Anda di halaman 1dari 27

Yosepin

TEHNIK
PLEBOTOMI

Phlebotomy

: proses mengeluarkan darah.


ada 3 macam cara memperoleh darah,
yaitu : tusukan vena (venipuncture),
o tusukan kulit (skinpuncture)
o tusukan arteri atau nadi.
o Venipuncture paling umum
dilakukan
Tujuan : mengumpulkan spesimen darah
untuk pengujian laboratorium

Umunya memakai vena median cubital, pada


anterior lengan (sisi dalam lipatan siku).
Vena ini terletak dekat dengan permukaan kulit,
cukup besar, dan tidak ada pasokan saraf besar.
Apabila tidak memungkinkan, vena chepalica
atau vena basilica
Venipuncture pada vena basilica harus
dilakukan dengan hati-hati karena letaknya
berdekatan dengan arteri brachialis dan syaraf
median.

Sebelum melakukan pungsi vena, perlu


diperhatikan:
1. Peralatan pungi vena
a. Tornoquet
b. Alat yang digunakan disesuaikan dengan
cara pengambilan pungsi vena :

Cara tabung vakum yang dianjurkan saat


ini
Semprit bila vena rapuh, atau halus
Wing needle biasa digunakan pada bayi
atau anak, dan orang tua yang vena kecil

2.Identitas pasien sangat perlu


Persiapan pasien
Dijelaskan singkat tindakan yang akan
dilakukan
Tanyakan ula ng persiapan pasien seperti
puasa, obat yang sementara diminum
Pasien rawat jalan disepakati untuk duduk,
dan rawat inap berbaring

PemilihanVena
Cari 3 vena yang paling mudah ditemukan di
daerah antikubiti dengancara melihat atau
dengan cara palpasi.
Vena mediana cubiti, paling dekat dengan
permukaan kulit, kurang berisiko, terfiksasi
baik
vena cephalica lateral
Basilica medial

Prosedur pungsi vena dengan


tabung vakum
Flebotomis harus memakai sarung tangan
Torniquet dipasang 7,5-10 cm diatas
bagian yang akan dilakukan tusukan
(hindari pemasangan di daerah luka dan
sisi lengan post mastektomi
Torniquet dipasang tidak lebih dari 1 menit
Kepalan tangan dapat membantu vena
tampak

Setelah vena yang akan ditusuk sudah


ditemukan, lakukan desinfeksi dengan kapas
alkohol 70% dengan gerakan melingkar dari
tengah ke tepi
Setelah kering ( 30 detik), dilakukan penusukan
dengan posisi lubang jarum ke arah atas dan
membentuk sudut 15-30 derajat terhadap kulit.
Apabila darah sudah mengalir ke tabung vakum,
maka torniquet dilepaskan dan pasien dianjurkan
untuk melepaskan genggamannya
Sampel dikoleksi ke dalam beberapa tabung
vakum sesuai form permintaan pemeriksaan

Melepaskan jarum harus perlahan-lahan, segera


tekan dengan kapas alkohol selama 3-5 menit
Plester pada luka bekas tusukan dan dapat dilepas
setelah 15 menit
Lepaskan jarum dari holdernya langsung ke dalam
kotak biohazard
Tabung vakum yang berisi darah segera diberi label
Buang bahan-bahan yang terkontaminasi seperti
kapas, tutup jarum ke dalam tempat yang disediakan
Serahkan spesimen ke laboratorium sesuai
persyaratan yang telah ditetapkan, lepaskan sarung
tangan dan cuci tangan

PROSEDUR PUNGSI VENA


DENGAN SEMPRIT
Dianjurkan untuk vena yang rapuh dan
mudah
kollaps bila diisap dengan tabung vakum
Contoh vena yang rapuh adalah pasien
kemoterapi
Semprit disiapkan dengan mengeluarkan
dari
plastiknya, kemudian pasang dan
kencangkan jarum pada semprit tanpa
membuka tutup jarum

Tarik pengisap untuk memeriksa kelancaran


dan pengisapan semprit
Pemasangan tornoquet dan pungsi vena
sama dengan cara tabung vakum

