Anda di halaman 1dari 52

AUTISME

OLEH
Dr. Mohammad Adnan, Sp.A

Definisi :
Austisme adalah gangguan
perkembangan pada anak
yang mencakup gangguan
interaksi sosial, komunikasi
dan perilaku.

Penyebab

- Masih belum jelas


- Faktor-faktor penyebab :
1. Genetik
: Adanya kelainan perilaku dlm
keluarga
seperti gangguan Cognitif,
bicara, dsb
2. Kelainan Medis
: - Tuberoselerosis, Fragyl X
Syndrome,
PKU.
3. Perinatal
: - Perdarahan Trimester I
- Rubella, Asphyxia.
4. Infeksi, Toxin, Logam berat.
5. Neuro Anatomi
: Perubahan selluler pada
Hipocampus
Amigdala atau
vermis cerebellum.
6. Imunologi
: Melibatkan Sitokin, Interferon, dll.

DX Autisme ditegakkan berdasarkan


Kriteria Diagnostic And Statistic Manual
Edisi IV yang di terbitkan oleh American
Psychiatric Association Tahun 1994.
Autisme tergabung dalam Pervassive
Developmental Disorder (PDD) yang
gejalanya muncul sebelum anak berusia
3 Tahun.
Pervassive berarti Gangguan tersebut
sangat
luas
dan
berat
yang
mempengaruhi
seseorang
secara
mendalam.

Beberapa gangguan yang tergabung dalam


PDD :
1.

Autistic Disorder :
- Gangguan interaksi sosial, Komunikasi dan bermain
imaginatif sebelum usia 3 tahun.
- Menunjukkan perilaku, minat dan aktivitas yang
stereotipik

2.

Asperger Disorder :
Gangguan interaksi sosial, minat dan aktifitas yang
terbatas tanpa disertai keterlambatan bahasa, dengan
IQ normal / diatas normal.

3.

Pervassive Developmental Disorder Not Other


Specified ( PDDNOS) :
Sering disebut Atypical Autism. Tidak memenuhi
kriteria diagnosa spesipik tetapi ada gangguan berat
dan pervassive pada satu type perilaku.

4.

Retts Disorder :
- Kelainan Progressive yang hanya ditemukan pada
anak
perempuan.
- Pada mulanya terlihat perkembangan normal lalu
terjadi
kemunduran berupa hilangnya fungsi
tangan diganti
dengan gerakan seperti mencuci
pada saat anak berusia
1 4 tahun.

5.

Childhood Disintegrative Disorder :


Perkembangan normal sampai usia 2 tahun disusul
hilangnya kemampuan.

GEJALA AUTISME
- Kasus-kasus awal yang dilaporkan
merupakan kasus Autisme Klassik dengan
gejala sangat berat, sebagian kasus tetap
Non Verbal dengan Intelligensia rendah.
- Secara klinis Autisme menunjukkan variasi
dari kasus yang mirip Autisme sampai
Autisme Infantil Klassik.
Semua kasus ini digolongkan dalam
Autistic Spectrum Disorder
- Gejala mulai tampak sebelum anak
berusia 3 tahun.

1. Gangguan Komunikasi Verbal / Non Verbal :


- Terlambat bicara atau tak dapat bicara,
- Mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat
dimengerti orang lain ( bahasa Planet ),
- Tidak mengerti dan tidak menggunakan
kata- kata dalam kontex yang sesuai,
- Bicara tidak untuk komunikasi,
- Meniru atau membeo ( Ekolalia )
Beberapa anak sangat pandai menirukan
lagu, nada
maupun kata-katanya tanpa
mengerti artinya,
- Bicara monoton seperti robot,
- Mimik datar.

2. Gangguan Interaksi Sosial :


- Menolak / menghindar untuk bertatap mata
- Tidak menoleh bila dipanggil ( seolah-olah tuli )
- Merasa tidak senang dan menolak jika dipeluk
- Tidak ada usaha untuk melakukan intertaksi
dengan orang lain
- Bila menginginkan sesuatu ia menarik tangan
orang lain terdekat dan mengharap tangan
tersebut melakukan sesuatu untuknya
- Bila didekati untuk bermain justru menjauh
- Tidak berbagi kesenangan dengan orang lain.

3.

Gangguan Perilaku :
- Umumnya tidak mengerti cara bermain
- Bermain sangat monoton dan stereotipik
- Bila sudah senang dengan satu mainan tidak
mau mainan lain dan cara bermainnya juga
aneh.
- Sering terpaku pada roda atau sesuatu yang
berputar
- Dapat memutar roda mobil-mobilan untuk
waktu yang
lama.
- Ada kelekatan pada benda tertentu
misalnya : tali, kartu,
kertas, gambar,
karet atau apa saja yang terus dipegang
dan dibawa kemana- mana.
- Sering memperhatikan jari-jarinya sendiri,
kipas angin yang berputar atau air yang
bergerak

- Adanya perilaku yang ritualistik: kalau


berpergian harus melalui route tertentu
- Anak dapat terlihat hiperaktip, tidak bisa
diam, lari sana-sini, melompat, berputarputar, memukul-mukul pintu atau meja,
mengulangulang gerakan tertentu.
- Kadang-kadang terlihat perilaku self
Injury :
memukul kepala sendiri,
membenturkan kepala
ke dinding.
- Gejala hiperaktip ini sering dikelirukan
dengan
ADHD
- Kadang-kadang anak diam duduk bengong
dengan tatap muka kosong ( mirip
ABSENS )
- Bermain monoton kurang variatif.

4.

Gangguan Emosi :
- Tidak ada atau kurangnya rasa Empaty :
Melihat anak menangis bukan merasa
kasihan, melainkan merasa terganggu dan
anak tersebut didekati dan dipukul.
- Tertawa-tawa sendiri
- Kadang mengamuk tak terkendali
( Temper tantrum ), terutama bila tidak
mendapat
apa yang diinginkan,
bahkan bisa menjadi
Aggressive dan
Destruktip.

5. Gangguan Persepsi Sensoris


( Penginderaan ) :
- Mencium cium, Menggigit atau
menjilat mainan atau benda apa saja
- Bila mendengar suara keras langsung
menutup telinga
- Tidak menyukai rabaan atau pelukan
- Bila digendong, mbrosot
- Merasa tidak nyaman memakai
pakaian dari bahan tertentu.

KLASIFIKASI AUTISME MENURUT INTERAKSI SOSIAL

1. Grup Aloop
- Menunjukkan ciri yang sangat sesuai

dengan
diskripsi Autisme Infantil
Klassik oleh Leo Kanner 1943
Mereka
menutup
diri
untuk
berinteraksi
dengan orang lain
- Menghindar kontak fisik dan sosial,
walaupun kadang-kadang masih mau
bermain secara fisik
- Kadang masih mendekati orang lain
untuk
makan,
atau
duduk
dipangkuan
sebentar
kemudian
berdiri tanpa
memperlihatkan mimik apapun

- Keengganan berinteraksi lebih nyata


terhadap
anak
sebaya dibanding
terhadap orang tuanya
- Komunikasi verbal dan non verbal
sangat
terganggu
- Mereka seperti anak tuli, tetapi bila
mendengar sesuatu yang disukai
akan
bereaksi cepat
- Sering menunjukkan berbagai gangguan
menetap, seperti Ekolalia,dan bahasa
Planet
- Tidak menggunakan kata-kata dalam
konteks yang benar sebagai
sarana
interaksi
sosial

Keengganan berinteraksi sudah terlihat


sejak
dini yaitu :
* Anak < 1 tahun, seperti tidak membutuhkan
orang
lain, sangat tenang, sangat sedikit
melakukan
komunikasi 2 arah,
menggumam
sangat terbatas, tidak mengulurkan tangan
untuk di peluk
* Umur 10 - 12 bulan, tidak
membagi
kesenangan dan minat dengan
orang lain,
tidak menunjuk untuk meminta suatu benda
* Tidak berusaha untuk meminta orang tuanya
untuk melihat kesuatu benda yang menarik
* Tidak menunjukkan kontak mata, mimik, serta
aktivitas lain seperti melambai, mengangguk
atau
menyentuh orang lain untuk menarik
perhatian.

