Anda di halaman 1dari 46

PRESENTED BY Kelompok III

DEPI PUTRA 15137083 ARGI SAPUTRA 15137080 DASRI HUSIEN


15137081
PUTRI CAHYA KURNIATI 15137098 MARESA FERJIANTI
15137093
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016

Lokasi Penambangangan Nikel di Daerah Tanjung Ulie secara


administratif terletak di daerah kecamatan Weda, Kabupaten
Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara. Secara geografis wilayah
PT. Dharma Persada Raya (DPR), terletak pada titik koordinat 00 35
44,3 Lintang Utara dan 128 00 29,1 Bujur Timur.
Adapun Luas areal eksplorasi yang dikelola oleh PT. Dharma
Persada Raya (DPR) adalah sebesar 32943.9389 Ha, sedangkan luas
area yang ditambang PT. DPR sebesar 20826.5848 m2 atau kurang
lebih 2.08 Ha.

Luas Izin
Usaha
Pertambangan
(IUP) yang
dimiliki oleh
PT. MIK
seluas
32943.9389 m2

Elevasi
terendah
155 m dpl

Elevasi
tertinggi 204.1
m dpl

Direktu
r
Utama
PT DPR
Manajer
Tambang
(KTT)

Manajer
Perencanaan
&
Pengembang
an

Supv
Perencanaan
Tambang

Manajer
Operasi
Tambang

Supervisor
Pemetaan

Supv
Operasi
Tambang

Staff
Surveyor

Staff
Pengawas
Tambang

Manajer
Pemelihara
an dan
Perawatan

Kabag
Perawatan

Operator

Kabag
Logistik

Manajer
Lingkungan
, K3 dan
Comdev

Kabag
Lingkunga
n

Manajer
ADministra
si dan
Keuangan

Kabag
Lingkunga
n

Kabag
Keuangan

Admin
Keuangan

Security

Kabag
Pemasaran

Supir

Staff
Pemasaran

Kegiatan pembersihan lahan (Land Clearing) akan


dilakukan sebelum masa

konstruksi dilakukan.

Pohon dilakukan pertama kali pada kegiatan ini dengan


menggunakan chain saw dan selanjutnya dilakukan
pembersihan lahan dengan menggunakan bulldozer.

lapisan tanah pucuk dipindahkan langsung ke area


rehabilitasi atau ke

stockpile khusus untuk tanah

pucuk. Tebal lapisan tanah pucuk yang diambil


diasumsikan 1 m

Pengupasan OB pada Tambang


Nikel tidak ada, karna bentuk
sebaran Nikel merata.
Yang ada hanyalah proses lend
clearing atau pembersihan lahan.

Total Volume cadangan Ore Nikel : 986968.7 m3, Cadangan


tertambang : 395534.5 m3
Recovery Penambangan =

395534,5 m3
x100% 40%
986968,7 m3

60 % cadangan tidak ditambang karena letak ore Nikel yang terlalu


dekat dengan batas topografi sehingga sangat sulit untuk dijangkau
dalam pembuatan open pit

PUSH BACK 1 (TAHUN PERTAMA)


Dengan total cadangan yang
bisa di ambil sebanyak 196743.5

PUSH BACK 2 (TAHUN KEDUA)


Atau Pit Limit (UPL) Tambang,
dengan Total Cadangan sebanyak

JADWAL KEGIATAN TIAP 1 HARI


Jam Kerja
P5M, Preapare Area

7:30

8:00

Working

8:00

12:00

Istirahat

12:00

13:00

Working

13:00

17:00

Rest

17:00

17:15

Total Jam Kerja

8:00

Jumlah hari 1 Tahun


Jumlah Libur 1 Tahun
Jumlah Hari kerja 1
Tahun
Jumlah Jam kerja 1
Hari

PA ALAT
Meal and Rest
Prestart
General Safety Talk
Refuel
Total

60
10
10
10
90
1.5

Repair Hour

Jam

Standby Hour

1.5

Jam

Working Hour

Jam

PA

365
60

Hari
Hari

305

Hari

Jam

Menit
Menit
Menit
Menit
Menit
Jam

Plan Produksi
Work

Satuan
2017
2018
Land Clearing

Area
Pit
Total

Ha
Ha
Ha

Top Soil Removal


Hauling Distance
Production
Hauling Distance
Jenis Materia Bucket Bucket
Alat
l
(BCM)
Ton

