Anda di halaman 1dari 22

Anestesi lokal

dr. Imam Ghozali, Sp. An, M. Kes

Anestesi Lokal
Hilangnya semua bentuk rasa sakit, sentuhan,
persepsi temperature, tekanan dan dapat
disertai gangguan motorik (keadaan tetap sadar)

Mekanisme Kerja Obat Anestetik Lokal


Anastesi lokal depolarisasi akson tidak
dapat bereaksi dengan asetil kolin membran
(semipermeable) & tidak terjadi perubahan
potensial aliran implus segala
rangsangan tidak dapat sampai ke SSP.

Cara Pemberian
Saraf perifer

Anestesi permukaan
Anestesi infiltrasi
Anestesi blok
Anestesi regional intravena

Saraf sentral
Anestesi spinal
Anestesi epidural

Jenis obat anestesi


Derivat ester
Derivate amida

Perbedaan
Ester :
Relatif tidak stabil dalam bentuk larutan
Dimetabolisme dalam plasma oleh enzyme pseudocholinesterase
Masa kerja pendek
Relative tidak toksik
Dapat bersifat allergen, karena strukturnya mirip PABA (para amino benzoic acid).
Amide :
Lebih stabil dalam bentuk larutan
Dimetabolisme dalam hati
Masa kerja lebih panjang
Tidak bersifat alergen

Farmakokinetik
Absorpsi
Tempat suntikan
Penambahan vasokonstriktor
Karakteristik obat

Distribusi
Anestesi local disebar luas keseluruh tubuh.

Metabolisme dan Ekskresi


Anastesi local diubah dalam hati dan plasma
menjadi metabolit yang mudah larut dalam air
dan kemudian diekskresikan ke dalam urin.

Obat anestesi lokal


Kokain
Lama kerja 2-30 menit.

Prokain

Dosis 15 mg/kgBB 30-60 menit


Untuk blok saraf 1%-2% sebanyak 75 ml,
Untuk blok pleksus 1% sebanyak 30 ml
untuk blok epidural 1% sebanyak 15-50 ml
untuk blok subarachnoid 5% sebanyak 2cc.

Lidokain
Kerja sekitar 1-1,5 jam tergantung konsentrasi
larutan.

Penggunaan klinik:

Untuk anestesi permukaan gel 2%.


Untuk infiltrasi local 0,5%.
Blok saraf yang kecil 1%.
Blok saraf yang lebih besar 1,5%.
Blok epidural 1,5%-2%.
4,0% atau 10% untuk topical semprot faring-laring (pumpspray)
5,0% bentuk jeli untuk dioleskan di pipa trakea
Untuk blok subarachnoid hiperbarik 5%.
Dosis untuk orang dewasa: 50 mg-750 mg (7-10 mg/kgBB).

Tetrakain
untuk pemakaian topical mata 0,5%,
hidung dan tenggorok 2%.

Prilokain
Penggunaan klinik:

Untuk infiltrasi 0,5%.


Blok pleksus 2%-3%.
Blok epidural 2%-4%.
Untuk blok subarachnoid 5%.
Dosis: maksimal tanpa adrenalin 400 mg
sedangkan dengan adrenalin bisa diberikan
sampai dosis 600 mg.

Bupivakain
Penggunaan klinik:

Untuk infiltrasi 0,25%.


Blok saraf kecil 0,25%.
Blok saraf yang lebih besar 0,5%.
Blok epidural 0,5%-0,75%.
Untuk blok spinal 0,5%-0,75%.
Dosis: 1-2 mg/kgBB.

EMLA (eutectic mixture of local anesthetic)


Campuran emulsi minyak dalam air (krem) antara
lidokain dan prilokain masing-masing 2,5% atau
masing-masing 5%

Efek samping

Sistem kardiovaskular
Sistem pernapasan
Sistem Saraf Pusat (SSP)
Imunologi
Sistem musculoskeletal

Toksisitas
Toksisitas Bergantung Pada :

Jumlah larutan yang disuntikkan


Konsentrasi obat
Ada tidaknya adrenalin
Vaskularisasi tempat suntikan
Absorbsi obat
Laju destruksi obat
Hipersensitivitas
Usia
Keadaan umum
Berat badan

Keuntungan
Keuntungan Anestesia Regional
Kerugian Anestesia Regional

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai