Anda di halaman 1dari 17

Tugas Mandiri Pancasila

Nama

: Rizal Fadhlurrahman

Npm

: 1102012250

No.

absen : 248

Kelompok 3

Kabupaten Halmahera Selatan

Arti Saruma di Logo


SARUMA bermakna:
"Tekad segenap unsur masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan untuk
mewujudkan semangat kebersamaan, kerukunan hidup beragama dan
bermasyarakat demi keutuhan dan kemakmuran Kabupaten halmahera Selatan
ke depan."

Sejarah
Pembentukan sejarah kerajaan Moloku di mulai pada tahun 1252 dengan Baab Mansur Malamo
sebagai penguasa I.
Berdasarkan Zeif Beztur Regeling Tahun 1930, Maluku Utara dibagi dalam 3 (tiga) Swapraja yaitu :
Kesultanan Ternate, Kesultanan Tidore, Kesultanan Bacan
Tiap Kesultanan dibagi menjadi distrik membawahi onder Distrik yang dikepalai oleh Holf, yang
diangkat dan diberhentikan oleh sultan yang bersangkutan.
Pada tahun 1957 lahirlah Undang-undang No 1 Tahun 1957 tentang pembagian wilayah
Pemerintahan menjadi Pemerintahan Swapraja yang dipimpin oleh Kepala Pemerintahan setempat
atau di sebut KPS.
Pada masa Inpassing pemerintahan pada tahun 1960, daerah-daerah di pecah dalam bentuk
distrik.
Perubahan pemerintah distrik di rubah menjadi Camat. Pada tahun 1957 camat Haerie menjadi
camat pertama di kecamatan Bacan, yang sekarang setelah lahirnya Undang-undang No. 1 tahun
2003 tentang pemekaran wilayah Kabupaten Maluku Utara, dimana Labuha sebagai ibukota
Kabupaten Halmahera Selatan, terdiri dari 9 (sembilan) Kecamatan yang dipimpin oleh Bupati.
Yang aktifias Pemerintahannya mulai berjalan pada tanggal 9 juni 2003.

Visi-Misi

Visi Kabupaten Halmahera Selatan


Mengantarkan Halmahera Selatan sebagai Kabupaten baru yang Bermoral
Agamis, Stabil dan Mandiri, Sehat dan Cerdas, Maju dan Sejahtera dalam
Kebersamaan Yang Adil pada Tahun 2010.

Visi-Misi
Misi Kabupaten Halmahera Selatan
Mengoptimalkan seluruh potensi daerah untuk mempertahankan keberlangsungan hidup
Kabupaten Halmahera Selatan.
Mengoptimalkan seluruh potensi daerah untuk membeina dan membangun moral anak bangsa di
negeri ini menjadi elemen positif yang menunjang Halmahera Selatan yang berkah, bermartabat
dan maju.
Mengoptimalkan seluruh potensi daerah untuk menjadi elemen utama sebagai akselerator
perubahan di era reformasi.
Mengoptimalkan seluruh potensi daerah untuk mempercepat pertumbuhan sumberdaya manusia
yang sehat dan cermat.
Mengoptimalkan seluruh potensi budaya untuk membina masyarakat agar memiliki ketahanan
yang kuta terhadap potensi konflik suku, agama, ras dan antar golongan (SARA).
Menjadikan Kabupaten Halmahera Selatan sebagai pilot poject sebuah model pemerintahan yang
hemat, bersih dan bebas korupsi.
Menyatukan seluruh kekuatan elemen sosial ekonomi budaya dan politik untuk bersama
membangun Halmahera Selatan dalam kebersamaan yang adil

Luas Wilayah dan Keadaan Geografis


Kabupaten Halmahera Selatan sebagai daerah otonom yang baru dimekarkan dari
Kabupaten Maluku Utara (sekarang Halmahera Barat) Provinsi Maluku Utara sesuai
UU Nomor 1 Tahun 2003, terletak antara 1260 45 bujur timur dan 1290 30 bujur
timur dan 00 30 lintang utara dan 20 00 lintang utara. Kabupaten Halmahera
Selatan terletak di kawasan timur Indonesia, tepatnya berbatasan dengan :
Sebelah utara dibatasi oleh Kota Tidore Kepulauan dan Kota Ternate.
Sebelah selatan dibatasi oleh Laut Seram.
Sebelah timur dibatasi oleh Laut Halmahera.
Sebelah barat dibatasi Laut Maluku.
Luas wilayah Kabupaten Halmahera Selatan adalah 40.236,72 Km2, yang terdiri
dari daratan seluas 8.779,32 Km2( 22% ) dan luas lautan sebesar 31.484,40
Km2(78%).

Luas Wilayah dan Keadaan Geografis

Wilayah Halmahera Selatan mempunyai 9 Kecamatan yang mencakup 194


Desa, yang terdiri dari :

1.

Kecamatan Pulau Makian : 22 Desa

2.

Kecamatan Kayoa : 26 Desa

3.

Kecamatan Gane Timur : 14 Desa

4.

Kecamatan Gane Barat: 37 Desa

5.

Kecamatan Obi Selatan : 7 Desa

6.

Kecamatan Obi : 13 Desa

7.

Kecamatan Bacan Timur : 20 Desa

Pulau terbesar di Kabupaten Halmahera Selatan adalah Pulau Obi, luas pulau
yang masuk dalam Kabupaten Halmahera Selatan adalah : 3.111 Km

Luas Wilayah dan Keadaan Geografis


Topograf
Jika dilihat dari sifat permukaan dan kemiringan ( Topografi ) di Kabupaten
Halmahera Selatan terdapat 4 kategori yaitu :

Tanah datar dengan kelas lereng 0-2% Seluas 107.874,05 Ha.

Tanah landai dengan kelas lereng 2-15% seluas 243.991,08 Ha.

Tanah agak curam kelas lereng 15-40% seluas 415.448,00 Ha.

Tanah curam dengan kelas lereng 40% seluas 137.144,05 Ha.

Adapun Jenis Tanah yang terdapat di Kabupaten Halmahera Selatan adalah :


1.

Jenis tanah kompleks terdapat padaObi bagian tengah

2.

Jenis tanah latosal terdapat pada : Gane Timur, Gane Barat, dan Bacan

3.

Jenis tanah regusol terdapat pada : Pulau makian, Pulau Obi pesisir utara

4.

Jenis tanah aluvial terdapat pada : Pulau Obi bagian barat

Luas Wilayah dan Keadaan Geografis

Kebudayaan
Berdasarkan lingkungan ekosistem kebudayaan, Penduduk Halmahera Selatan
mendiami beberapa pusat lingkungan kebudayaan seperti kebudayaan
masyarakat peladang serta pemburu yang masih sering berpindah tempat dan
kebudayaan pantai yang banyak dipengaruhi kebudayaan Islam yang kuat
serta kegiatan perdagangan yang menonjol. Penganut kebudayaan pantai ini
selain dipengaruhi kebudayaan Islam juga karena kegiatan perdagangan.
Mereka mengembangkan kebudayaan yang beorientasi pada perdagangan dan
semangat mengutamakan pendidikan agama dan hukum Islam serta
mengembangkan bentuk tari, musik dan kesusastraan sebagai unsur
pemersatu. Pengembangan masyarakat pesisir sebagai pusat-pusat
perdagangan juga menjadi pemicu pembangunan maka hal ini dapat
diperhatikan dan dikembangkan untuk pembangunan masyarakat pesisir

Pendidikan

Fasilitas pendidikan di Kabupaten Halmahera Selatan terdiri dari;

TK (pendidikan Prasekolah) 6 (enam) buah ( 1 (satu) negeri, 5 (lima) swasta);


SDN 254 (dua ratus lima puluh empat (240 (dua ratus empat puluh) buah negeri, 14 (empat
belas) buah swasta);
MI 13 (tiga belas) (2 (dua) buah negeri, 11 (sebelas) buah swasta);
SMP 39 (tiga puluh sembilan) buah (21 (dua puluh satu) Negeri, 18 (delapan belas) buah swasta);
MTS 18 ( delapan belas) buah swasta; SMA 15 (lima belas) buah ( 10 (sepuluh) buah negeri, 5
(lima) buah swasta);
SMK 3 (tiga) buah (2 (dua) buah negeri, 1 (satu) buah swasta)
MA 2 (dua) buah swasta),
dengan jumlah siswa seluruhnya sebanyak 45.552 siswa yang terdiri dari:
siswa tingkat SD sejumlah 33.433 siswa,
tingkat SLTP sejumlah 5.928 siswa dan
tingkat SLTA sejumlah 3.191 siswa,

Kondisi Kesehatan
jumlah bayi yang lahir hidup dan lahir mati pada rumah sakit, puskesmas dan
rumah bersalin di Kabupaten Halsel menunjukkan dari 697 kelahiran, 684 lahir
hidup dan 13 diantaranya lahir mati., angka lahir mati ini cukup besar.
Adapun jumlah anak yang mendapat vaksinasi
menurut data tahun 2003 dengan rincian vaksinasi BCG sebanyak 856 anak
atau 21,33 % dari total bayi yang semestinya mendapat vaksinisasi BCG,
vaksinisasi DPT I sebanyak 1.094 anak atau 28, 44 %, vaksinisasi polio 673
anak atau 14,22 %, vaksinisasi campak 773 anak atau 19,33 %.
Jumlah ibu hamil yang mendapat vaksinisasi TT I dari 4.376 ibu hamil yang
menjadi sasaran vaksinisasi hanya 1.025 ibu hamil atau 23 %, sementara itu
jumlah ibu yang mendapat vaksinisasi TT II ada 674 ibu hamil atau hanya 15 %
saja dari total yang seharusnya mendapatkan vaksinisas