PC
200-8
(japan
)

Ore

0.5

32931.8

Total
(m2)

2019
-

Total
(Ha)

32931.
8
3.29318

Top Soil Removal


BCM
20826
700
79309

Km
0.03
0.07

Ore Getting
175916.
BCM
5
198091

395534 316225
Km
0.34

0.7745

Cycle Time Alat0.44


CT(deti Produktivi Produksi 1 hari
Produksi 1
Pengolahan

EK

FF

SF

k)

tas

(BCM)

Tahun BCM)

Produksi 1
Tahun (ton)

0.83

0.85

17

74.70

597.6

35856

290361.888

Produktivitas Hauler
Combi Materia
Hauler
n
l
n
EK
Mitsubhisi
Canter
PC
HD125
200-8
Ore
6.3 0.83

Cycle Time
(Menit)

Produksi 1 Tahun
Produktivitas (TON)
BCM

FF

SF

2017

2018

2017

2018

2017

2018

0.85

5.07

5.60

21.1250

19.1264

51544.99

46668.3
50

BULLDOZERS PRODUCTIVITY
STOCKPILE, WD, MP, CA
D65E-12
Blade capacity
5.6
Blade fill factor
0.6
Grade factor
0.85
Job Efisiensi
83.00%
Haul Distance
20
Reserve Speed
83.33
Forward Speed
50
Time Required for Gear Shifting
0.1
Cycle Time
0.74
Volume Conversion Factor
0.57
Hourly Production
192.2010811

109.5546162
Jumlah Pohon/Ha
625
Diameter Pohon
0.5
Waktu Merubukan Pohon
1
Blade Width
4
Jarak Jelajah/Ha
2500
Waktu Jelajah
50
Production
813.253012
Hourly Production
13.55421687

Satuan
m3

m
m/min
m/min
min
min

lcm/hr
bcm/hr

m
min/tree
m
m
min/ha
min/ha
Hr/Ha

WA 120-3
VF
23
VR
24
t1
0.35
t2
0.15
t3
0.1
Z
0.6
D
0.05
q
1.2
Cycle Time
0.60
116.192
Productivity
4

Km/hr
Km/Hr
Min
Min
Min
Min
Km
m3
Km/Hr

Work

Alat

Land Clearing

Land Clearing Camp Area,/All


of
Doozer D65E-12
Ore Getting

Loading
PC 200-8
Mitsubhisi HD
Hauling
125
Wastedump Activity

Spreading
Doozer D65E-12
Pengolahan

Doozer D65E-12
Spreading
WA 120-3

Large Of
Area (m2)/
Bcm

Running
Equipment

Active Equipment

Kebutuhan Alat

2017

2018

2017

2018

2017

2018

32931.80

0.02

395534.00

1.08

1.09

0.02

1.08

395534.00

3.82

4.26

53202.42

0.20

1260.63
395534

0.32
0.69

0.29
0.70

1
1

1
1

3.82

0.20

0.32
0.69

1.09
4.26

0.29
0.70

Studi/Percobaan Pengolahan/Pemurnian

Bijih nikel dibagi dalam dua tipe, bijih sulfida dan oksida atau laterit. Hingga saat ini, sebagian besar
nikel yang digunakan di dunia bersumber dari pengolahan bijih nikel sulfida. Pengolahan nikel dari
bijih laterit membutuhkan energi yang tinggi dikarenakan kadarnya yang relatif rendah (1-2% Ni), di
mana bijih nikel laterit ini sangat sulit untuk dikonsentrasi sebagaimana bijih sulfida. Kenyataannya,
cadangan bijih nikel terbesar di bumi adalah bijih nikel laterit, termasuk di Indonesia.

Metoda pengolahan bijih nikel laterite dapat dilakukan dengan dua metoda yang berbeda yaitu
hidrometalurgi dan pirometalurgi

Metode pirometalurgi adalah metoda pirometalurgi umunya diterapkan untuk bijih nikel laterite jenis
silika melalui tahapan pengeringan, reduksi, peleburan pada suhu tinggi.

