Anda di halaman 1dari 22

NEURALGIA POST

Neuralgia
HERPETIC
post herpetic
Enrico Fermi Hutagalung S.Ked
Pembimbing:
dr. R.A. Neilan Amroisa, Sp.S,
M.kes

KEPANITRIAAN KLINIK
BAGIAN/SMF
ILMU PENYAKIT SARAF

BAB I
PENDAHULUAN

Latar
Belakang
Postherpetic neuralgia adalah suatu kondisi
nyeri yang dirasakan di bagian tubuh yang
pernah terserang infeksi herpes zoster
60 tahun 6% masih merasakan nyeri saat 1
bulan sejak terkena herpes zoster
1% masih merasakan nyeri 3 bulan
sesudahnya
Di Kanada, setiap tahunnya ada 130 ribu kasus
baru herpes zoster dan 17 ribu diantaranya
mengalami neuralgia pasca herpes

TUJUAN
Memaparkan epidemiologi, etiologi,
patogenesis,
manifestasi
klinis,
diagnosis,
penatalaksanaan,
prognosis, dan pencegahan neuralgia
post herpetik

BAB II
Tinjauan Pustaka

DEFINISI
Nyeri persisten

Paska ruam
Herpes Zooster

Sepanjang serabut syaraf

Prevalensi
Eropa
Amerika

20
tahun

80 tahun

0,4
1,6/1.000

4,5 - 11 /
1.000

Etiologi
Virus varisella zoster

PATOFISIOLOGI

Faktor resiko

usia lebih dari 50 tahun


serangan herpes zoster oftalmika dan di lengan
nyeri hebat pada saat serangan herpes zoster
ruam kulit yang sangat banyak pada saat
serangan herpes zoster.
terdapatnya nyeri prodormal sebelum
terjadinya manifestasi kulit
Diabetes mellitus
Neoplasma
imunocompromise

Manifestasi Klinis
Nyeri seperti rasa terbakar
Parestesi yang dapat disertai dengan
rasa sakit
Hiperestesia
Allodinia
Rasa gatal-gatal yang tidak
tertahankan
Wind-up pain

Diagnosis
A.Anamnesis
. Nyeri erupsi vesikuler sesuai dengan
area dermatom
. Rasa terbakar, tertusuk-tusuk, gatal
atau tersengat listrik
. Nyeri kepala

b. Pemeriksaan
Fisik
Munculnya area kemerahan pada kulit 2-3
hari
Ditemukan skar kutaneus
Sensasi yang ditimbulkan dapat berupa
hipersensitivitas terhadap sentuhan
maupun suhu
Pemeriksaan neurologis pada nervus
trigeminus dan pemeriksaan neurologis
lainnya
Alodinia
Perubahan pada fungsi anatomi

c. Pemeriksaan
Penunjang
Elektromiografi (EMG) untuk melihat aktivitas
elektrik pada nervus
Cairan cerebrospinal (CSF) abnormal dlm 61% kasus
Pleositosis ditemui pada 46% kasus, peningkatan
protein 26% dan DNA VZV 22% kasus.
Smear vesikel dan PCR untuk konfirmasi infeksi.
Kultur viral atau pewarnaan immunofluorescence
bisa digunakan untuk membedakan herpes simpleks
dengan herpes zoster
Mengukur antibodi terhadap herpes zoster.
Peningkatan 4 kali lipat mendukung diagnosis
herpes zoster subklinis

Diagnosis Banding
Neuralgia Trigeminus
Selulitis

Penatalaksanaan
o

Farmakologi
Sistemik
Antiviral
Analgesik
Agen neuroaktif
Psikotropik
Antikonvulsan
Neuroleptik
Metikobal
Topikal
Anestetik topikal
Anestetik lokal
KaTopikal

Non Farmakologi
Akupunktur
TENS (stimulasi saraf
elektris
transkutan)
Vaksin

Pencegahan
Cara
mencegah
Nyeri
Post
Herpetikum
ini
adalah
dengan
mencegah terinfeksinya virus Zoster
itu sendiri. Pencegahan neuralgia
pascaherpetika dapat diusahakan
dengan kombinasi agen antiviral dan
usaha agresif mengurangi nyeri akut
pada pasien herpes zoster.

Prognosis
Prognosis ad vitam - bonam
Prognosis ad functionam - bonam
Prognosis ad sanactionam - bonam

BAB III
KESIMPULAN

Postherpetic neuralgia adalah suatu kondisi


nyeri yang dirasakan di bagian tubuh yang
pernah terserang infeksi herpes zoster (cacar
ular)
Postherpetic neuralgia lebih banyak
menyerang lansia dan orang dengan
kekebalan tubuh yang rendah.
Postherpetic neuralgia ditandai gangguan
fungsi saraf yang menyerang saraf nosiseptif
(penghantar rangsang nyeri) dan sensorik.

Secara umum penatalaksanaan neuralgia


pasca herpes meliputi 2 jalur, yaitu
farmakologik dan nonfarmakologik.
Pemeriksaan penunjang pada penyakit ini
tidak terlalu berarti, cukup dengan
anamnesis dan pemeriksaan fisis, diagnosa
penyakit ini sudah dapat ditegakkan.
Prognosisnya tidak buruk, pada umumnya
dapat sembuh dengan terapi yang teratur.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai