Anda di halaman 1dari 21

Teknik Otopsi Forensik

Donald
Rinaldi

DEFINISI
Adalah pemeriksaan terhadap tubuh
mayat
Meliputi pemeriksaan thd tubuh bagian
luar maupun dalam dg tujuan menemukan
proses penyakit atau adanya cedera,
melakukan interpretasi atas penemuanpenemuan
tersebut,
menerangkan
penyebabnya serta mencari hubungan
sebab akibat antara kelainan-kelainan
yang
ditemukan
dengan
penyebab
kematian.

JENIS AUTOPSI
Autopsi Anatomik : untuk kepentingan
pendidikan,
mempelajari
susunan
tubuh
manusia yang normal (PPNo.18 Th.1981)
Autopsi Klinik : terhadap jenazah yang
dirawat tetapi kemudian meninggal dunia di
Rumah Sakit.
Menegakkan diagnosis
Proses perjalanan penyakit
Kelainan-kelainan patologik yang timbul
Menilai efektifitas terapi
Perlu ijin keluarga, bila terlantar tgg selama
2 hari.
Autopsi Forensik : untuk kepentingan
peradilan, membantu penegak hukum mencari

KEGUNAAN AUTOPSI FORENSIK


Membantu menentukan cara kematian
Wajar
Usia lanjut, Penyakit
Tidak wajar
Pembunuhan, Bunuh diri, Kecelakaan
Membantu mengungkap proses terjadinya
tindak pidana :
Kapan
Dimana
Senjata, benda, zat kimia yang digunakan
Cara melakukan
Sebab kematian
Membantu mengungkap identitas jenazah

TATALAKSANA AUTOPSI
FORENSIK
Diatur dalam KUHAP(ps.133, 134, 135,
136)
Permintaan diajukan secara tertulis.
Barang bukti (jenazah disertakan),
khusus bongkar kubur harus disebutkan
secara jelas dimana lokasinya.
Penyidik harus memberitahu pihak
keluarga.
Autopsi harus dilaksanakan sesegera
mungkin,
kecuali
bila
keluarga
berkeberatan
atau
keluarga
tidak
diketemukan,
autopsi
dilaksanakan
setelah menunggu 2 x 24 jam sejak
diterimanya surat permintaan.

PERSIAPAN SEBELUM AUTOPSI


Apakah surat-surat sudah lengkap ?
Apakah mayat yang akan diautopsi sudah
sesuai?
Apakah keterangan yang berhubungan
dengan terjadinya kematian sudah
lengkap ?
Apakah alat-alat yang diperlukan sudah
tersedia ?

HAL POKOK DALAM AUTOPSI


FORENSIK

Autopsi harus dilakukan sedini mungkin


Autopsi harus dilakukan lengkap
Autopsi dilakukan sendiri oleh dokter
Pemeriksaan dan pencatatan yang seteliti
mungkin

PENYEBAB, CARA DAN MEKANISME


KEMATIAN
Penyebab kematian
Penyakit atau cedera atau luka yang
bertanggung jawab atas terjadinya
kematian.
Cara kematian
Macam kejadian yang menimbulkan
penyebab kematian.
Mekanisme kematian
Gangguan fisiologik dan atau biologik
yang ditimbulkan oleh penyebab
kematian sedemikia rupa sehingga

LANGKAH AUTOPSI
Pemeriksaan Luar

Identitas Umum
Tanda pasti kematian
Tanda-tanda kekerasan
Tanda akhir kehidupan
Tanda-tanda penyakit

Pemeriksaan Dalam

Irisan
Pembukaan rongga-rongga tubuh
Pengeluaran organ-organ tubuh
Pemeriksaan organ-organ tubuh
Pengembalian organ-organ tubuh ke tempat semula
Penutupan dan jahit

Pemeriksaan Penunjang

Patologi Anatomi
Toksikologi
Serologi
Biologi Molekuler

PEMERIKSAAN LUAR

Label mayat
Tutup mayat
Bungkus mayat
Pakaian mayat
Perhiasan
Benda-benda di
samping mayat
Tanda-tanda pasti
kematian
Identifikasi umum
Identifikasi khusus
Pemeriksaan Rambut
Pemeriksaan mata

Pemeriksan daun
telinga
Pemeriksaan bibir
dan rongga mulut
Pemeriksaan alat
kelamin dan lubang
pelepasan
Pemeriksaan tandatanda akhir
kehidupan
Pemeriksaan tandatanda penyakit
Pemeriksaan
terhadap tanda-

PEMERIKSAAN TANDA-TANDA
KEKERASAN / LUKA

Jumlah
Letak luka
Bentuk luka
Ukuran luka
Sifat-sifat luka
Garis batas luka
Daerah di dalam garis batas luka
Daerah sekitar luka

TANDA-TANDA PASTI KEMATIAN

Lebam mayat
Kaku mayat
Suhu tubuh mayat
Pembusukan

BENTUK IRISAN
Incisi model huruf I
Incisi model huruf Y
Letak tinggi
Letak rendah

Incisi kulit di linea mediana


Incisi kulit kepala
Dewasa
Bayi

PENGELUARAN ORGAN-ORGAN
DALAM
TERBAGI DALAM 4 BLOK :
Isi rongga mulut, alat-alat leher dan isi
rongga dada.
Usus
Sisa isi rongga perut dan ronga pelvis
selain usus
Isi rongga kepala

PEMERIKSAAN ISI RONGGA KEPALA


Keadaan tulang tengkorak
Keadaan selaput pembngkus otak
Perdarahan intracranial
Epidural
Subdural
Subarachnoid
Intraserebal
Penampang otak
Irisan otak besar
Irisan otak kecil
Irisan batang otak

PEMERIKSAAN ALAT-ALAT
LEHER
Jejas jerat
Cekikan
Gantung
Resapan darah pada subkutis
Resapan darah pada trachea
Resapan darah pada esophagus
Patah tulang cincin tulang rawan
trachea
Patah tulang os hyoide

PEMERIKSAAN RONGGA
DADA
Isi rongga dada
Perlekatan paru-paru
Lebih seksama pada bayi
Bentuk dinding dada
Sela iga
Tepi paru-paru kanan dan kiri
terhadap jantung
Pemeriksaan morfologi paru
Tes apung paru

PEMERIKSAAN JANTUNG
Isi kandung jantung
Ukuran jatung normal sebesar
kepalan tinju tangan kanan.
Atherosklerosis pada Arteri koronaria
Baji mati jantung yang akut maupun
kronis
Pemeriksaan penampang jantung
dengan mengiris sesuai arah aliran
darah.
Perhatikan ukuran lingkar katup
jantung kanan dan kiri.

PEMERIKSAAN RONGGA
PERUT

Isi rongga perut


Keadaan lambung
Keadaan tirai usus
Keadaan usus dan penggantungnya
Keadaan hepar
Keadaan limpa
Keadaan pankreas
Keadaan ginjal
Jangan lupa keadaan ovarium, tuba
dan rahim pada wanita

Kegiatan Setelah Otopsi


Pertimbangkan pemeriksaan
penunjang
Patologi anatomi Formalin 10 %
Toksikologi
Alkohol absolut
Kembalikan organ ketempat semula
Tutup rongga-2 dengan jahitan
Jenazah dirawat seperlunya
kemudian diserahkan pada pihak
keluarga
Pembuatan Visum et repertum

Y
E
R
D ON

Anda mungkin juga menyukai