Congestive Heart Failure
Congestive Heart Failure
Kardiovaskular
Modul 1 blok 23
Anggota Kelompok 22
FISIOLOGI TEKANAN
DARAH
Tekanan Darah
Adalah tekanan yang dihasilkan
akibat desakan aliran darah terhadap
dinding arteri
Satuan : mmHg
Terdiri dari tekanan sistolik dan
diastolik
Usia
Jenis kelamin
Bentuk tubuh
Ras
Pengaruh gravitasi
Posisi tubuh
Aktivitas
Cardiovascular center
Sistem Saraf
Sistem Hormon
Autoregulasi
Sistem Saraf
Sistem Hormon
Hormon yang memberikan
efek peningkatan TD
Autoregulasi
Kemampuan jaringan untuk
mengatur aliran darah untuk
aktivitas metabolisme
Keadaan yang mempengaruhi
perubahan autoregulasi
Perubahan temperatur
Aktivitas fisik
Definisi
Gagal Jantung Kongestif adalah
keadaan ketidakmampuan jantung
untuk memompa darah yang
adekuat untuk memenuhi kebutuhan
jaringan akan oksigen dan nutrisi.
emedicine.medscape.
Tamponad Jantung
Diseksi aorta
Kardiomiopati pasca melahirkan
Non-kardiovaskular
Pelaksanaan terhadap pengobatan kurang
Overload volume
Infeksi terutama pneumonia atau septikemia
Asma
Penyalahgunaan obat
Penggunaan alkohol
Feokromasitoma
Penurunan fungsi ginjal
Pasca operasi besar
Klasifikasi
CHF menurut NYHA
Grade 1 : Timbul gejala sesak nafas
pada kegiatan fisik yang berat.
Grade 2 : Timbul gejala pada kegiatan
fisik yang sedang.
Grade 3 : Timbul gejala pada kegiatan
fisik yang ringan.
Grade 4 : Timbul gejala pada kegiatan
fisik yang sangat ringan atau pada
waktu istirahat.
PATOGENESIS, PATOFISIOLOGI
& GEJALA KLINIK
Dasdig, DK
Dasar Diagnosis
Anamnesis:
Pria, 52 tahun FR usia
KU : Sesak napas hilang timbul (intermitten),
makin berat (progresif), sjk 4 jam yll sesak
mendadak (akut)
Tidak ada nyeri dada DD/ Miokard Infark
Tidak ada pandangan kabur, lemah badan DD/
Anemia
Tidak ada oedem tungkai DD/ Gagal jantung
kanan
RPD : Hipertensi tak terkontrol sjk 2 thn lalu FR,
obat tidak teratur obat inadequat, (-) penyakit
jantung (x) eksaserbasi akut, (-) DM, rokok,
kolesterol tinggi (x) FR
P.Fisik:
KU : sakit berat Klasifikasi NYHA Klas 4
TV : TD: 240/130mmHg Hipertensi
Emergency
Kimia klinik :
kreatinin : 1,3 mg/dL (0,5-1,5 mg/dL)
natrium : 142 mEq/L (135-145 mEq/L)
GDS : 192 mg/dl (<200 mg/dl)
Kalium : 3,6 mEq/L (3,5-5 mEq/L)
Killip Classification
Class
Description
Class I
Class II
Class III
Class IV
Diagnosis Kerja
Diagnosis Fungsional : Congestive Heart
Failure NYHA class IV
Diagnosis Etiologi : Hipertensive
Emergency
Diagnosis Anatomi : Kardiomegali
Diagnosis Faktor Risiko : Hipertensi
Diagnosis EKG : Sinus takikardi, deviasi
aksis ke kiri, LV strain
Diagnosis Komplikasi : Edema paru
Diagnosis tambahan : -
PP
Pemeriksaan penunjang
menurut ACC/AHA,HFSA dan ESC
Hematologi rutin : untuk menilai
apakah terdapat fr anemia atau infeksi
sebagai penyebab heart failure
Urinalisis rutin : salah satunya menilai
apakah terdapat proteinuria yg
behubungan dengan penyakit
cardiovaskular
Serum electrolyte levels : menilai
disfungsi ginjal
Pemeriksaan penunjang
BUN ( blood urea nitrogen) dan kreatinin :
untuk menilai penurunan aliran darah ke
renal
Glukosa puasa 2jpp: menilai fr diabetes
Liver function test ( SGOT & SGPT)
BNP dan NT-ProBNP : akan meningkat pada
gagal jantung
EKG : menilai apakah ada aritmia,
iskemi/infark,penyakit koroner sbg penyebab
CHF
Pemeriksaan penunjang
Profil lipid
TSH
Chest radiography (AP lateral) :
menilai congesti PD pulmonal,
perbesaran jantung.