- Saat sudah berjalan :


* Sering berjalan jinjit dengan gerakan yang
cepat
*
Tidak membawa benda yang menarik untuk
diperlihatkan kepada orang tuanya
* Tidak bermain mengikuti orang tuanya
*
Tidak
peduli
bila
orang
tuanya
meninggalkannya atau baru datang
* Tidak membutuhkan belaian bila sakit atau
terganggu
* Kadang menunjukkan senyum yang menetap
(
Fixed Smile )
*
Sulit meniru suatu gerakan yang bermakna,
bisa
bertepuk bila tangan dipegang, tetapi
tidak bisa
meniru secara spontan
*
Senang melakukan gerakan yang berulang /
Stereotipik
sampai berjam-jam
* Tidak peduli dengan aktivitas lain disekitarnya

* Gerakan Stereotipik bisa sangat sederhana, seperti


menggerak
gerakan jari didepan mata, loncat-loncat,
atau memutar-mutar suatu benda
* Bila menjadi besar gerakan Stereotipik menjadi
komplex,
misalnya mengumpulkan benda- benda
tertentu seperti kaleng, kotak dan
menderetkannya
dalam urutan yang sangat teratur, mempunyai suatu
ritual yang menetap, berjalan pada route yang tetap.
* Suka memanjat tanpa kenal bahaya
*
Perilaku
buruk
kadang
timbul
seperti
Tantrum,Agresive,
Destruktif,
tidak
bisa
diam,
menjerit-jerit, lari-lari, dsb
* Tidak mengerti aturan sosial, mana boleh, mana tidak
* Dapat tertawa/ menangis tanpa sebab yang jelas
* 6 % anak ini dapat menunjukkan kemampuan yang
menonjol disuatu bidang misalnya menggambar,
berhitung, musik, dsb

2.

Grup Pasip
- Grup ini tidak berinteraksi spontan, tetapi tidak
menolak usaha interaksi oleh orang lain
- Kadang dapat memperlihatkan rasa senang
- Dapat diajak bermain bersama tetapi pasip
- Dapat meniru walaupun tanpa pengertian yang
baik
- Kemampuan verbal berkembang lebih baik
tetapi menunjukkan ciri Autis
- Bicara dapat panjang tetapi sering berulang
dan
subjeknya terbatas
- Ciri-ciri pada grup Aloop dapat ditemukan tetapi
lebih ringan
- Bisa masuk sekolah biasa bila IQ cukup tinggi
- Sering tidak terdiagnosa secara dini

3. Grup Aktip tetapi Aneh :

- Anak ini mendekati orang lain, mencoba


berkata atau bertanya tetapi bukan untuk
interaksi sosial
timbal balik
- Kemampuan bicara lebih baik dari grup lainnya
tetapi ditandai keterlambatan bicara dan ciri aneh
lainnya
- Bicaranya aneh karena hanya mengucapkan
katakata atau kalimat yang didengarnya
sebelumnya tanpa memandang situasi dan tanpa
pengertian
- Intonasi monoton
- Komunikasi non verbal : mimik terbatas, kontak
mata tidak
sesuai kadang bahkan terlalu lama

- Cara bermain berulang, Stereotipik tetapi


seolah- olah ada imaginasi
- Senang dengan komputer atau tv
- Minatnya bisa sangat beragam, minatnya
sendiri bukan abnormal, tetapi keterpakuan
terhadap
minat tersebut menyebabkan
anak mengabaikan hal -hal yang lain
- Ada kecendrungan mempunyai gangguan
motorik seperti keseimbangan, cara
melangkah
dan posisi aneh
- Grup ini lebih mirip dengan Asperger atau
Atypical Autistic Disorder

Perubahan dengan umur :


- Pada anak remaja 20% dapat berubah
dari Aloop menjadi Pasip atau Aktip
tetapi Aneh
- Sebagian lain makin menjadi Aloop
- Perilaku buruk cenderung berkurang
pada remaja

Pembagian Lain :
Golberg membagi Autisme menjadi :
1. Autisme Klassik : Sudah menunjukkan gejala sejak
bayi
2. Sindrome Autis :
Ditujukan
pada
anak-anak
yang
awalnya
menunjukkan perkembangan normal sampai usia 1518 bulan, lalu
mengalami kemunduran
- Perkembangan motorik normal, kecerdasan normal
bahkan bisa lebih dari normal
- Jumlah yang mengalami Retardasi mental lebih
sedikit dibanding Autisme Klassik
- Dapat berbicara sedikit tetapi tiba-tiba bicara hilang
dan mulai menarik diri
- Dapat lebih diam atau lebih hiperaktip
- Perilaku memuaskan diri sendiri seperti Flapping,
loncat-loncat, berputar putar, membenturkan
kepala mulai muncul
- Gangguan perilaku ini bila tidak dilakukan intervensi
dapat menjadi progressive

MULTIPLE SYSTEM DEVELOPMENTAL


DISORDER (MSDD)
- Banyak anak 0-3 tahun yang menunjukkan gejala
Autisme ringan. Banyak diantara anak-anak ini
berbicara bersekolah seperti anak normal
- Kelompok ini disebut Zero To Three Diagnostic
Classification Of Mental Health And Developmental
Disorder Of Infancy And Early Childhood atau
disebut juga Multisystem Developmental Disorder
DC : 0-3
(MSDD-D:0-3)
- Dx tidak dapat ditegakkan dengan cepat, harus
melalui observasi berulang. Ditegakkan bersama
orang tua dengan memperhatikan dinamika
hubungan
anak
dengan
pengasuh
dan
lingkungannya
- Gangguan MSDD tidak permanent seperti pada ASD,
terbuka untuk perubahan dan perkembangan

- MSDD ditandai oleh berbagai gejala :


1. Gangguan bermakna tetapi tidak lengkap dalam
kesanggupan untuk melakukan dan
mempertahankan hubungan emosional dan sosial
dengan pengasuhnya.
2. Gangguan bermakna dalam melakukan,
mempertahankan atau mengembangkan
komunikasi
3. Gangguan bermakna dalam Auditory Prossesing
4. Gangguan bermakna dalam Prosessing
berbagai
sensasi lain atau perencanaan
gerakan.

Mengenal Autisme Secara Dini


1.
2.

Sediakan tabel perkembangan bicara yang normal


Sediakan tabel tanda bahaya gangguan bicara.
Dengan tabel ini dapat menentukan kapan intervensi
dilakukan.
American Academy Of Neurology dan The Child
Neurology Sociaty Menyatakan evaluasi lebih
mendalam terhadap kemungkinan Autisme harus
dilakukan bila :
- Anak tidak menunjukkan Babling, menunjuk atau
mimik yang baik pada umur 12 bulan
- Tidak ada kata pada umur 16 bulan
- Tidak ada 2 kata spontan pada umur 2 tahun
- Kehilangan kemampuan bicara dan interaksi sosial
pada semua umur

3.

