
lebih banyak alokasi
anggaran bagi
pelaksanaan IVA secara
gratis khususnya bagi
warga kurang mampu
yang belum masuk
sebagai peserta JKN
REKOMENDASI
Pemerintah kabupaten
memastikan bahwa peserta JKN
Pemerintah Daerah
mengeluarkan kebijakan alokasi
APBD untuk membiayai warga
miskin yang belum terdaftar
sebagai peserta JKN-PBI
sehingga dapat menjadi
peserta JKN-PBI. Dengan
demikian perempuan dapat
mengakses layanan kespro
secara gratis (kasus di Ngawi
dan kebijakan pemerintah
propinsi Jawa Timur).
dapat mengakses layanan
IVA/Pap Smear secara gratis