2-D echocardiographic and doppler
flow ultrasonographic : menilai
apakah kelainan ada pada disfungsi
ventrikel atau/dan k\elainan pada
katup
Pemeriksaan penunjang
Maximal exercise testing
with/without respiratory gas
exchange and/or blood oxygen
Asam urat
HbA1c
Penanda
kimia
Tingkat
spesifik
keuntunga
n
kerugian
Durasi
myoglobin
Tidak
spesifik
High
sensitivity,e
arly
detection of
MI
Kurang
spesifik
12-24h
h-FABP
Early
detection of
MI
Kurang
spesifik
18-30h
CK-MB,mass
assay
+++
Gold
standard for
myocardial
necrosis
Kurang
spesifik
24-36h
CK-MB
isoforms
+++
Early
detection of
MI
Lack of
18-30h
availability/e
xperience
cTnT
++++
High
specificity
for cardiac
Not an early
marker
10-14days
Penatalaksanaan
Tujuan
Farmakologi
1. Diuretik : untuk mengurangi edema dan
menurunkan tekanan vena.
2. ACEIs & ARBs : untuk vasodilatasimenurunkan
tahanan PD
3. Hydralazine & nitrate : pengganti ACEIs & ARB/
terapi tambahan ACEIs atau ARBs dan blocker
pada populasi kulit hitam.
4. blocker : kontrol kecapatan ventrikel dan
mencegah aritmia.
5. Aldosteron antagonists : diuresis tambahan,
menurunkan aritmia ventrikel, memperbaiki
denyut jantung, mengurangi beban kerja jantung.
6. Digoxin : meningkatkan CO dan menurunkan
kecapatan denyut jantung.
7. Antikoagulan : untuk menurunkan risiko
Pencegahan , Komplikasi
dan Prognosis
Pencegahan
Konsumsilah makanan bergizi tinggi
dan mengandung banyak serat
Hindari makanan yang mengandung
lemak jenuh
Batasi asupan gula, garam, dan
minuman keras. Jika Anda memiliki
tingkat tekanan darah dan kolesterol
yang tinggi
Komplikasi
Kerusakan atau kegagalan ginjal
Gagal jantung dapat mengurangi aliran
darah ke ginjal, yang akhirnya dapat
menyebabkan gagal ginjal jika tidak di
tangani. Masalah katup jantung
Gagal jantung menyebabkan
penumpukan cairan sehingga dapat
terjadi kerusakan pada katup jantung.
Kerusakan hati
Gagal jantung dapat menyebabkan penumpukan cairan
yang menempatkan terlalu banyak tekanan pada hati.
Cairan ini dapat menyebabkab jaringan parut yang
mengakibatkan hati tidak dapat berfungsi dengan baik.
Serangan jantung dan stroke.
Karena aliran darah melalui jantung lebih lambat pada
gagal jantung daripada di jantung yang normal, maka
semakin besar kemungkinan Anda akan
mengembangkan pembekuan darah, yang dapat
meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau
stroke
Prognosis
Quo Ad Vitam
: dubia ad bonam
Quo Ad Functionam : dubia ad
bonam
Quo Ad Sanationam : dubia ad
malam
Hipertensi
Penatalaksanaan hipertensi
jnc 7
Jnc 8
Hipertensi emergensi & urgensi
Jnc 7
Jnc 8
Penatalaksanaan krisis
hipertensi
1. Hipertensi urgensi
penurunan TD dilakukan dalam
beberapa jam dengan target TD
normal tercapai dalam 1-2 hari
menggunakan antihipertensi
oral,setelah TD mencapai normal,
lakukan :
- identifikasi etiologi hipertensi
urgensi
- pemberian regiment antihipertensi
2. Hipertensi emergensi
target terapi : penuruan mean
arterial pressure(MAP) < 25% semula
dalam waktu kurang dari 1 jam
dengan agen parenteral.
dalam 2-6 jam setelah stabil,
turunkan TD hingga 160/100-110
mmHg, jika masih tetap stabil
turunkan TD sampai target dalam 2448 jam.
Hipertensi Ensefalopati
Sindroma klinis akut reversible
sebagai akibat kenaikan tekanan
darah secara tiba-tiba yang ditandai
dengan perubahan-perubahan
neurologis mendadak atau sakit
kepala, gangguan kesadaran, mual,
muntah, rasa mengantuk, dan
bingung bila tidak segera diobati
dapat kejang dan koma.
Patofisiologi
Sindrom ini timbul karena adanya dilatasi arteri
otak dan nekrosis fribrinoid arterial yang luas.
Dilatasi arteri ini disebabkan oleh gagalnya
sistem otoregulasi sirkulasi otak, sehingga
aliran darah otak meningkat dan menyebabkan
edema otak.
Perdarahan otak biasanya disebabkan karena
tekanan darah yang tinggi mengakibatkan
pecahnya pembuluh darah kecil di otak.
Edema serebri yang mendasari hipertensi
ensefalopati
Penatalaksanaan
1. Dirawat diruang intensif
- penurunan tekanan darah
- pengobatan target organ
2. Obat anti hipertensi
- Furosemide 40 mg iv
- sodium nitroprusid, diaxozid,
trimetophan
Ischemic CVA
Ischemic CVA
Ischemic CVA atau ischemic stroke
adalah keadaan yang ditandai dengan
dengan hilangnya sirkulasi darah
mendadak ke daerah otak,
menyebabkan hilangnya fungsi
neurologis acute ischemic stroke
dapat disebabkan oklusi trombotik
atau embolik dari arteri serebral, lebih
sering dibanding hemorrhagic stroke
Patofisiologi
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan darurat dengan obat
Obat anti beku darah, dalam 3jam,
mengembalikan aliran darah ke otak
Aspirin
TPA (secara IV)
Prosedur darurat
Pemberian obat langsung ke otak
Pengangkatan bekuan darah secara mekanik
Prosedur lain
Carotid endarterectomy
Angioplasty dan stents
Hemorrhagic CVA
Hemorrhagic CVA
Hemorrhagic cva atau hemorrhagic
stroke terjadi karena bocor atau
ruptur pembuluh darah di otak.
Dapat disebabkan oleh hipertensi
tidak terkontrol, antikoagulan
berlebihan, dinding pembuluh darah
yang lemah (aneurisma).
Penatalaksanaan
Medikamentosa:
Penurun tekanan intrakranial dan
tekanan darah
Pulmonary Edema
Pulmonary Edema
Edema paru adalah kondisi yang
diakibatkan karena kelebihan cairan di
paru-paru. Cairan berkumpul di alveoli
menyebabkan kesusahan bernapas.
Pada banyak kasus, edem paru
disebabkan karena masalah jantung,
tetapi juga bisa karena hal lainnya;
pneumonia, paparan toksin dan obat
tertentu, trauma dinding dada, olahraga
dan hidup di ketinggian tinggi
Patofisiologi
MI penurunan fungsi ventrikel kiri
mendadak peningkatan mendadak
tekanan akhir diastolik di ventrikel kiri
aliran balik ke atrium dan arteri
pulmonal peningkatan tekanan
vena peningkatan tekanan hidrolik
kapiler peningkatan gradasi
transkapiler cairan menuju ke
interstitium edema
Penatalaksanaan
Beri oksigen
Medikamentosa:
Preload reducers
Menurunkan tekanan akibat cairan yang
masuk ke jantung dan paru; nitroglycerin,
diuretik
Morphine
Menghilangkan napas pendek dan
kegelisahan, risk>advantage
Afterload reducers
Nitoprusside dilatasi pembuluh darah
Gejala Klinik
Penurunan output urin
Retensi cairan , menyebabkan pembengkakan
di kaki
Kantuk
Dyspnoe
Fatigue
Tampak seperti kebingungan
Nausea
Kejang atau koma pada kasus yang berat
Nyeri dada atau tekanan
Penatalaksanaan
Low-dose Dopamine-agents
= memberikan efek vasodilator yg
aliran darah ke ginjal dan eksresi
urin
Co ; Fenoldopam 1-5 mcg/kg/min IV
Diuretik
Dialisis
Vasodilator nitroprussid
Ruptur plak
karena protease
makrofag
Angina stabil
Trombus
STEMI
Sumbatan
total
Sumbatan tak
total
NON STEMI / angina tak
stabil
Trombus
oklusif
Perfusi jaringan
Met.anaero
b
LED
iskemia
As
laktat
leukositosi
s
inflamasi
Adenosis
&
bradikinin
Saraf
simpatis T1T4
Asidosis
met
nekrosis
CK-MB &
troponin (+)
neutrofilia
Saraf dermatom
bahu & lengan
kiri
hipertrofi
dypsnoe
Gagal
jantung
hipotensi