OLEH:
KELOMPOK 2
DEFINISI
Tumor kulit dapat dibentuk dari berbagai jenis
sel dalam kulit seperti sel-sel epidermis dan
melanosit. Tumor- tumor ini dapat merupakan
tumor jinak atau ganas, dan dapat terlokalisir
dalam epidermis atau menembus ke dalam
dermis dan jaringan subkutan
ETIOLOGI
Faktor Luar
meliputi bahan karsinogen (zat kimia, cahaya
matahari, radiasi, lingkungan atau pekerjaan).
Faktor Dalam
meliputi: genetik, imunologi, ras dan jenis
kelamin.
GEJALA KLINIS
Rasa nyeri
Perubahan warna ( gelap, pucat, dan terang )
Ukuran membesar
Pelebarannya tak merata ke samping
Permukaan tak rata
Perdarahan ( walaupun karena trauma ringan )
Ulserasi / infeksi yang sulit sembuh.
PATOFISIOLOGI
PATHWAY
KLASIFIKASI
1.
a)
b)
c)
Tumor Ganas
2. TUMOR JINAK
Keratonis Seboroid: Bermanisfestasi sebagai
neoplasma mirip kutil, berwarna coklat sperti
dilekatkan pada permukaan epidermis
Keratonis Aktinik: Daerah yang terserang tampak
seperti lezi eritematosa, bersisik dan dengan permukaan
yang kasar.
Keratoakantoma : tumor yang berbentuk kubah
dengan bagian tengahnya berbentuk kawah atau
mengalami ulserasi.
Dermatofibroma, Akrokordon dan Keloid: nodul
coklat yang biasanya di temukan pada kaki, tubuh dan
lengan.
Tumor Jinak Pembuluh : Floriferasi kapiler-kapiler
matur yang menimbulkan perubahan warna menjadi
merah muda pada kulit bayi baru lahir disebut nevus
plammeus.
PENATALAKSANAAN
Eksisi bedah
Pembedahan Mikrografik
Bedah Elektro
Bedah Beku
Terapi Radiasi
PENGKAJIAN
2. DIAGNOSA
Nyeri berhubungan dengan pembentukan bula,
papula, lesi dan perubahan pigmen kulit
Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
pembentukan bula, papula, lesi dan perubahan
pigmen kulit
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan demam,
malaise, dan penurunan nafsu makan
Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri,
bau busuk, dan ansietas
Resiko infeksi berhubungan dengan
Pembentukan pus dan nekrosis jaringan kulit
LANJUTAN
Gangguan pola tidur berhubungan dengan nyeri,
bau busuk, dan ansietas ditandai dengan pasien
terus menerus terjaga, tidak mampu
menentukan kebutuhan waktu tidur; letargi;
tampak ada bayangan lengkaran gelap di bawah
mata; terus menerus menguap karena
mengantuk.
Resiko infeksi berhubungan dengan
Pembentukan pus dan nekrosis jaringan kulit
3. INTERVENSI
IMPLEMENTASI
5. EVALUASI
Dx 1: Nyeri berkurang/ terkontrol
Dx2 : Kerusakan integritas kulit dapat
ditangani.
Dx3 : Kebutuhan nutrisi terpenuhi
Dx 4: Kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi
Dx5 : Tidak terjadi infeksi
TERIMAKASIH