Metode hidrometalurgi adalah digunakan untuk pengolahan bijih nikel melalui pelindian. Prinsip
proses hidrometalurgi adalah melarutkan logam-logam yang terdapat dalam bijih nikel seperti nikel
dan kobal tanpa terjadinya pelarutan logam lain yang tidak diinginkan seperti logam besi

Tahapan
Pengolahan

Nama Pengolahan

Jumlah

Kapasitas

Screen Station

1 unit

582 ton/hari

Drying

1 unit

582 ton/hari

PENGANGKUTAN DAN
PENIMBUNAN
PENGANGKUTAN
Jalur transportasi untuk mengangkut Saprolit hasil penambangan yang
dilakukan oleh PT. DPR, yaitu transportasi darat dari Tambang ke
Perusahaan Smelter yakni PT. Vale dengan jarak 350 km. Selanjutnaya
setelah dilakukannya pengolahan dilanjutkan dengan transportasi laut
menuju konsumen luar negeri

Tata Cara Pengangkutan


1. Pengangkutan Top Soil dan Ore
Tahap pertama lapisan penutup diangkut dan ditimbun di out pit waste dump (OPWD), seluas
2.8 Ha.
Setelah tersedia lokasi bekas tambang (mined out) yang dapat ditimbun, maka lapisan
penutup diangkut sebagai material backfill ke in pit dump seluas 2.8 Ha.
Lapisan tanah pucuk akan ditimbun terpisah dengan tanah penutup di dekat lokasi dumping
area sehingga bila penimbunan tanah penutup selesai maka tanah pucuk tersebut dapat
disebarkan di bekas dumping area dan backfilling untuk tujuan reklamasi.
2. Pengangkutan material dari front penambangan menuju screening station
Pengangkutan material penambangan dari front penambangan ini menggunakan Dump Truck
Mitsubishi HD 125 kapasitas 8 ton sebanyak 4 unit yakni 4 unit tahun pertama dan 4 unit
tahun ke dua, dan Mitsubishi PS 220 kapasitas 12 ton 1 unit untuk 2 tahun menuju proses
screening station untuk dilakukannya pemisahan ukuran material.
Jarak angkut dari lokasi tambang menuju screening station sejauh 400 meter sampai 500 m
(jarak lokasi penambangan terjauh),
3. Pengangkutan saprolite menuju PT.Vale
Dimana dari hasil proses pengolahan, saprolite di angkut dengan menggunakan alat angkut
Dump Truck Mitsubishi PS 220 dimana jalur pengangkutan laut ke PT. Vale dengan jarak
lebih kurang 350 km dari tempat pengolahan menuju tongkang yang akan mengirim Nikel
murni ke konsumen

Nomor

Jenis alat

Jumlah alat

Kapasitas

Dump truck mitsubishi HD 125

4 unit

8 ton

Wheel loader type 120

1 unit

1,2 ton

Selama operasi penambangan, saprolit hasil penambangan


akan langsung diangkut menuju lokasi pengolahan di PT.
Vale berjarak 350 m.
Lahan yang digunakan untuk tempat penimbunan saprolit
pada lokasi tambang (stockpile intermediate) mempunyai
luas 500 m, lahan tersebut dapat menampung saprolit
hasil penambangan hingga 1.5 ton.

Penimbunan Top Soil


Material top soil sekitar 20.826,5027 m direncanakan
ditimbun pada setiap jenjang (bekas lubang bukaan) seluas
2.08 Ha dengan menggunakan bulldozer D65E-12 dengan
kapasitas 19,55bcm per/jam dan kemudian diangkut dengan
dump truck mitsubishi HD 125 untuk melakukan proses
pasca tambang yang direncanakan yaitu Revegetasi dengan
metode Potisasi.

Nomor

Jenis alat

Jumlah alat

Kapasitas

Bulldozer D65E-12

1 unit

19,55 bcm

Dump truck mitsubishi HD 125

4 unit

8 ton

1. LINGKUNGAN HIDUP
Upaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan akan
dilakukan oleh PT. Dharma Persada Raya dalam rangka
meminimasi dan mengatasi dampak bersifat negatif
akibat kegiatan pertambangan nikelnya, sekaligus
menjaga fungsi lingkungan.
Pengelolaan tanah pucuk dan tanah penutup, upaya
reklamasi dan rehabilitasi seluruh lahan terganggu,
pengelolaan dan pemantauan kualitas tanah, air, udara,
kebisingan,
Pemantauan
keanegaraman
dan
kelimpahan flora dan fauna, pengelolaan dan
pemantauan dampak sosial ekonomi masyarakat sekitar
tambang.

2. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN


a.Tahap Persiapan
1) Keresahan Masyarakat
2) Erosi Tanah
3) Gangguan Terhadap Fauna Yang Dilindungi
b. Tahap Operasi
1) Pengelolaan Perubahan Bentang Alam
2) Pengelolaan Erosi Tanah
3) Pengelolaan Kualitas Air
4) Kualitas Udara Dan Kebisingan
5) Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
6) Pengelolaan peningkatan perekonomian Lokal
7) Pengelolaan gangguan Kenyamanan Dan Kesehatan Masyarakat
c. Tahap Pasca Operasi ( pasca tambang)
1) Hilangnya Kesempatan Kerja Dan Berusaha

3. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN


a.Tahap Persiapan
b.Tahap Operasi
c.Tahap Pasca Operasi ( pasca tambang)
1). Hilangnya Kesempatan Kerja dan Berusaha
2). Pemantauan Flora dan Fauna

D. ORGANISASI LINGKUNGAN
E. KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
1. ORGANISASI PENANGANAN K-3

2. STRATEGI
3. PROGRAM K-3
4. PENYIAPAN PERALATAN, PERLENGKAPAN DAN
PENANGANAN MANUAL K-3

Tabel Peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

1. Sistem kolam penampung (sump)


Kolam penampung adalah tempat dimana untuk menampung air hujan
ataupun air tanah yang masuk ke daerah tambang sebelum air
dipompakan.

2. Pompa
Pompa pada tambang merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan
air di daerah tambang, baik itu air tanah maupun air bawah tanah.

3. Pipa HDPE
Pipa adalah saluran tertutup yang digunakan untuk mengalirkan fluida

4. Kolam pengendapan lumpur ( settling pond )


Kolam pengendapan lumpur ( settling pond ) merupakan sarana untuk
menghindari pencemaran perairan umum oleh air limpasan dari tambang
yang mengandung material padat akibat erosi.

A.Revegetasi Lahan Bekas Tambang


1.

Tahapan penyiapan lahan bekas penambangan

2.

Pengelolaan top soil/tanah pucuk

3.

Penghijauan / Penanaman Pohon

a. Bibit Pohon Sengon

b. Jarak Tanam

c. Jadwal Pemeliharaan

B.Pengamanan Bekas Bukaan Tambang


Pengamanan lahan bekas bukaan tambang dilakukan selama kegiatan
penambangan dan pasca tambang, adapun pengamanan tersebut dilakukan
dengan program yang telah disusun sebelumnya.

C. Aset Dan Infrastruktur


Aset dan infrastruktur yang ada akan dipetakan/inventarisir serta dikelola,
dibongkar diamankan dan dipindahkan, agar tidak menimbulkan bahaya dan
mengganggu lingkungan.

D. Tenaga Kerja
Pada setiap kegiatan pertambangan, maka pelepasan tenaga kerja dengan
berakhirnya aktivitas pertambangan merupakan suatu keniscayaan yang
tidak dapat dihindari

KEBUTUHAN REKLAMASI
Pembuatan potisasi dan penanaman pohon akan dilakukan pada berm
penambangan dengan perhitungan sebagai berikut :
Kebutuhan total pembuatan potisasi dan jumlah pohon :

Total = Berm 1 + Berm 2 + Berm 3 + Berm 4 + Berm 5 + Berm 6 + Berm 7 +

Berm 8 + Berm 9

= 42 + 41 + 50 + 56 + 31 + 33 + 36 + 38 + 42

= 369 Potisasi/Pohon

Kebutuhan Topsoil untuk revegetasi

Total topsoil yang ada = 32.943,9389 m

Kebutuhan Topsoil 1 potisasi

V=PxLxT

V = 4 x 2.5 x 4

= 40 m

Total kebutuhan Topsoil :

Total = Berm 1 + Berm 2 + Berm 3 + Berm 4 + Berm 5 + Berm 6 + Berm 7 +


Berm 8 + Berm 9

= 1680 + 1640 + 2000 + 2240 + 1240 + 1320 + 1440 + 1520 + 1680

= 14.760 m

KEBUTUHAN BIAYA REKLAMASI

Tabel Total Biaya Keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai