CA Mammae
CA Mammae
Suatu
Normalnya,
FACTOR RESIKO
SKENARIO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
ANAMNESIS
Identitas
Keluhan Utama
RPS : Lokasi (letaknya, di kuadran mana) , Onset (kapan
mulai timbul benjolan)
Kronologis : Bagaimana bisa diketahui (mungkin dari
sadari)
Apakah bertambah besar atau tetap, kalau bertambah
besar apakah bertambahnya dengan cepat
Apakah terasa sakit saat menjelang menstruasi
Apakah putting susu masuk ke dalam (sebelumnya tidak)
Apakah ada keluar darah / cairan dari putting susu
Warna kulit berubah
Gejala penyerta : apakah disertai demam, badan cepat
lelah, stamina turun drastic, BB turun
CONT
Cont
12. pertanyaan terarah mencari metastasis :
Kelenjar aksila : apakah ada benjolan pada aksila
Paru- paru : sesak napas, nyeri dada
Tulang belakang : nyeri punggung
Tulang lain (femur) : nyeri paha, fraktur patologis
Liver : cepat lelah, ikterus, lemas
HASIL ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
1.
2.
3.
Inform consent
Meminta penderita melepaskan pakaian dan
meminta untuk didampingi saksi (perawat/
suami)
Melakukan pemeriksaan tanpa sarung tangan
dan masker agar tangan lebih sensitive dan
memelihara kontak yang baik dengan
penderita
INSPEKSI
PALPASI
1.
2.
3.
4.
CONT
2.
3.
teraba kelenjar
.Jumlahnya
.Saling melekat / mobilitas
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Mammograf
Kelebihan mamografi adalah dapat menampilkan nodul yang sulit
dipalpasi atau terpalpasi atipikal menjadi gambar, dapat menemukan
lesi mammae yang tanpa nodul namun terdapat bercak
mikrokalsifikasi, dapat digunakan untuk analisis diagnostik dan
rujukan tindak lanjut. Ketepatan diagnostik sekitar 80%. 5
2. USG
Transduser frekuensi tinggi dan pemeriksaan dopler tidak hanya
dapat membedakan dengan sangat baik tumor kistik atau padat, tapi
juga dapat mengetahui pasokan darahnya serta kondisi jaringan
sekitarnya, menjadi dasar diagnosis yang sangat baik. 5
CONT
3. MRI mammae
Karena tumor mammae mengandung densitas
mikrovaskular abnormal, MRI mammae dengan kontras
memiliki sensitivitas dan spesifisitas tinggi dalam
diagnosis karsinoma mammae stadium dini. 5
4.Pemeriksaan biopsi
Cara biopsi dapat berupa biopsi eksisi atau insisi, tapi
umumnya dengan biopsi eksisi. Di RS yang menyediakan
dapat dilakukan pemeriksaan potong beku saat operasi.
Bila tak ada perlengkapan itu, untuk karsinoma mammae
yang dapat dioperasi tidak sesuai dilakukan insisi tumor,
untuk menghindari penyebaran iatrogenik tumor.
DIAGNOSIS
Stage
Tumor
Node
Metastases
Stage 0
Tis
N0
M0
Stage I
T1
N0
M0
T0
N1
M0
T1
N1
M0
T2
N0
M0
T2
N1
M0
T3
N0
M0
T0
N2
M0
T1
N2
M0
T2
N2
M0
T3
N1-2
M0
T4
N0
M0
T4
N1
M0
T4
N2
M0
Stage IIIC
Any T
N3
M0
Stage IV
Any T
Any N
M1
Stage IIA
Stage IIB
Stage IIIA
Stage IIIB
TNM
TNM
TNM
STADIUM 0
Disebut Ductal Carsinoma In Situ atau Noninvasive Cancer, yaitu kanker tidak menyebar
keluar dari pembuluh / saluran payudara dan
kelenjar-kelenjar (lobules) susu pada payudara
STADIUM I
STADIUM II A
STADIUM II B
Diameter tumor lebih
dari 2 cm tapi tidak
lebih dari 5 cm dan
terdapat metastasis
kelenjar limfe mobil di
fosa aksilar
ipsilateral.
Diameter tumor lebih
dari 5 cm, tetapi tidak
terdapat metastasis
kelenjar limfe
regional.
STADIUM III A
STADIUM III B
STADIUM III C
STADIUM IV
PENATALAKSANAAN
Operasi
Kemoterapi
Radiasi
Hormon
Terapi biologi
TERAPI BEDAH
CONT
2.Mastektomi radikal modifkasi :
Lingkup reseksi sama dengan teknik radikal, tapi
mempertahankan m. Pektoralis mayor dan minor (model
Auchincloss) atau mempertahankan m. Pektoralis mayor,
mereseksi m. Pektoralis minor (model Patey). Pola operasi ini
mempunyai kelebihan antara lain memacu pemulihan fungsi
pasca operasi, tapi sulit membersihkan kelenjar limfe aksilar
superior. Dewasa ini, mastektomi radikal modifikasi disebut
sebagai mastektomi radikal standar, luas digunakan secara klinis.
3. Mastektomi total :
Hanya membuang seluruh kelenjar mammae tanpa
membersihkan kelenjar limfe. Model operasi ini terutama untuk
karsinoma in situ atau pasien lanjut usia. 1
RADIOTERAPI
3 tujuan :
CONT
2.
Radioterapi adjuvan :
KEMOTERAPI
proses pemberianobat-obatananti kanker dalam
bentuk pil cair ataukapsulatau melalui infus
yang bertujuan membunuh sel kanker. Tidak
hanya sel kanker pada payudara, tapi juga di
seluruh tubuh. Efek dari kemoterapi adalah
pasien mengalami mual dan muntah serta
rambut rontok karena pengaruh obat-obatan
yang diberikan pada saat kemoterapi
TERAPI HORMONAL
Terapi hormonal terutama mencakup bedah dan terapi
hormon.
Terapi hormonal bedah terutama adalah ooforektomi
(disebut juga kastrasi) terhadap wanita pramenopause,
sedangkan adrenalektomi dan hipofisektomi sudah
ditinggalkan. Terapi hormonal medikamentosa yang
digunakan di klinis yang terutama adalah obat
antiestrogen. Tamoksifen merupakan penyekat reseptor
estrogen, mekanisme utamanya adalah berikatan dengan
reseptor estrogen secara kompetitif, menyekat transmisi
informasi ke dalam sel tumor sehingga berefek terapi.
Tamoksifen juga memiliki efek mirip estrogen, berefek
samping trombosis vena dalam, karsinoma endometrium
dan lain-lain. Sehingga perlu diperhatikan dan diperiksa
secara berkala.