Anda di halaman 1dari 13

Anemia

Preseptor:
Indra Wijaya, dr., SpPD-KHOM
Dr. Ria Bandiara, dr., SpPD-KGH

Disusun oleh :
Ressa Novita Afandi 130112140563

ANEMIA
Suatu keadaan dimana terdapat
konsentrasi hemoglobin ( Hb ) < 14 g /
dL atau hematokrit ( Ht ) < 42 % pada
laki-laki dewasa , Hb < 12 g /dL atau Ht
< 37 % pada wanita dewasa.

PENDEKATAN DIAGNOSIS
ANEMIA - ANAMNESIS
Pada anemia ringan, pasien sering tidak
memberi keluhan atau gejala. Mereka
mungkin mengeluh kelelahan, dispnea
dan palpitasi setelah melakukan aktivitas.
Pasien anemia berat sering memberi
gejala pada istirahat dan tidak mampu
melakukan aktivitas berlebih.
Biasanya kelainan hemodinamik muncul
pada Hb<7 g/dl

Gejala umum anemia:


Rasa lemah, Lesu, Cepat lelah, sulit berkonsentrasi
Pusing
Nyeri kepala
Sinkope
Tinnitus
Vertigo
Mata berkunang-kunang
Kaki terasa dingin
Sesak nafas
Dispepsia

Berdasarkan onset
Anemia yang timbul cepat (dalam hari hingga minggu)
Perdarahan akut
Anemia hemolitik yang didapat
Anemia akibat leukemia akut
Krisis aplastik pada anemia hemolitik kronik
Anemia yang timbul pelan-pelan
Anemia defisiensi besi
Anemia defisiensi folat atau vit B12
Anemia akibat penyakit kronik
Anemia hemolitik kronik kongenital

PENDEKATAN DIAGNOSIS
ANEMIA PEMERIKSAAN FISIS

Pucat (paling baik dicari pada telapak tangan atau


jaringan nonkutan seperti membran mukosa mulut,
bantalan kuku dan konjungtiva palpebra)

Gejala khas:
Anemia defisiensi besi disfagia, atrofi papil lidah,
stomatitis angularis, dan kuku sendok (koilonychia)
Anemia megaloblastik glositis, gangguan neurologic
pada defisiensi vitamin B12
Anemia hemolitik ikterus, splenomegaly dan
hepatomegaly
Anemia aplastik perdarahan dan tanda-tanda infeksi

PENDEKATAN DIAGNOSIS ANEMIA


PEMERIKSAAN PENUNJANG
1)
2)

3)

4)

screening test Hb, indeks eritrosit,


dan hapus darah tepi
pemeriksaan darah seri anemia
hitung leukosit, trombosit, hitung
retikulosit, dan laju endap darah.
pemeriksaan sumsum tulang
mengetahui keadaan sistem
hematopoiesis
pemeriksaan khusus

Pemeriksaan khusus:
Anemia defisiensi besi: serum iron, TIBC (total
iron binding capacity), saturasi transferrin,
protoporfirin eritrosit, serum ferritin, reseptor
transferrin, dan pengecatan besi pada sumsum
tulang (Perls stain)
Anemia megaloblastik: folat serum, vit B12
serum, tes supresi deoksiuridin, dan tes Shiling
Anemia hemolitik: bilirubin serum, tes Coomb,
elektroforesis Hb, dan lainnya
Anamia aplastik: biopsi sumsum tulang

DAFTAR PUSTAKA
Adamson WJ et al, 2005, Anemia and Polycythemia in
Harrisons Principles of Internal Medicine 16 th edition ;
NewYork : McGraw Hill.
Adamson, John W, 2005, Iron Deficiency and Other
Hypoproliferative Anemias in Harrisons Principles of
Internal Medicine 16th edition ; NewYork : McGraw Hill.
Bakta I Made, dkk, 2006, Anemia Defisiensi Besi dalam Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II edisi IV ; Jakarta : FKUI.
Supandiman I dan Fadjari H, 2006, Anemia Pada Penyakit
Kronis dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid II edisi IV ;
Jakarta : FKUI.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. PAPDI 2009. Hematologi,
Pendekatan Terhadap Pasien Anemia. 1109-1115.

Anda mungkin juga menyukai