Screning gangguan perkembangan secara rutin


terhadap semua anak
Contoh screning :
1. Prescrening Developmental Questioner
2. Age and Stage Questioner
3. Age and Stage Sosial & Emotional
4. Pervassive Developmental Disorder Screning
Test
5. Barley Infant Neuro Developmental Screning
6. Tempramen and Behavioral Assesment
7. Child Behavior Check List

ASSESMENT :
Bila anak tidak lulus screning harus
dilakukan Assesment terhadap
kemungkinan Autisme.
Dx akhir dan evaluasi sebaiknya
ditegakkan oleh suatu team yang
berpengalaman tdd : Spesialis Anak,
Neurologi Anak, Ahli Perkembangan,
Psycholog, Psychiater Anak dan Ahli
Terapi wicara

Dalam evaluasi harus diperhatikan riwayat


kehamilan, persalinan dan perkembangan,
riwayat keluarga, hiperaktivitas, kesulitan
belajar, dsb.
Ahli anak mencari adanya kelainan medis
yang
menyumbang
terjadinya
keterlambatan
atau
penyimpangan
perkembangan
Komunikasi non verbal merupakan ciri awal.
Evaluasi
perkembangan
meliputi
perkembangan
motor
halus,
kasar,
kemampuan berbahasa, kemampuan sosial
dan emosi serta kemampuan bermain.

Pemeriksaan Penunjang :
1. Pemeriksaan Pendengaran dengan BERA
2. MRI, CT Scan atas indikasi
3. EEG bila diduga ada epilepsi (25% Autisme
juga Epilepsi)
4. Pemeriksaan Keracunan Pb bila ada
kecurigaan
5. Pemeriksan genetik bila diperlukan
Prognosa :
Tergantung beratnya gejala, tingginya
intelligensia dan umur saat Dx makin muda
makin baik

Therapy :
1. Psychotropica : Haldol, Risperdal,
Melleril
- Buspar, Clobazam
- Prozal, Tofranil
- Luminal, Tegretol, Dilantin
- Ritalin
Obat-obat tersebut berguna untuk
menurunkan gejala-gejala Hiperaktivitas,
perhatian yang singkat, impulsivitas,
gerakan Stereotipik, Self Injury, Gangguan
tidur, Kecemasan, Obsesi kompulsi dan
Mood yang labil.

2.

Terapi Perilaku :
Tujuan Terapi Perilaku :
Mengurangi /
menghilangkan
perilaku berlebihan, memunculkan
perilaku yang kurang.

Terapi Perilaku, antara lain :


1. Aplied Behavioral Analysis ( ABA )
- Anak dilatih selama 40 minggu, 2-3
jam/hari
- Orang tua diberitahu cara-cara melatih
dirumah
- Materi yang diberikan mencakup :
1. Kemampuan memperhatikan
2. Kemampuan meniru ( imitasi )
3. Kemampuan pemahaman dg cara
identifikasi :
memegang, melihat, menjilat
4. Kemampuan bahasa pengungkapan :
menjawab
pertanyaan
5. Persiapan akademis : mengenal warna,
bentuk,
huruf, angka, memasang
6. Bina diri

2. Multi Sensoris Terintegrasi :


Pada sistem ini anak diberi rangsangan dan dilihat
responnya.
Rangsangan antara lain :
1. Auditory Therapy : misalnya anak diberi
Headphone, diputarkan lagu atau suara. Dalam
beberapa hari anak mulai bisa mengulang suara
atau lagu yang didengarkan.
2. Vision Therapy :
- Main senter ditempat gelap, membuat macammacam bentuk, huruf, angka dsb
dengan senter
- Buat tanda dikertas, minta anak menjalankan
mobil-mobilan melewati tanda tsb
3. Vestibular Therapy :
- Lompat-lompat pada permukaan stabil / tidak stabil
- Berputar-putar dalam ban
- Kursi goyang, naik turun tangga

4. Proprioceptive :
- Bawa beban : buku, keranjang baju, dsb
- Mendorong / menarik
- Menggelantung di pohon
- Menekuk / meluruskan sendi
- Menuangkan pasir / biji-bijian
5. Physical Therapy :
a. Motorhalus
: - Memindahkan tepung dengan
sendok
- Manipulasi benda / kotak-kotak kecil
- Memotong kertas, menggambar
pegang pensil,
menempel
b. Motor Planning
: - Lompat dari meja ke tanda pada
matras di lantai
- Menggerakkan kaki dengan
ritme
teratur
- Menirukan jalannya binatang
- Menyepak bola kesasaran
c. Koordanasi Bilateral : - Melompat dan menangkap bola
dengan tangan
- Menggulung Adonan / malam

Lampiran I :
Kriteria diagnostik autisme menurut DSM-IV-APA
1994.
A. A total six (or more) item from 1, 2 and 3 with
at least two from 1 and one each from 2 and 3.
1.