Sumber Daya Alam


Potensi sumberdaya darat umumnya mencakup hasil hutan, perkebunan, pertanian dan
pertambangan. Sumber potensi dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kehutanan
Luas areal hutan diwilayah Halmahera Selatan 654.414 Ha terdiri dari hutan suaka alam
38.791 Ha, hutan lindung 64.754 Ha dan hutan produksi 550.000 Ha. Kurang lebih 200 ha
dari kawasan hutan produksi merupakan areal yang dapat dikonversi. Jenis kayu
didominasi oleh kelompok kayu Meranti.
b. Perkebunan
Perkebunan Halmahera Selatan sebagian besar merupakan perkebunan rakyat yang luas
arealnya 42.000 Ha dengan komoditas utama yaitu kelapa, cacao, cengkeh dan pala
dengan rincian sebagai berikut :
Kelapa : 32.592 Ha dengan produksi 29.254 ton/tahun
Cacao : 3.883 Ha dengan produksi 2.484 ton/tahun
Cengkeh : 3.070 Ha dengan produksi 1.500 ton/tahun
Pala : 2.349 Ha dengan produksi 899 ton/tahun

Sumber Daya Alam


c. Pertanian
Perkembangan pertanian di daerah ini mencapai luas areal 2000 Ha terdiri dari :
Padi Ladang 240 Ha dengan jumlah produksi 550 ton/tahun
Padi Sawah 100 Ha dengan jumlah produksi 40 ton/tahun
Jagung 207 Ha dengan jumlah produksi 435 ton/tahun
Ubi Kayu 797 Ha dengan jumlah produksi 7.400 ton/tahun
Ubi Jalar 230 Ha dengan jumlah produksi 3.160 ton/tahun
Kacang-kacangan 112 Ha dengan jumlah produksi 234 ton/tahun
Sayur-sayuran 100 Ha dengan jumlah produksi 1.000 ton/tahun
Buah-buhan seluas 300 ha dengan jumlah produksi 200 ton/tahun.
d. Peternakan
Perkembangan peternakan di daerah ini didominasi oleh :
Ternak Sapi 4.123 ekor dengan jumlah produksi daging 18 ton/tahun
Ternak Kambing 9.653 ekor dengan jumlah produksi daging 10 ton/tahun
Ternak Unggas 99.000 ekor dengan jumlah produksi 26 ton/tahun

Pariwisata
Terdapat peninggalan benda bersejarah dari Kesultanan Bacan yang sampai saat ini masih
dapat kita jumpai yakni Keraton, Mesjid Sultan dan Mahkota Sultan selain itu terdapat sebuah
benteng pertahanan peninggalan bangsa Portugis dan Belanda yaitu Benteng Barnevald.
Selain wisata sejarah, potensi yang dapat dikembangkan di Kabupaten Halmahera Selatan
adalah wisata bahari seperti :
Pantai Kupal dan Pantai Nusa Ra di Kecamatan Bacan,
Pantai Tawa di Kecamatan Bacan Timur,
Pantai Bobane Woka di Kecamatan Bacan Barat,
Pantai Ake Rica di Kecamatan Obi,
Pantai Oci Malako di Kecamatan Obi Selatan,
Pantai Koititi di Kecamatan Gane Barat,
Kepulauan Gura Ici di Kecamatan Kayoa,
Kepulauan Widi di Kecamatan Gane Timur,
Pantai Pawase di Kecamatan Makian serta pulau-pulau kecil yang tersebar di pesisir selatan
Pulau Halmahera.

Peluang Investasi
Bidang
Kehutanan dan Perkebunan

Perikanan dan Kelautan

Jenis Investasi
Kelapa Sawit (50.000 Ha)
Jarak Pagar (10.000 Ha)
Bandara Cargo
Pengembangan Sentra Industri Perikanan
Pengembangan Sekolah Berbasis Perikanan

Pertanian dan Peternakan

Pariwisata (Wisata Bahari)

Pertambangan dan Energi

Pemukiman dan Infrastruktur

Nilai Investasi
(Estimasi, Rp)
500 Milyar
100 Milyar
50 Milyar
50 Milyar
5 Milyar

Pengembangan Kawasan Peternakan Sapi Potong

30 Milyar

Pengembangan Perkebunan Kakao 500 Ha

10 Milyar

Pengembangan Wisata Bahari Pulau Widi

20 Milyar

Pengembangan Wisata Bahari Pulau Gonone

10 Milyar

Pengembangan Wisata Bahari Pulau Guraici

15 Milyar

Pengembangan PLTA
Pengembangan PLTPB (Panas Bumi)

100 Milyar

Eksploitasi Blok Halmahera (Minyak Bumi)

500 Milyar

Eksplorasi Batu Bara


Ring Road Pulau Bacan
Jalan Lintas Gane Barat-Gane Timur

200 Milyar
200 Milyar

Pembangunan Masjid Agung Halmahera Selatan

100 Milyar

100 Milyar
50 Milyar

Anda mungkin juga menyukai