PROSEDUR PUNGSI VENA


DENGAN WING NEEDLE
Dilakukan pada pasien dengan vena yang
kecil, rapuh, anak kecil, i plastiknya ,
pasien kanker,
Wing needle yang biasa dipakai, ukuran:
23 gauga
Wing needle dikeluarkan dari plastiknya
lalu selang dirapikan/diluruskan, kemudian
hubungkan wing needle dengan holder
tabung atau dengan semprit

Pasang torniquet , dan pasein menekuk


telapak tangannya , kemudian pilih vena
yang akan dipunksi
Setelah didesinfeksi, maka jarum ditusuk
menghadap ke atas dengan posisi 10-15
derajat dari kulit.
Setelah terdorong darah, dorong tabung
vakum dan lepaskan torniquet segera
setelah darah mengalir.
Selanjutnya sama dengan cara tabung
vakum

Pengambilan darah
kapiler
Dilakukan pada :
bayi prematur,
pasien dengan luka bakar luas,
vena sulit ditemukan,
pasien dengan kecenderungan
trombosis,
obesitas,
pasien monitoring glukosa

Peralatan yang digunakan:


Lancet steril sekali pakai
Tabung penampung ukuran mikro
Tabung mikrohematokrit
Kapas alkohol 70%
handuk penghangat

Prosedur pengambilan darah


kapiler

Bagian kulit yang akan ditusuk dihangatkan


dulu dengan handuk hangat
Desinfeksi dengan alkohol 70%
Pilih jari yang akan ditusuk dan desinfeksi
Pegang jari pasien dengan ibu jari dan
telunjuk kita, dan tusuk bagian yang
dianjurkan
Khusus bayi < dari 6 bulan, pengambilan
darah kapiler di tumit yang diperbolehkan
(bagian lateral dan medial)

catatan
Jangan memeras-meras, untuk
mendapatkan banyak darah, karena
cairan jaringan akan ikut keluar
sehingga terjadi hemodilusi

Flebotomi Arteri
Dilakukan oleh tenaga terlatih
Tujuan flebotomi arteri:
Pemeriksaan gas darah dan pH darah untuk
mengetahui status respiratorius dan
keseimbanagan asam basa dalam tubuh
Kadar O2 dan CO2 dalam darah pada penyakit
paru, penyakit metabolisme dan penyakit
lainnya.

Indikasi
Untuk menilai tekanan parsial O2 dan CO2
Untuk menilai pH darah
Pemeriksaan analisa gas darah pada
pasien gangguan pernapasan berat yang
akut
Pengukuran pH darah, tekanan parsial O2
dan CO2 untuk status keseimbangan
asam basa dan pertukaran gas di dalam
tubuh

Kontra Indikasi

Defisiensi sirkulasi kolateral ekstremitas atas


bagian distal
Tidak terabanya denyut arteri radialis
Tes allen positif
Punksi arteri radialis sebaiknya tidak
dilakukan pada pasien dengan infeksi kulit
(selulitis)
Pasien yang mendapat terapi antikoagulan
(dengan koagulasi)

Hal yang perlu diperhatikan:


1. Tindakan pungsi arteri harus dilakukan oleh
perawat yang sudah terlatih
2. Spuit yang digunakan untuk mengambil darah
sebelumnya diberi heparin untuk mencegah darah
membeku
3. Perhatikan ambang nyeri pasien, apabila tidak
mampu mentoleransi nyeri, berikan anestesi lokal
4. Bila menggunakan arteri radialis, lakukan test allen
untuk mengetahui aliran kolateral arteri
5. Untuk memastikan apakah yang keluar darah vena
atau darah arteri, lihat darah yang keluar, apabila
keluar sendiri tanpa kita tarik berarti darah arteri

6. Apabila darah sudah berhasil diambil,


goyangkan spuit sehingga darah tercampur rata
dan tidak membeku
7. Lakukan penekanan yang lama pada bekas
area insersi (aliran arteri lebih deras daripada
vena).
8. Keluarkan udara dari spuit jika sudah berhasil
mengambil darah dan tutup ujung jarum dengan
karet atau gabus.
9. Ukur tanda vital (terutama suhu) sebelum darah
diambil
10. Segera kirim ke laboratorium ( sito )

Anda mungkin juga menyukai