Qualitative impairment in social interaction as


manifest by at least two of the following :
a. Mark impairment in the use of multiple non
verbal behavior such as eye to eye gaze, facial
expression, body postural and gesture to regulate
social interaction.
b. Failure to develop peer relationship apropriate to
developmental level.
c. A lack of spontanious seeking to share enjoiment,
interst or achievement with other people. (Lack
of showing, bringing or pointing out object of
interrest).
d. Lack of social or emotional reciprocity

2.

Qualitative impairment in communication as


manifasted by at least one of the following :
a. Delay in or total lack of development of spoken
language (not accompanied by an attampt to
compensate through alternative modes of
communication such as gesture or mime).
b. In individual with adequate speech, marked
impairment in the ability to initiate or sustain a
conversation with others.
c. Stereotyped an repetitive use of language or
Idiosyncratic language.
d. Lack of varied spontanious make believe play or
social imitative play appropriate to developmental
level.

3.

Restricted repetitive and stereotyped patterns of


behavior, interest, and activities, as manifested by at
least one of the following :
a. Encompassing preocupation with one or more
stereotaped and restricted patterns of interest that
is abnormal either in intensity or focus.
b. Apparently in flexible adherence to specific non
functional routines or rituals.
c. Stereotyped and repetitive motor mannerism (hand
or finger flapping or twisting or complex whole body
movements).
d. Persistent preoccupation with parts of object.

B. Delay or abnormal functioning in at least one


of the following areas, with onset prior to age
3 years :
1. Social interaction.
2. Language as used in social communication.
3. Symbolic or imaginative play.
C. The disturbance is not better accounted for
by Retts disorder or Child hood disintegrative
disorder.

Lampiran II
Tanda bahaya gangguan komunikasi
Umur
4-6
bulan
6 bulan
8 -10
bulan

Tanda bahaya
Tidak meniru suara yang
dikeluarkan.
Tidak tertawa atau mengoceh
8 bulan : tidak mengeluarkan suara
untuk
menarik perhatian anda.
10 bulan : tidak bereaksi bila
dipanggil namanya.
9 - 10 bulan : tidak memperlihatkan
emosi

Umur
12 15
bulan

Tanda bahaya
12 bulan : - tidak menunjukkan mimik.
- tidak menggunakan
beberapa
bunyi,
mis : baba, dada
- tidak menunjukkan usaha
komunikasi bila
memerlukan
sesuatu.
15 bulan : - tidak mengerti dan
bereaksi terhadap
kata tidak boleh atau
daag
- Tidak memperlihatkan 6
mimik

Umur
18 - 24
bulan

Tanda bahaya
18 bulan
: Tidak mengucapkan 6 - 10
kata
18 - 20 bulan : Tidak menunjuk ke sesuatu
yang menarik

21 bulan

24 bulan

perhatian
misalnya burung atau pesawat
terbang.
: - Tidak dapat mengikuti
perintah sederhana
- Tidak melakukan aktifitas
misalnya main
boneka, mencuci tangan.
: - belum dapat merangkai 2
kata menjadi

Umur
30 - 36
bulan

Tanda bahaya
30 bulan : tidak dapat dimengerti
oleh
anggota keluarga.
36 bulan : tidak menggunakan
kalimat
sederhana, tidak
mengajukan
pertanyaan, tidak dapat
dimengerti oleh orang yang
bukan anggota keluarga.

Umur
3-4
tahun

3 tahun
kalimat.

