ANAK
Ali imran Zainuddin
Aswal Basuki
Achmad Yusuf Toba
C111 11 104
C111 11 180
C111 11 194
Pembimbing :
dr. Dewi Lestari
DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN THT-KL
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Sinus Paranasalis
EPIDEMIOLOGI
Insidens rhinosinusitis bakterial yang
sesungguhnya
tidak
diketahui.
Salesma
( inflamasi infeksi virus) dan rhinis alergi
(inflamasi
alergi)
merupakan
faktor
predisoposisi utama terjadinya rhinosinusitis
pada berbagai rentang usia.
DEFINISI
Rinosinusitis didefinisikan sebagai sebuah
inflamasi lapisan mukosa di saluran hidung
dan sinus paranasalis
ETIOLOGI
Pada rinosinusitis akut :
- infeksi virus dan
- bakteri patogen
rinosinusitis kronik : bersifat multifaktorial dan
belum
sepenuhnya diketahui
PATOFISIOLOGI
Infeksi mukosa hidung
edema
mukosa KOM
obstruksi ostium
terganggunya
drainase dan ventilasi sinus
multiplikasi bakteri di sinus
poli microbial
infection resistensi kuman dan
efektivitas
antibiotik mencapai sinus
metaplasi mucosa sinus dari epitel
kolumnar bersilia menjadi mucus secreting
goblet cell
efusi sinus
DIAGNOSIS
Anamnesis : mencakup durasi keluhan, lokasi,
faktor yang memperingan atau memperberat
serta riwayat pengobatan yang sudah
dilakukan
-batuk kronik yang berulang,
-pilek dengan cairan hidung yang berwarna
kuning hijau.
-Gejala infeksi respiratorik atas tidak sembuh
sampai lebih dari 7 hari.
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Mikrobiologik
CT scan
Potongan korona CT
scan memberikan
gambaran akurat sinus ethmoid anterior, 2/3
kavum nasi bagian atas, recessus frontalis
Potongan lintang CT
scan dapat menilai
kondisi soft tissue di kavum nasi, sinus
paranasal, orbita, dan intrakranial
DIAGNOSIS BANDING
Viral Rhinitis (Common Cold)
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
Dekongestan
Dekongestan sistemik dapat diberikan
Pseudoefedrin dengan dosis 4mg/kg BB/ hari.
Pemberian dekongestan lokal seperti Efedrin
harus dihentikan setelah 3 - 5 hari pemakaian
untuk menghindari efek rebound (rinitis
medika mentosa)
Anti histamin
Diberikan pada anak dengan riwayat alergi.Anti
histamin yang dapat diberikan adalah
Cetirizine
Kortikosteroid oral
Methylprednisolon 4 mg /8 jam /oral
Kortikosteroid Topikal
Kortikosteroid topikal seperti beklometason
dipropionat dalam bentuk spray dapat di
berikan pada mukosa hidung dan sinus
paranasal untuk mengurangi edem mukosa
sehingga gejala rinosinusitis dapat mereda
Penanganan Lokal
vasoknstriktor, seperti efedrin 1%.
Vasokonstriktor
yang
lebih
menyeluruh
(mengerutkan)
dilakukan
dengan
memasukkan kapas yang dibasahi larutan
efedrin didaerah pinggir depan konka media.
Efedrin 0,25% dalam 0,85% larutan NaCl
Pembedahan
jenis yaitu :
Operasi sinus tidak langsung
Yaitu operasi yang ditujukan untuk memperbaiki
fungsi hidung dan sinus seperti: septoplasti,
pengangkatan
benda
asing,
polipektomi,
tonsiloadenoidektomi dan irigasi sinus.
Operasi sinus langsung
Yaitu operasi yang ditujukan langsung pada
sinus tersebut seperti : etmoidektomi, operasi
caldwell Luc dan bedah sinus endoskopik
fungsional atau FESS.
KOMPLIKASI
Beberaa faktor yang diduga sebagai penyebab
terjadinya komplikasi antara lain karena:
Terapi yang tidak adekuat
Daya tahan tubuh yang rendah
Virulensi kuman dan penanganan tindakan
operatif
(yang
seharusnya)
terlambat
dilakukan
Kelainan paru
PROGNOSIS
Prognosis tergantung dari ketepatan serta
cepatnya
penanganan
yang
diberikan.
Semakin cepat maka prognosisnya semakin
baik. Pemberian antibiotika serta obat-obat
simptomatis bersama dengan penanganan
factor penyebab dapat memberikan prognosis
yang baik
Terima Kasih