Tanda bahaya
: - Tidak mengucapkan
- Tidak mengerti perintah

verbal.
- Tidak ada minat untuk
bermain
dengan anak lain
3 tahun : Tidak menyelesaikan kata
misalnya aya bukan ayah.
4 tahun
: - Masih gagap.
- Tidak dapat dimengerti
secara
lengkap.

Lampiran III
Pervasive Developmental Disorder Screenig
Test (PDDST)
Ya Tida
k
1. Apakah anak anda sering
terlihat bosan atau tidak
berminat terhadap
pembicaraan atau suatu
aktifitas di sekitarnya?
2. Apakah anak anda sering
mengerjakan suatu pekerjaan
atau bermain dengan suatu
benda, yang dilakukannya
berulang - ulang dalam waktu
yang lama sehingga anda

Ya
3.

4.

Apakah anda
memperhatikan bahwa
anak anda dapat sangat
awas terhadap suara
tertentu misalnya iklan di
TV, tetapi seperti tidak
mendengar suara lain yang
sama kerasnya, dan tidak
menoleh bila dipanggil?
Apakah anda merasa
bahwa perkembangan anak
anda agak lambat karena ia
tidak dapat melakukan
suatu tahapan

Tidak

Ya
5.

6.

Apakah anak anda tidak


berminat terhadap mainan
hampir sepanjang
waktunya, atau hanya
bermain sepanjang
waktunya dengan satu atau
dua mainan yang
disukainya saja?
Apakah anak anda sangat
menyukai secara aneh
suatu benda, misalnya
meraba - raba berbagai
tekstur seperti karpet atau

Tida
k

Ya
Apakah anak anda senang
memperhatikan dan
bermain dengan jari
jarinya?
9. Apakah anak anda belum
dapat menyatakan
keinginannya baik dengan
menggunakan kata - kata
atau dengan menunjuk
menggunakan jarinya?
10. Apakah anak anda seperti
tidak mempunyai rasa takut
terhadap benda atau
8.

Tida
k

Ya
11. Apakah

bayi anda tampaknya


tidak berminat untuk belajar
bicara?
12. Apakah anak anda suka
digelitik dan berlari bersama,
tetapi tidak menyukai bermain
ciluk ba?
13. Bila anda mencoba menarik
perhatiannya, apakah kadang
anda merasa bahwa ia
menghindari menatap mata
anda?
14. Apakah ia menghindari boneka

Tida
k

Ya
16. Apakah

ia terpesona pada
sesuatu yang bergerak,
misalnya membuka buka
halaman buku, menuang pasir,
memutar roda atau
memperhatikan gerakan air?
17. Apakah ia tidak berminat
untuk bermain boneka atau
mainan berbulu?
18. Apakah kadang kadang
suasana hatinya berubah tiba
tiba tanpa alasan yang jelas?
19. Apakah anda merasa bahwa
kadang kadang anak anda

Tidak

Ya
20. Apakah

ia pernah berhenti
menggunakan mimik yang
sudah pernah di kuasainya
seperti melambaikan tangan
untuk menyatakan da-dah,
mencium pipi atau
menggoyangkan kepala untuk
menyatakan tidak?
21. Apakah ia mengalami kesulitan
untuk bermain dengan mainan
baru, walaupun setelah
terbiasa ia dapat bermain
dengan mainan tersebut?

Tida
k

Ya

Tida
k

23. Apakah

anak anda sering


melambaikan tangan ke atas
dan ke bawah seperti
melambai-lambai bila merasa
Jumlah ganjil :
senang?
Jumlah
genap :
Penafsiran :
Bila ada 3 atau lebih jawaban Ya untuk nomor
ganjil, anak harus diperiksa lebih lanjut untuk
menentukan apakah ia mengalamai autisme
Bila ada 3 atau lebih jawaban Ya pada nomor genap,
anak harus diperiksa apakah ia mengalami
gangguan perkembangan selain autisme

Anda mungkin juga menyukai